Krang!
Scoups memukul kandang besi yang kini kosong sampai bengkok. Dia benar-benar kesal, bahkan tubuhnya kini di selimuti api panas seperti membakar dirinya.
Oh tidak, kekuatan Scoups mulai tidak terkontrol. Api-api itu kini melesat ke arah iblis-iblis bawahannya dan membakar seluruh tubuh mereka hingga menjadi abu.
Ke-7 iblis itu tumbang hanya dalam beberapa detik saja. Kini api-api itu seperti hendak mengambil alih tubuh Scoups yang kini sedang di penuhi amarah dan stres.
Scoups terduduk di lantai, menjambak rambutnya sendiri dan mengerang kesakitan saat api-api itu memasuki matanya.
Tepat waktu, Mingyu berlari ke arah hyung nya dan langsung meletakan telapak tangannya di atas kepala Scoups. Luar biasa! Api phoenix dalam diri Scoups seharusnya tidak ada yang bisa menyentuhnya secara langsung selain dirinya. Tetapi, mungkin Mingyu adalah pengecualian. Api yang seharusnya sudah mengubahnya menjadi abu sejak tadi, malah terserap ke telapak tangannya.
Mingyu melihat keadaan hyung nya yang terlihat sangat kelelahan, beberapa bulu sayapnya bahkan rontok, bibirnya pucat.
"Hyung bertahanlah!"
Mingyu membuka telapak tangannya yang tadi dia gunakan untuk menyerap Api milik Scoups tadi. Telapak tangan itu seketika bersinar dan memunculkan percikan-percikan api yang berputar di telapak tangannya.
Syash!
Cahaya dan api tadi menghilang dan terpampanglah sebuah liontin berwarna merah darah. Dipakaikanlah liontin itu ke hyung nya yang setengah tersadar itu.
Setelah dipakai, tubuh Scoups kembali seperti semula. Ternyata liontin itu adalah kekuatan dari Scoups yang tadi tak terkontrol di ubah menjadi liontin oleh Mingyu.
Ya... Itu adalah salah satu keunikan dari kekuatannya. Mingyu memang dapat menyerap kekuatan lawannya, tapi dia tidak bisa menggunakannya. Itu sebabnya dia bisa mengubahnya menjadi liontin dan sebagainya.
Oh ya, Mingyu tidak bisa menggunakan kekuatan ini ke sembarangan orang. Karena, untuk menyerap kekuatan itu lumayan memerlukan banyak kekuatan, dan juga Mingyu tidak mendapat keuntungan dari sana.
"Untung saja aku tepat waktu. Dasar hyung bodoh. Bagaimana bisa kau termakan emosi dan membiarkan kekuatanmu mengambil alih? Ck!"
Mingyu melipat tangannya di depan dada mengomel kepada Scoups yang berdiri menatap datar wajah adiknya itu. Lalu memukul pelan pucuk kepala adiknya. Berani-beraninya dia mengatakan bodoh kepada Raja. Dasar adik durhaka.
Memang, kalau sudah berdua dengan kakaknya pasti sifat dingin dan kejam Mingyu berubah 180°. Lihatlah sekarang dia mengomel dan ngambek di depan Scoups. Bahkan Mingyu mempoutkan bibirnya, hingga membuatnya terlihat imut atau seram(?) bagi Scoups.
Scoups hanya menggeleng pelan melihat tingkah adiknya itu. Jika yang lain tau, mungkin harga diri Mingyu sudah jatuh.
"Hah...terlalu banyak masalah yang terjadi sekarang ini. Para demoniac entah bagaimana semakin berkurang, senjata kerajaan hilang satu persatu, para Griffin dan hewan lainnya menghilang, bahkan beberapa anggota kerajaan mati tanpa sebab."
Scoups memejamkan matanya, menyender pada salah satu kandang yang kosong. Mingyu merasa iba dengan kakaknya.
Aneh bukan? Ada iblis yang memeliki perasaan iba. Pengecualianlah kepada Mingyu, Scoups, Jun, Seokmin dan Dino. Mereka ternyata memiliki perasaan seperti makhluk fana. Mereka bisa menangis karena sedih, tertawa saat senang dan lainnya. Berbeda dengan iblis lainnya yang kejam dan arogan. Tidak memiliki perasaan dan memiliki motto yaitu membunuh atau dibunuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MOON [Seventeen]✔
FantasyHighest rank: #47 in fantasy #6 in seoksoo #28 in meanie Disaat 2 kerajaan yang sangat berbeda tiba-tiba bersatu karena pemimpin mereka saling jatuh Cinta. Apakah hubungan mereka akan berhasil? Atau tidak? lalu, siapakah sang kelopak?