(9)

12.1K 1.9K 405
                                    

Sudah 3 jam berlalu sejak mereka berdiskusi mengenai siapa yang telah menghancurkan 2 kerajaan ini sekaligus. Jeonghan dan Scoups masih berdebat tentang siapa yang akan terpesona terlebih dahulu. Yang lainnya hanya menonton, minus Wonwoo dan Mingyu. Mereka berdua tidak berbicara lagi sejak kembali dari patroli.

"BERISIK! BISAKAH KALIAN BERDUA SERIUS?!" Teriak Mingyu masih dalam mode bersender di kursi dengan tangan di lipat di depan dada,menatap Scoups dan Jeonghan bergantian

Semua orang disana langsung menghentikan kegiatan mereka masing-masing. Scoups dan Jeonghan langsung terdiam di tempat, malu dengan sikap mereka tadi.

"Kita sudah mengetahui siapa penyihirnya dan sekarang tinggal mencari otak dari semua ini." kata Chan, yang termuda diantara mereka.

Yang lain hanya mengangguk menyetujui. Jeonghan yang sudah duduk di kursinya, malah terlihat risih. Tiba-tiba saja Jeonghan mendongak ke arah tembok di kirinya. Minghao, Woozi dan Wonwoo menyadari hal aneh dari Jeonghan, langsung berlari menuju kamar yang ditempati Jisoo.

Chan, Jun, Seokmin dan Mingyu ikut menyusul mereka yang berlari ke kamar Jisoo. Scoups serta Jeonghan yang sudah tersadar, tidak bergeming dari duduk mereka. Ternyata, ada sulur yang datang entah darimana, membelit tubuh mereka di kursi.

.
.
.
.
.
.

Woozi yang paling cepat diantara mereka, langsung membuka pintu dengan kasar. Saat dibuka, Jisoo sudah tidak ada tempatnya. Padahal baru 15 menit yang lalu, Wonwoo dan Woozi mengecek keadaannya.

"Jisoo hyung! Jisoo hyung!" Minghao berteriak memanggil Jisoo. Jun, Chan dan Seokmin juga ikutan berteriak. Walaupun mereka tidak tau siapa yang mereka cari.

Wonwoo dan Woozi mencoba melihat di di lorong-lorong istana. Perlu diingatkan, Wonwoo masih memakai jubahnya. Mingyu tanpa di suruh, terbang keluar untuk mencari Jisoo.

"Tidak ada apa-apa di luar."

"Kami juga tidak menemuka apapun." kata Wonwoo dan Woozi bersamaan.

"Tapi, bagaimana kalian bisa tahu kalau hal ini akan terjadi?" tanya Jun.

"Kami tidak tahu. Kami melihat Jeonghan hyung merasa risih setelah berdebat dengan Raja kalian." jawab Woozi

"Saat dia menengok ke kiri, barulah kami sadar kalau sesuatu terjadi di Kamar ini." lanjut Minghao.

Mingyu, Jun, Seokmin dan Chan hanya mengangguk, berusaha mengerti dengan apa yang dijelaskan dua orang di hadapan mereka ini.

Chan menatap setiap sudut kamar dan matanya beralih pada sesuatu berwarna hijau di kolong kasur di sebelahnya.

Chan langsung mengambil benda tersebut, dan barulah dia sadar kalau benda yang di pegangnya adalah tumbuhan. Tapi dia tidak tahu itu tumbuhan apa.

"Eung? Hyung Ini apa?" Chan menunjukan tumbuhan itu kepada yang lainnya.

"Darimana kau mendapatkan bunga Mawar itu?" tanya Woozi.

"Ooo ternyata ini bunga Mawar... Mawar itu apa?" -Chan

Chan menunjuk ke arah kolong kasur, tempat dia menemukan setangkai Mawar merah itu. Woozi langsung memeriksa dan dilihatnya sebuah sulur berduri menyusup ke dalam lantai.

"Ada sulur yang muncul dari bawah!" teriak Woozi bersamaan dengan teriakan yang berasal dari ruang utama.

"Jeonghan hyung!"

"Scoups hyung!"

Teriak mereka secara bersamaan. Mereka berlari secepat mungkin ke ruang utama. Tapi terlambat, Jeonghan dan Scoups kini tergantung terbalik di langit-langit ruangan dengan sulur-sulur yang membelit tubuh serta sayap mereka.

"Kalian tidak apa-apa?!" Bodohnya seokmin menanyakan hal itu.

"JUN PUKUL KUDA BODOH ITU DAN CEPAT LEPASKAN KAMI DARI SINI!!" teriak Scoups. Jun yang mendengar langsung memukul kepala Seokmin pelan. Ya pelan, sampai kepala Seokmin bercium dengan lantai. Jangan lupakan lantai yang sedikit(?) retak.

Jeonghan melihat kelakuan mereka, hanya memutar bola matanya.

"Aku akan coba terbang kesana." Mingyu terbang mendekati Scoups. Tapi baru saja tangannya menyentuh sulur yang membelit tubuh Scoups, tiba-tiba saja duri kaktus melesat ke arah Mingyu dan berhasil menggores wajah dan sayapnya.

Mingyu menjadi tidak seimbang dan jatuh ke bawah, untungnya Jun dengan sigap menangkap tubuh Mingyu.

"Sial, sayapku kena!"

"Sini hao sembuhkan." Minghao mendekat ke arah Mingyu yang terduduk dan mulai menyembuhkan sayapnya. Minghao tidak menyadari tatapan sendu dari Jun.

"Wonu, apa kau punya rencana?" tanya Seokmin sambil mengelus kepalanya. Diluar dugaan Wonwoo, orang ini ternyata kuat juga. Bayangkan saja, kepalamu dihantam ke lantai Batu hingga lantainya rusak dan kau masih baik-baik saja.

"Mungkin kau bisa melempar tombak itu ke arah sulur di atas mereka." Wonwoo menunjuk ke tombak-tombak di sebelah Chan.

"Jun Chan, cobalah lempar tombak itu." perintah Seokmin. Chan langsung menaruh bunga Mawar yang sejak tadi di pegangnya ke lantai. Mereka berdua mulai membidik dan syut!

Tombak meleset dan malah mengenai pipi Scoups dan rambut Jeonghan.

"HYA! KAU YANG BERTANDUK! BERANINYA KAU MEMOTONG RAMBUTKU!" Jeonghan berteriak dan meronta-meronta dengan keadaannya masih tergantung.

Karena rontaannya itu, membuat sulur-sulur yang membelit tubuhnya semakin mengerat dan terdengar bunyi KRAK! Setelahnya.

"Akh!!!!"

Semua yang berada di sana langsung memandang Jeonghan yang kesakitan. Mereka juga mendengar bunyi 'krak' tadi.

"Jeonghan hyung!" Wonwoo langsung melepaskan jubahnya dan melesat dengan cepat ke arah Jeonghan. Saat Wonwoo menyentuh sulur di tubuh Jeonghan, duri-duri itu datang lagi dan mengarah ke arahnya. Woozi dengan sigap langsung membekukan beberapa duri yang hampir mendekati Wonwoo.

Chan dengan kekuatan cahayanya, langsung membuat pelindung di sekitar tubuh Wonwoo, Jeonghan dan juga Scoups. Bunga Mawar yang sejak tadi di pegangnya, diberikan ke Mingyu. Dan kalian tahu yang akan terjadi jika Mingyu memegang benda hidup. Yap. Bunga itu seketika layu dan mati di tangannya.

Saat Mawar itu layu, seketika itu juga, sulur-sulur yang menjerat Jeonghan dan Scoups ikut layu dan mati.

Scoups dengan sigap melepaskan diri dan melayang di udara. Jeonghan berusaha terbang tapi nihil, dia terjatuh ke bawah bersamaan dengan Wonwoo.

Scoups yang berada di dekat mereka langsung berusaha menangkap tubuh keduanya. Tapi tangannya tidak sampai untuk menangkap Wonwoo, dan untungnya lagi Jun dengan sigap menangkap tubuh Wonwoo tanpa lecet sedikitpun.

Woozi menghentikan badai yang dibuatkan, Seokmin dan Chan membantu Jun dan Scoups. Mingyu hanya melihat.
Minghao langsung bergerak untuk mengecek keadaan mereka. Wonwoo dan Scoups dinyatakan aman tanpa cedera. Kecuali bekas kemerahan di sekitar tubuh Scoups. Jeonghan yang paling parah, sayap kirinya patah dan tidak bisa disembuhkan.

"Maaf hyung..." Minghao menyesali dirinya sendiri karena tidak bisa menyembuhkan sayap Jeonghan. Jeonghan berusaha tersenyum dan membeali lembut surai Minghao.

"Ini bukan salahmu, kenapa kau harus meminta maaf. Setidaknya aku masih hidup." katanya berusaha tegar.

"Ck! Jika aku bertemu dengan makhluk brengsek yang sudah melakukan ini semua. Akan ku robek-robek tubuhnya!" geram Woozi sambil mencakar-cakar lengan Seokmin.

"Aku dan yang lainnya akan mencari di sekitar sini." perintah Wonwoo dan di balas anggukan yang lainnya. Belum selangkah mereka berjalan, Jeonghan dan Scoups menahan mereka.

"Tidak perlu." kata Scoups

"Dia yang akan menemui kita besok. Dan aku kecewa padanya...." lanjut Jeonghan.


Tbc......


Gimana? Udah tau kan siapa saja mereka?

Niatnya, kalau ada tebakan yang benar, bichu bakalan promote ignya.
Tapi kayaknya terlalu sederhana deh.. Mian....

BLUE MOON [Seventeen]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang