twenty ☆

904 336 97
                                    

Kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu

Taman Dekat Lapangan Basket
Rabu, 23 November 2017
13.59

Kamu membiarkan Chaeryeong duduk tepat di sampingmu sejak sekitar lima menit lalu. Ya. Suara yang kamu dengar itu benar-benar milik Lee Chaeryeong, seseorang yang pernah menoreh luka di hatimu saat sekolah dasar dulu.

Kamu tak mengucapkan sepatah kata pun. Bahkan salam sekalipun. Hatimu sesak oleh emosi terpendam yang nyaris tak dapat kamu keluarkan.

Kamu bisa saja menangis saat itu juga. Kamu bisa saja memukul Chaeryeong dan mengatakan bahwa kamu tak ingin ia disini. Kamu bisa saja berteriak padanya mengapa ia meninggalkanmu waktu itu dan diam ketika teman-temannya melukaimu. Bahkan, kamu bisa saja pergi.

Tapi kenyataannya, kamu hanya bisa diam membisu dan menyembunyikan wajahmu dari airmata yang dapat jatuh kapan saja.

"M-maafkan aku.."

Kamu terperanjat dengan apa yang kamu dengar barusan. Apakah Chaeryeong mengatakan itu sambil menangis?

"Aku.. benar-benar minta maaf.."

Suara gadis disampingmu itu terdengar lemah dan bergetar. Kamu yakin, ia pasti menangis.

"Aku tak memaksamu untuk memaafkan aku atau menimpali ucapanku. Dengan mendengarku saja.. sudah sangat cukup," ucap Chaeryeong, pelan.

Entah mengapa, terdengar kesungguhan dalam suara gadis itu yang menarikmu untuk tetap bertahan di tempat itu.

"Aku merasa sangat bersalah padamu telah pergi begitu saja waktu itu. Berpikir bahwa kau tak apa tanpa aku.. bahkan berpikir bahwa kau tak mungkin membenciku karena meninggalkanmu.."

Chaeryeong sedikit terisak sebelum melanjutkan ucapannya.

"Kau dibully dan ditindas oleh mereka.. yang mengaku sebagai temanku. Aku tahu, waktu itu kita masih kecil, (Y/n). Tapi.. mengapa aku begitu bodoh membiarkanmu terluka tepat di depan mataku? Mengapa aku.. memilih berlindung dari rasa takut dan tak melakukan apapun untukmu? Mengapa aku begitu bodoh--"

Chaeryeong berhenti berbicara. Ia terisak, lebih keras dari sebelumnya.

"A-aku.."

Seiring dengan Chaeryeong yang tak dapat melanjutkan ucapannya, kamu menangis. Airmatamu jatuh begitu saja membasahi kedua pipimu.

Kalian berdua menangis, tanpa ada satu orangpun diantara kalian yang berbicara.

Kamu tak tahu apa yang harus kamu lakukan. Haruskah kamu melupakan luka masa kecilmu dan memaafkan Chaeryeong atas kesalahannya di masa lalu?

constellation | h.hyunjin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang