Karna ciptaannya tiada yg sempurna selain dirinya. Dan jangan lah kau menganggap bahwa dirimu yg paling segala-galanya.
~ CANCER ~
Seorang lelaki mengerjabkan matanya kala sinar mata hari menerpa kulit wajahnya dan menyilaukan dirinya. Perlahan manik mata hitam itu terbuka. Aldy mencoba menyesuaikan penglihatannya yg agak mengabur. Setelah sudah mengumpulkan nyawanya, lelaki tampan itu pun mendudukkan dirinya dan bersender pada kepala kasur.
Aldy memijit dahinya lantaran merasakan sakit dan denyutan yg sangat familiar, karna hampir setiap hari aldy merasakannya. Wajah lelaki itu pun tampak agak memucat.
Setelah sakit itu terasa mereda, aldy beranjak dari tempatnya menuju kamar mandi. Karna ia harus kesekolah dan menghabiskan waktunya disana.
Setelah 20 menit berada dikamar mandi, aldy pun keluar dengan setelan putih abu-abu yg sudah melekat pada tubuhnya. Tidak terlihat berantakan dan juga tidak terlihat rapi. Biasa saja, tapi itu tetap melanggar peraturan sekolah.
Hei! Jangan berharap jika lelaki itu akan menjadi seorang goodboy dan tidak juga menjadi badboy. Hanya saja, aldy merasa nyaman dengan penampilannya yg seperti ini. Bukan masalah tampang, penampilan bahkan ketenaran atau pun kekayaan. Aldy hanya berpenampilan yg menurutnya nyaman. Lagian, penampilan tidak mengganggu peroses belajar mengajar, fikir lelaki itu.
Aldy keluar dari kamarnya setelah ia mengambil tas dan memakai sepatu. Menuruni tangga dan menyapa mama, papa dan adiknya yg sedang menunggunya untuk sarapan bersama. Tak sampai 20 menit, aldy pun telah selesai dengan sarapannya.
"Ayo bang" ajak ellen ketika sudah menghabiskan segelas susu. Aldy mengangguk seraya tersenyum lembut kepada adik yg sangat ia sayang itu.
"Ma, pa. Kita berangkat dulu" pamit aldy. Keduanya pun mengangguk seraya tersenyun dan tidak lupa memberikan nasehat kepada dua malaikat mereka itu.
.
Aldy menghentikan laju motornya ketika mereka telah sampai pada gerbang sekolah ellen. Aldy melepaskan helm dikepala sang adik dan mencubit pelan hidung mancung ellen sehingga membuat sang empu menyebikkan bibirnya.
Aldy terkekeh melihat wajah adiknya yg sangat menggemaskan itu. Ellen pun ikut terkekeh.
"Udah, gih masuk" ujar aldy setelah mengelus lembut surai sang adik. Ellen mengangguk seraya tersenyum.
Tanpa disadari, mata biru indah itu berkaca-kaca. Ellen yg tak ingin memperlihatkan air matanya pun langsung berhambur kepelukan aldy. Memeluk erat orang yg sangat ia sayang dan tak ingin melepaskan. Aldy membalas pelukan itu. Mengelus lembut punggung ellen dan mencium dahi ellen.
Tanpa disadari oleh aldy, air mata gadis belia itu sudah mengalir. Ellen menangis dalam diam. Membenamkan wajah didada aldy seraya memeluknya erat.
Ellen mengurai pelukan hangat itu. Menunduk kan wajah dan pergi memasuki sekolah setelah berpamitan kepada aldy. Lelaki itu tidak bodoh. Aldy tau jika adiknya itu menangis. Aldy sudah membuat gadis belia itu menangis. Satu lagi penyesalan pada dirinya sendiri.
Aldy telah banyak membuat orang yg ia sayang menangis. Lelaki itu membenci tangisan, apa lagi jika tangisan itu karena dirinya. Aldy akan merasa sangat menyesal pada dirinya sendiri. Siapa sangka jika seorang aldy yg terkenal ceria bisa menyimpan kepedihan dan penyesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANCER
Teen Fiction[BUAT PLAGIAT JANGAN MENDEKAT?] Follow dulu .... Aldy Samudra Gabriel, cowok ceria,penyayang, romantice,baik hati dan pastinya ganteng.Aldy termasuk salah satu most wanted di sekolah nya. tak ada yg menyangka lelaki tampan itu mengidap penyakit kank...