Dunia nyata dan dunia cerita memang berbeda. Namun tetap saja, keduanya sama-sama penuh dengan drama cinta.
~ CANCER ~
✔
Setelah kejadian beberapa minggu yg lalu disekolahnya yg sedikit menguras tenaga dan otaknya, aldy pun menghela nafas lelah. Lelaki itu merasa bersalah sekaligus sangat sedih karena louis masih saja dendam padanya.
Dulu mereka sangat dekat. Tapi setelah kejadian itu, semua berubah. Mereka sekarang menjadi musuh. Tidak! Hanya louis yg menjadikan aldy sebagai musuhnya, sedangkan aldy masih menganggap louis sebagai sahabatnya.
Jujur, aldy sedikit khawatir saat mendengar perkataan louis beberapa minggu yg lalu mengatakan ia ingin memberi kejutan untuk aldy. Bukan kejutan yg membahagiakan tentunya. Louis bisa melakukan apa-pun yg lelaki itu inginkan. Bukan tidak mungkin ia bisa berbuat hal yg nekat. Itu yg dikhawatirkan aldy.
Dan juga, louis telah membuktikan semua ucapannya. Walau pun hanya ancaman dan juga pukulan yg aldy dapat dan tak dibalas oleh aldy. Biarkan saja seperti itu, asal louis puas. Dan kerap kali louis dihajar oleh sahabat-sahabatnya karena perlakuan louis kepada aldy yg semenah-menah itu. Sahabat aldy pun geram karena aldy tak membalas perbuatan louis.
Aldy bukan lah typical lelaki yg penakut, hanya saja, ia tak ingin memperkeruh suasana yg sudah keruh ini. Ia juga tidak melawan bukan berarti ia takut, melainkan mengalah untuk menang. Biar lah waktu yg mengungkapkan dan membuktikan semuanya. Toh, jika ia yg menjelaskan pun, louis juga tidak akan percaya.
Percuma saja kan? Biarkan lah masalah ini mengalir bagaikan air yg keruh. Lama-kelamaan air itu akan bersih juga dari kotoran dan lumpur, fikirnya.
Tapi sampai kapan?
Aldy keluar dari rumahnya dengan setelan jaket merah dan celana putih serta sepatu merah yg mendominasi. Aldy menghidupkan kuda besinya setelah ia memakai helm fullface dikepalanya. Motor KLX berwarna navy yg awalnya berwarna hitam itu pun perlahan meninggalkan perkarangan rumah aldy. Yaps, beberapa waktu yg lalu, aldy mengganti cat motornya itu. Lantaran bosan dengan warna hitam.
Diperjalanan, aldy menyempatkan diri untuk membeli makanan. Aldy berhenti ditoko kue yg menjual berbagai macam cake. Aldy mengambil rainbow cake dan brownies. Lelaki tampan itu pun berjalan menuju kasir untuk membayar kue yg dibelinya. Aldy memberikan 3 lembar uang seratus ribuan.
Setelah membeli kue, aldy kembali melanjutkan perjalanannya. Motor aldy melaju dengan kecepatan sedang. Jalanan pun tampak cukup padat. Dengan ditemani dinginnya malam gelap yg diterangi lampu-lampu jalan serta lampu kendaraan disepanjang perjalanannya. Tampak senyuman aldy terukir dikala ia sudah mendekat pada tujuannya.
Aldy berhenti didepan pagar besi yg menjulang tinggi. Tampak seorang pria paruh baya yg menggunakan baju satpam membukakan pagar itu. Aldy berterimakasih kepada satpam dan masuk keperkarangan rumah yg luas dan rumah yg bernuansa kebaratan itu.
Aldy berjalan menuju pintu rumah dan memencet bel. Tak beberap lama, terdengar suara langkah kaki yg mendekat dari dalam rumah.
Klek
Pintu rumah pun dibuka oleh perempuan paruh baya yg masih terlihat awet muda. Aldy tersenyum lembut yg dibalas senyuman pula oleh wanita itu.
"Malam tante" sapa aldy.
"Eh, aldy. Malam juga. Cari rara atau revan nih?" tanya perempuan paruh baya yg diketahui adalah mama rara dan revan dengan menggoda.
Aldy terkekeh kecil. "Ah, tante. Masa saya ngapelin revan. Mending saya ngapelin anak gadis tante" canda aldy. Rose pun terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANCER
Teen Fiction[BUAT PLAGIAT JANGAN MENDEKAT?] Follow dulu .... Aldy Samudra Gabriel, cowok ceria,penyayang, romantice,baik hati dan pastinya ganteng.Aldy termasuk salah satu most wanted di sekolah nya. tak ada yg menyangka lelaki tampan itu mengidap penyakit kank...