Chapter 20

1.4K 47 16
                                    

Happy reading~~!!













"Tae, tolong ambilkan aku itu." Jungmi menunjuk penggaris yang berada disamping Taehyung.

Disinilah mereka berada, rumah Taehyung. Topiknya adalah belajar bersama, tapi Jimin menempel terus pada Jungmi, ntah apa modusnya, antara dia yang memang masih menyukai Jungmi atau sengaja mengerjai sobat gilanya itu, Taehyung.

"Tolong yang itu juga." Jimin menunjuk penghapus yang berada didepan Taehyung.

"Ishh!" Taehyung melempar penghapus itu tepat mengenai hidung ekonomis Jimin.

"Yak! Kalau cemburu tidak begini juga caranya, hidungku tambah pesek." Jimin mengelus hidungnya.

"Apakah sakit?" Jungmi menatap wajah Jimin, dekat. Sangat dekat.

"Ah iya ini sangat sakit. Disini disini." Rengek Jimin. Sepertinya ia memang berniat mengerjai sohibnya tersebut.

"Cium saja sekalian!" Taehyung beranjak dari karpet menuju kamarnya.

Setelah Taehyung benar-benar masuk ke dalam kamar, Jimin tertawa terbahak-bahak.

"Hahahahaha..."

"Berhentilah menggodanya." Jungmi berdiri menuju dapur.

"Ini menyenangkan Jungmi ya."

'Iya, menyenangkan bagimu tapi tidak untuk hatiku.' batin Jungmi.

.

"Masih ingat minuman kesukaanku?" Jimin sudah berada disamping Jungmi. Jungmi terjengkit kaget.

"Astaga Jim!"

"Hehehe.. mian." Jimin menarik pinggang Jungmi agar tidak jatuh saat terkejut tadi.

'Sialan kau, Jim!' Jungmi Deg-deg'an.

'Untung Taehyung di kamar.'

***

Jungmi memiringkan wajahnya dilipatan tangannya. Ia kelelahan karena mengajari Jimin.

"Ini benarka-"

Buku yang penuh dengan coretan logaritma tersebut terhenti ketika si pemilik ingin menyodorkan bukunya, bermaksud untuk dikoreksi. Jimin terdiam melihat gadis disampingnya yang sudah terlelap indah, biarpun Jungmi itu sedikit tomboy tapi ia tetaplah hanya gadis biasa yang cantik menurut Jimin ditambah polosnya ia saat tidur.

Jimin meletakkan pena pink hellokitty Jungmi lalu menumpu tangannya ke kiri menghadap Jungmi yang tengah terlelap.

Jimin menatap Jungmi lama lalu terukir senyum dibibir tebalnya, senyum yang tulus.

'Kenapa kau bisa dekat dengan Taehyung?'

Tangan Jimin terangkat mengelus surai cokelat lembut Jungmi. Mengusapnya pelan dengan senyum diwajahnya.

"Eunghh" lenguh Jungmi.

"Hah? Sudah berapa lama aku tidur?" Jungmi menegakkan badannya.

"Entahlah, tidur lagi saja." Jimin menutup bukunya lalu membereskan alat tulis yang sudah membantunya sekitar sejam lebih.

"Eh, kau sudah selesai?" Jungmi meregangkan otot-ototnya yang kaku.

"Aku lelah." Jimin menyenderkan punggungnya di sofa.

"Aku juga." Jungmi meniru gerakan Jimin.

"Maaf membuatmu lelah." Jimin mengacak pelan rambut Jungmi.

MY BEAUTY BYUNTAE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang