P A R T 48

3K 165 36
                                    

Saling mencintai, namun tak saling memiliki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saling mencintai, namun tak saling memiliki.

~ CANCER ~

.

Aldy sangat tau apa penyebab papanya seperti itu. Bukan karena masalah kantor atau perusahaan. Tetapi karena dirinya.

Maaf pa. Semoga setelah ini semua selesai, gak ada lagi kesedihan. Ich liebe euch alle. Ucap batin aldy. (Aku sayang kalian semua).

.

Aldy pov

Mungkin, kalian hanya mengenal gue sebagai seorang lelaki yg ramah dan ceriah. Nyatanya, gua memiliki beban yg bahkan lo semua gak bakal mau memikulnya. Mau nangis? Sayangnya gua gak selemah itu. Bukannya gue sok kuat, tapi nyatanya tangisan gak ngebantu ato ngurangin semua beban yg gua rasa.

Semuanya berharap gua tetap berjuang. Tapi apa yg harus gua perjuangkan? Bahkan semuanya pun sia-sia. Rasa sakit yg bahkan gua sendiri gak bisa menahannya. Bukannya gua gak mau berjuang dan melawan penyakit ini. Tapi memang rasa sakit ini yg membuat gue menginginkan mundur dari pada berjuang ataupun melawan.

Beban gua disini cukup berat. Pilihan gua hanya meneruskan atau menghentikan. Kalo gua memilih meneruskan, percuma saja. Karna semua ini akan tetap berujung kematian. Dan gua akan terus merasakan kesakitan yg tak berkesudahan.

Kalo gua memilih menghentikan, gua akan meninggalkan orang-orang yg terus mendukung dan mengharapkan kesembuhan gua. Dan harapan mereka itu hanya angan. Semuanya akan tetap berujung kematian.

Gua hanya mengikuti kehendak tuhan. Sisa-sisa hidup gua ini hanya untuk orang-orang yg gua sayang. Gua harap mama dan papa cepat sadar dan mengikhlaskan gua.

"Eh, gila! Malah bengong disini. Masuk goblok" ucap fikri yg ntah dari mana datangnya, gua juga kagak tau.

Author pov

"Eh, gila! Malah bengong disini. Masuk goblok" ucap fikri yg baru saja sampai dan langsung membuyarkan lamunan aldy. Aldy hanya menyengir kuda.

"Ntar aja. Males gue, setengah jam lagi juga istirahat" ucap aldy seraya melihat kearah jam yg melingkar dipergelangan tangannya.

"Ck! Ya udah deh. Gua juga males si belajar sama pakcit"

Hening

Tak ada percakapan lagi diantara keduanya. Mereka asik dengan fikiran masing-masing. Aldy yg kembali melanjutkan lamunannya yg dibuyarkan oleh fikri tadi. Dan fikri yg merenungi lebih tepatnya kembali mengingat masa lalunya yg kini kembali lagi.

Fikiran fikri menjadi bimbang, hatinya kebingungan. Disatu sisi fikri masih merasakan rasa sayang itu untuk cinta pertamanya sekaligus mantannya. Tetapi disisi lain ada gishel yg juga menempati hati kecilnya.

CANCERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang