Chapter 19

786 49 23
                                    

Hai hai haiii~~
Nyapa ajaaa

Happy reading~~!!













Jungmi POV

Wtf!! Cobaan apalagi ini??!! Kenapa dia bisa pindah kesini?! Astaga astaga astaga.

"Jeon Jungmi, duduk ditempatmu."

"Aku disini saja, saem."

"Tidak tidak, ini bukan tempatmu." Taehyung mendorongku.

Kurang ajar kau beruang!

"Jimin, kau boleh duduk dibangku kosong sebelah Jungmi atau Taehyung."

"Nde, saem."

Jimin berjalan menuju kursi belakang tempat kami berada, mataku yang siwer atau bagaimana, kenapa dia makin tampan??!! Arrghh!!!

Kira-kira dia memilih duduk denganku atau Taehyung ya? Duduk denganku bolehlah, maksudku agar aku punya teman sebangku, jangan nething dulu gaess..

Dia mau ke kiri ke tempat Taehyung atau kanan ke tempatku? Kita saksikan setelah pesan-pesan berikut ini. Demi pikachu jalanmu lambat sekali Jim!!

"Geser dikit."

"Ck. Tidak usah duduk denganku."

Gosh.. dia memilih jalan kiri ternyata, pilihan bagus.

"Jungmi ya." Aku menoleh.

"Kau tidak menyambutku?" Tanyanya dengan menumpu siku kanannya diatas meja menatapku. Haah sudah lama ia tidak menatapku seperti itu.

"Untuk apa? Ohh selamat datang Jimin ah." Aku menyatukan kedua telapak tanganku lalu tersenyum padanya.

Ia tersenyum "kkkk~ iya terima kasih." Manisnyaaa..

"Lebay."

"Diam kau."

"Kau yang diam."

"Kenapa tidak kau saja yang diam."

"Sudahlah, kalian berdua ini." Lerai Jimin yang memang posisinya berada diantara aku dan Taehyung.

"Dia yang mulai, Jim."

"Kau yang sok imut. Menjijikan."

"Yak! Apa kau bilang?! Menjijikan?!" Aku beranjak menuju tempat laki-laki cerewet itu lalu menjambak rambut cokelatnya.

"Ya ya ya, selow!"

"Berhenti!!!"

Sontak aku menghentikan aksi "mari menjambak rambut Taehyung" tadi. Hana sudah berkacak pinggang melihat kami. Biasa, wakil ketua kelas.

"Hana ya, kau percaya padaku kan? Dia yang mulai." Aku mengeluarkan aegyoku, sedangkan Taehyung memajukan bibirnya meledekku.

"Aku lebih percaya Jimin. Ayo ke kantin."

Jimin tersenyum lalu beranjak mengikuti Hana dan Rani menuju kantin.

"Dasar cabe Afrika!!!"

.

.

- Kantin -

Mereka makan pesanan yang telah mereka pesan dengan ibu kantin. Tetapi aura yang dikeluarkan dua orang lain di meja itu tidak enak.

"Kalian seperti anak kecil." Celetuk Rani menyeruput kuah bakminya.

"Dia yang seperti bocah." Sahut Jungmi tak mau kalah.

MY BEAUTY BYUNTAE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang