Chapter 37

1.1K 36 105
                                    


Gong Xi Fa Cai~~

Wan Shi ru yi

Xian nian kuai le

Btw, Chelle imlek lhoo gk ada niatan ngucap gitu haha ngarep :v

Welcome buat readers baru yg baru follow Chelle, thx ya ^^

Sblm msk ke cerita, gue mau nnya dulu ama kalian, MBB ini alurnya jelas gk sih? Seru gk? Oke klo susah dijwb, gpp aku seterong ;')

Oke cuss cerita~~


.









.










Budayakan vote sblm membaca dan sertakan komentar~

.



Taehyung masih terjaga malam ini, ia melihat jam dinding yang berada didepannya yang menunjukkan pukul satu pagi. Ia tidak bisa tidur karena sesuatu dibawahnya tidak ingin tidur dengan tenang.

Taehyung menatap punggung Jungmi, ia ingin melakukan itu tapi Jungmi sedang dalam kondisi buruk, yang ada miliknya akan dibengkokkan. Membayangkannya membuat Taehyung bergidik ngeri, memegang miliknya yang bangun sedari tadi.

Taehyung menatap tubuh molek istrinya dari belakang, rambut panjang sepunggung, pinggang yang ramping, body yang oke, dan kaki jenjang yang cantik, biarpun hanya berbalut piyama pink hellokittynya.

Tatapan Taehyung naik lagi menuju bokong sintal Jungmi. Hanya melihat bokong yang kelihatannya kenyal itu membuat yang dibawahnya semakin berdiri. Dengan ragu-ragu, ia mendekat dan mengelus bokong besar itu dari luar menggunakan tangannya yang besar. Karena gemas, Taehyung meremas sedikit kuat bokong tersebut hingga Jungmi bergerak sedikit dari posisi tidurnya, ia mengangkat sebelah kakinya memeluk guling yang membuat bokong berisi tersebut terlihat menantang.

Taehyung meneguk salivanya kasar, tangannya naik ke payudara polos Jungmi, Jungmi memang tidak memakai bra lagi saat tidur, ia bilang agar cepat besar. Tangan Taehyung masuk mengelus gundukan tersebut dengan perlahan.

Beruntung sekali Jungmi ini memang sekalinya tidur, tidur mati. Susah bangunnya. Hal ini tentu sangat menguntungkan Taehyung, buktinya ia semakin merapatkan tubuhnya dengan tubuh langsing Jungmi, menempelkan miliknya yang tegang ke bokong montok Jungmi. Dengan berani, Taehyung menyibak rambut Jungmi kesamping agar menampilkan leher yang masih memiliki bekas cinta darinya. Taehyung mencium dan memperjelas tanda itu. Jungmi yang merasa diusik tidurnya malah mendesah saat Taehyung menggigit lehernya yang menciptakan ruam keunguan yang indah.

"Mmmhh.." desah Jungmi saat Taehyung mengulum telinganya. Taehyung menolehkan wajah Jungmi agar menghadapnya lalu mencium bibir merah yang selalu menjadi favoritnya tersebut. Jungmi masih tidur seperti batu, tidak ada yang tahu ia keenakan atau memang benar-benar tidur.

"Ummppht!!" Shock Jungmi, sepertinya ia memang benar-benar tidur tadi. Jungmi langsung membuka lebar matanya sambil memukul-mukul dada Taehyung. Taehyung melepaskan ciumannya lalu menindih Jungmi.

"Aku tidak mau." Gertak Jungmi.

Tapi sepertinya gertakan Jungmi hanya dianggap angin lalu oleh Taehyung yang sekarang sudah kembali menunduk mencumbu leher jenjang itu. Kedua tangan Jungmi dipegang dan disatukan Taehyung diatas kepalanya.

Duak!!

"ARGHHH!" Jungmi menendang milik Taehyung tepat saat Taehyung bermain didadanya. Taehyung berguling kesamping sambil memegang benda pusakanya. Kesempatan itu tidak disia-siakan Jungmi untuk menjauh dari Taehyung dan berdiri.

"Aku sudah kebal dengan sentuhanmu yang menggantungkanku dulu. Jadi ini bukan salahku." Ucap Jungmi enteng sambil memperbaiki piyamanya.

Taehyung seolah tidak peduli dengan ocehan Jungmi, ia fokus pada adiknya yang kesakitan.

"Arggh.. sayang." Panggil Taehyung saat Jungmi menuju pintu kamar dan membukanya.

"Aku tidur di kamar sebelah." Jawab Jungmi seperti bisa membaca pikiran Taehyung.

"Tapi ini.." Taehyung menunduk melihat kearah bawahnya.

"Aku tidak mau mengangkang untukmu." Mutlak Jungmi lalu keluar dan menutup pintu.

"Arghh!!" Frustasi Taehyung lalu mengelus miliknya. Batang yang sedang dalam tegangan tinggi ingin dibebaskan malah ditendang begitu kuat. Bisa kalian bayangkan rasanya bagaimana? Silahkan tanya pada korban, si tampan Kim Taehyung.

***

Hari hari dijalani Jungmi seperti biasa, beres-beres rumah, mencuci baju, menyiapkan makan untuk suaminya, tapi ada hal yang tidak Jungmi lakukan sebagai kewajiban seorang istri lantaran ia masih dalam mode ngambek.

"Sayang.." Taehyung menyapa Jungmi yang sedang menyapu ruang tamu. Memeluknya dari belakang.

"Hmm.." Jungmi hanya berdehem menanggapi Taehyung yang siap berangkat ke kantor. Jungmi menaruh sapunya di sofa lalu berbalik menghadap Taehyung untuk mengikatkan dasi berwarna hati yang tergantung dilehernya.

"Diam, Tae." Jungmi memalingkan wajahnya ke kanan dan ke kiri tau Taehyung akan menciumnya.

"Ekkhh.." Jungmi menaikkan dasi yang telah disimpulkannya itu dengan kencang sehingga mencekik Taehyung.

"Pfftt.." Jungmi mengulum tawanya.

"Sayang, ayolah." Rayu Taehyung.

"Tidak." Jungmi mengambil sapu dan melanjutkan kegiatannya. Apa apaan Taehyung baru dua hari tidak diberi jatah saja sudah ngemis-ngemis.

"Baiklah cium." Jengah Jungmi karena Taehyung terus membuntutinya kemana dia akan menyapu sambil menarik ujung bajunya.

"Umpphh.." Sadar telah mendesah, Jungmi memutuskan ciuman.

"Ahh wae?" Kecewa Taehyung.

"Aku tidak mau kau keras di kantor dan sekretarismu yang menyelesaikannya." Sebal Jungmi. Ia kesal setiap mengingat sekretaris itu.

"Tidak apa-apa, siapa tau dia mau menolongku." Taehyung tersenyum usil lalu mengambil tas laptopnya.

"Lakukan! Dan aku tidak akan mengangkang untukmu sebulan! Biar mati rasa burungmu!" Sembur Jungmi menggebu gebu.

"Eyy.. jangan, sayang." Panik Taehyung. Baru dua hari tidak melakukannya saja sudah habis dua batang sabun. Kalau sebulan apa kabar adiknya yang dibawah.

"Sayang, aku tidak akan melakukan itu. Tidak akan pernah. Lagian aku tidak suka dengan miliknya yang besar. Aku-

Ucapan Taehyung terpotong dengan sendirinya saat melihat Jungmi yang mengasah pisau dengan tatapan siap memotongnya.

"Kira-kira putus tidak ya burungmu?"

"Hehehe.." Cengir Taehyung dengan mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya tanda damai.

"Hehe hehe.. pergi kerja yang benar." Usir Jungmi pada Taehyung.

"Saranghae." Ucap Taehyung melesat keluar sebelum terkena lemparan panci.

"Yang benar saja aku akan memotongnya." Ucap Jungmi tersenyum sendiri lalu mencuci sayuran hendak memasak.

.

.

.

Tbc.

MY BEAUTY BYUNTAE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang