Awas typo!!Happy reading..
.
.
.
.
.Setelah 2 hari berlalu
Yugyeom terlihat tengah mengikat dasi miliknya, sambil bersiap untuk berangkat kerja. Di mampirnya ke ruang makan dan saat itulah ia melihat orang tuanya serta hyung sedang duduk satu meja, sambil menikmati sarapan pagi.
" Hyung sendiri saja. Noona ngga ikut?" tanya Yugyeom sambil menyapu mentega pada rotinya mebuatkan Suzy juga ikut bertanya lantaran pertanyaan itu baru saja terlintas di pikirannya..
" Ia tidak kuat untuk berdiri. Makanya aku tidak bisa mengajak bersama. Bahkan baru-baru ini ia sering sakit-sakit, dan itu membuatkan ku benar-benar khawatir jika saja hal ini berdampak sama kandungannya.." Suzy mendengar kata Taehyung ikut khawatir, meski awalnya ia tidak terlalu menyukai perwatakan wanita itu.
" Bagaimana soal acara pernikahan kalian. Apa kalian masih belum merencanakannya?" celah Yugyeom membuatkan Taehyung memandangnya sinis. Kenapa anak itu sering mengutarakan hal ini.
" Aku masih belum memikirkannya" Jawab Taehyung singkat. Suzy tampak pasrah melihat sikap putra sulungnya itu. " Kamu tidak bisa seperti itu Taehyung. Kamu harus tetap menikahi wanita itu, walaupun kamu tidak menginginkan. Dan Itu adalah tindakan sewajarnya yang pantas kamu ambil setelah hal terkutuk yang kamu sendiri lakukan padanya, dan kamu harus tahu....kepayahan yang wanita itu lalui selama darah dagingmu menumpang di perutnya. "
Taehyung mengangguk pelan dengan rasa bersalah seketika menyerang dirinya.
" Aku akan memikirkannya"
~001~
Sudah dua hari berlalu, namun Jungkook tidak memperlihatkan kondisinya yang semakin membaik. Bahkan Ayahnya dan Woohyun juga ikut pasrah melihat kondisi pria itu kala ini.
Tubuhnya benar-benar kurus. Kesehatannya juga merosot, karena selama kondisi pria itu menyedihkan seperti sekarang tidak ada satupun makanan mengisi perutnya. Bahkan percuma Woohyun memaksa adiknya itu untuk makan, karena hasilnya Jungkook akan kembali memuntahkannya.
Dan sejak dua hari yang lalu juga, Woohyun sering meminta Rose untuk mampir ke sini bagi merawat Jungkook. Karna wanita itu sendiri tidak keberatan. Meski perutnya tidak terisi akan kedatangan wanita itu, tapi setidaknya Jungkook mempunyai teman curhat dan dari melihat sisi dewasa yang dimiliki Rose, Woohyun yakin ada kata-kata wanita itu yang bisa digunapakai.
Seperti hari-hari biasa, Rose akan mampir lagi ke sini bagi merawat Jungkook. Dan oleh karna Tuan Jeon dan Woohyun harus masuk kerja hari ini ,bantuan wanita itu sangat dialu-alukan.
" Mohon pertolonganmu ya. Ahjusi sudah habis pikir membuatkan anak itu kembali bersemangat" Rose mengiyakan ucapan Tuan Jeon sebelum ditambah oleh Woohyun.
" Ada pengawal di sekitar sini, jadi jika ada sesuatu terjadi langsung maklumkan pada mereka. Dan kami akan membayarmu untuk ini"Rose sekali lagi mengangguk paham.
" Tidak perlu khawatir. Dan aku ikhlas merawatnya karena ia temanku. Jadi sunbae sama ahjusi bisa percaya padaku" lanjutnya tersenyum manis dan membuatkan kekhuatiran anak beranak itu sedikit berkurangan.Setelah kedua sosok itu pergi, Rose menutup pintu apartment dan oleh karna ini sudah sangat kesiangan, ia harus menyiapkan makanan buat pria itu. Rose memasak bubur lalu di bawanya ke kamar Jungkook.
Dengkuran masih terdengar menandakan pria itu masih tertidur. Rose menggoyangkan tubuh Jungkook dengan pelan dan kemudiannya terlihat mata Jungkook yang sedikit terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open You Eyes ( Eunha & Jungkook ) END
RomantikEunha yeoja imut yang sering mendiami dirinya berbeda dengan adiknya Nancy yang merupakan primadona sekolah. Hidupnya mula terasa jengkel kerana kedatangan seorang Jeon Jungkook yang tidak henti henti menganggu hidupnya. Dan Eunha tidak menyangka ha...