engagement

1.4K 87 2
                                    


awas typo!!

Happy reading





~000~

" Eunbi-ah, ayo pulang.Berapa lama lagi waktu yang harus ku sisakan. Atau kamu berniat membuatku kewalahan sebelum masuk kerja" Keluhan berserta rungutan tidak kunjung berhenti diluap Yugyeom.

Bagaimana tidak? jika dirinya dengan terpaksa berjemur di tengah sinaran matahari semata-mata menunggu gadisnya itu memberi bebek makan di sungai yang tidak lumayan jauh dari posisinya kini. Bahkan sehingga harus menunda rapat penting pada pagi ini yang seharusnya di diketuai dirinya.

Selang beberapa minit Yugyeom masih dengan celotehan mulutnya, Eunha akhirnya menjelma di hadapannya dengan senyuman sok santainya seolah tidak berlaku apa-apa.

" Sudah selesai Yuk, jadi kita sudah bisa pulang. Lagian tubuhku lelah sekali" tutur Eunha terbalik yang seharusnya diucapkan oleh Yugyeom.
Pria itu mendengus sebal.

Sudah hampir beberapa bulan ia menjadi pengawal Eunha , membuatkan dirinya sudah sangat mengenal sosok gadis itu. Bahkan ia tidak menyangka, Eunha memiliki sifat yang tak terduga di balik wajah dinginya. Contohnya merengek seperti anak kecil jika menginginkan sesuatu. Dan terkadang Eunha itu sudah seperti pemeras ugut jika Yugyeom tidak mengabulkan salah satu permintaannya.

" Termenung apa lagi? Buruan dong. Aku ingin istirehat di rumah."

Tangannya yang tadi manampung dagunya terpeleset dan langsung membuyarkan lamunanya. Yugyeom melirik ke arah Eunha yang sudah bersiap untuk pulang.

" Apa segala persiapanmu sudah beres untuk acara nanti malam. Aku tidak mau sampai acara pertunangan kita terganggu" pesan Yugyeom dan hanya di respon dengan anggukan kecil oleh Eunha.

Eunha menyusur masuk ke dalam mobil meninggalkan Yugyeom yang baru mulai berdiri.

Entah kenapa senyuman tipis terukir di bibir pria itu. Mengingati selama gadis itu menjadi tanggungjawabnya, tidak pernah sekalipun bantahan atau pemberotakan yang gadis itu lakukan sepanjang dirinya membahas soal pertunangan itu.

Oleh itu Yugyeom sudah bertanggapan bahwa gadis bermarga Jung itu sudah bisa menerimanya.









~001~

Woohyun baru saja selesai memasak. Sementara Jungkook dari awal pagi tadi tidak merenggang sedikitpun dari komputer. Bahkan belum kunjung membersihkan tubuhnya karna terlalu asik dengan game-nya.

" Jungkook-ah, Sudah sih dengan game mu itu. Apa kau tidak lapar" teriak Woohyun dari ruang tamu.

Jungkook sejenak memegang perutnya. Karna terlalu menyibukkan dirinya dengan game sehingga ia lupa jika dirinya masih belum sarapan dan sekarang sudah waktu makan siang.

Lantas ia bergegas keluar dari kamar bagi mengisi perutnya. Jungkook ikut duduk di atas sofa bersebelahan dengan posisi Woohyun seraya menonton layar televisi.

" Setelah ini buruan bersihkan tubuhmu. Apa nanti kata Appa jikalau melihat kau bermalasan seperti ini. Bisa saja aku ikut diomeli"

Jungkook menjulurkan jempol ibu jarinya dan menyambung kegiatannya.

Untuk pengetahuan semua. Yang sekarang sedang tinggal bersama Jungkook itu hanya Woohyun karena ayahnya masih punya urusan di sana. Dan saat mendapat tau Jungkook bakalan menempuhi tes akhir ayahnya telah meminta Woohyun untuk pulang duluan bagi memberi dukungan kepada adiknya agar lulus dengan cemerlang.

Open You Eyes ( Eunha & Jungkook ) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang