prolog ☆

3.3K 657 54
                                    

Sebuah senyuman terulas dibibir seorang laki-laki ketika membuka lembar demi lembar sebundel kertas di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebuah senyuman terulas dibibir seorang laki-laki ketika membuka lembar demi lembar sebundel kertas di tangannya.

*

Sebuah buku tak akan jadi buku bila tanpa tulisan di dalamnya. Sebuah buku tak akan jadi buku bila tanpa andil gagasan seorang penulis dalam buah cipta kata-kata.

*

Tidak semua buku menawarkan sebuah alur cerita fantastis. Tidak semua, benar.

*

Satu lembar, dua lembar, tiga lembar. Lelaki itu membuka sebundel kertas miliknya dengan amat hati-hati. Tak ada kata, hanya ulasan senyum.

"Aku berusaha keras untuk ini"

Ia bergumam seorang diri dalam hijau ruang terbuka yang begitu luas.

*

Laki-laki itu menutup sebundel kertas di pangkuannya secara perlahan.

"Belum semuanya selesai.."

Ia berucap. Sejenak kemudian ia lanjut bergumam pelan.

"Ada beberapa hal yang belum penuh terjawab"

*

Sebuah buku tanpa alur kisah fantastis. Sebuah buku tanpa alur kisah cinta romantis.

Hanya sebuah buku tentang jawaban sederhana atas beberapa buah tanda tanya.

Jika kau diberi buku seperti demikian untuk dibaca.. masih maukah kau membacanya dengan seksama?

*

"Hanya jika ia disini.."


















original storyline by amel 🌸




















note baru:

cerita ini versi baru (korean teenfiction) masih aku usahakan agar bisa lolos terbit, doakan ya untuk impian besarku ini :')

constellation | h.hyunjin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang