(5)

14.4K 2.1K 276
                                    

Bgm: Soyou - I Miss You (?)
[Typo sebagian dari iman]
.
.
.
.
.
.
.

"Kyaa! Hoshi lepaskan aku!!"
Hoshi tidak memperdulikan teriakan kekasihnya itu, malah makin mempererat pelukannya, sambil sesekali mencium tengkuk namja manis itu. Jujur, Hoshi ingin berada di samping Woozi seharian ini, tapi apadaya dia akan berangkat sebentar lagi.

Karena sudah lelah meronta, akhirnya Woozi menyerah dan membalik badan untuk membalas balik pelukan kekasihnya itu. Woozi merindukan bau namja sipit itu. Ok itu terdengar mesum. Tapi tidak ada salahnya kan? Lagipula mereka sudah memiliki status yang jelas.

Hoshi melonggarkan pelukannya, menangkup pipi Woozi dan mulai mengecup bibir mungil Woozi. Kecupan yang sangat lama itu beralih menjadi lumatan panas.

Aksi mereka berlangsung 15 menit dan berhenti untuk mengambil oksigen yang tadi terkikis.

"Saranghae Uji-ya." Hoshi kembali memeluk Woozi dengan erat seperti enggan melepaskannya.

"Hoshi, lepaskan aku. Jisoo hyung sudah menungguku." Woozi berusaha mendorong tubuh Hoshi, tapi kekuatan namja sipit itu terlalu kuat dari pada Woozi.

Mereka berdua terdiam selama 10 menit, dengan posisi mereka di depan kamar Woozi dan dilihat oleh beberapa Fairy yang lewat. Aih.. Woozi sangat malu hanya bisa menyembunyikan wajahnya yang memerah di dada bidang Hoshi.

"Kau tidak biasanya diam begini, apa kau akan pergi lagi? Hiks."

Woozi menangis saat mengingat kejadian, yang hampir membuatnya mati kelaparan karena mengurung diri di kamar. Selama seminggu Woozi mengurung dirinya dan tidak ada yang bisa membuka pintu kamarnya. Membuat Jeonghan, Jisoo, Wonwoo, dan Minghao pasrah dan akhirnya membuat keputusan akan meledakan pintu kamar Woozi dengan racikan peledak buatan Minghao.

Kekhawatiran mereka terbukti. Saat peledak mengahancurkan pinta beserta tembok di sebelahnya. Terpampang lah kamar Woozi yang biasanya berisi kursi bulu yang empuk, dengan beberapa lilin Wangi kini berubah menjadi Es dan Salju. Woozi membekukan satu ruangan yang terbilang cukup besar itu selama 1 minggu, dia bahkan tidak mau makan dan minum, dan itu membuat Minghao serta para fairy berusaha untuk melelehkan es tersebut dengan racikan-racikan dari tangan ajaib Minghao. Hum salahkan namja sipit itu yang sok cool pergi meninggalkan kekasihnya tanpa bicara apa-apa.

Kembali ke waktu sekarang.

"Hiks, hiks. Jangan pergi lagi.. Kau baru saja kembali.. A.. Aku..Hiks"
Woozi yang menangis sesenggukan di dada bidang Hoshi.

Hoshi hanya terkekeh pelan melihat sikap langka dari kekasihnya itu, langsung menangkup pipi Woozi dan menjilat air mata kekasihnya. Mengecup kening namja mungil itu sebentar dan tersenyum manis berharap Woozi akan lebih tenang.

"Sayang, dengarkan aku baik-baik. Aku mengerti perasaanmu. Aku pun tidak mau pergi lagi, aku sangat sangat merindukanmu. Tapi kau tau kan aku adalah orang terpercaya Jeonghan hyung. Jadi sudah pasti aku akan menjalankan misi-misi yang sulit bahkan sampai mempertaruhkan nyawa. Uji sayang, Aku mohon jangan seperti dulu lagi saat aku pergi. Makanlah yang banyak dan istirahat yang cukup. Jangan membekukan segalanya lagi, aku takut kau akan membekukan negeri ini. Aku pasti akan kembali dengan selamat, dan setelah itu kita akan kencan berdua saja. Percayalah padaku."

Hoshi menatap mata Woozi yang kini sembab karena tidak berhenti menangis
Woozi yang tidak dapat berbuat apa-apa lagi, hanya mengangguk pelan sambil sesekali terisak.

"Maaf mengganggu tuan Hoshi, kuda anda sudah siap beserta juga barang-barangnya.Tuan harus pergi sekarang , itulah yang dikatakan Dewi Han." ucap seorang fairy yang kini membungkuk 90° pada mereka. Hoshi hanya menghela nafasnya, dan melepas pelukan Woozi dengan perlahan. Memegang tangan namja kecil itu dan mengecup sekilas bibir mungilnya.
.
.
.
Dengan langkah berat, Hoshi pergi meninggalkan negeri Acacia (lagi) untuk menjalankan misi gila dari Jeonghan(selalu). Dia menengok ke belakang, melihat Woozi yang berdiri paling depan menatap kepergiannya dengan air mata yang mengalir melewati pipinya.

BLUE MOON [Seventeen]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang