Hari ini.

1K 29 1
                                    

15 , D E C E M B E R 2 0 1 7

Hari ini aku bertemu teman - temanku.
Mereka melihatku berbeda dari hari biasanya , namun sama seperti pertama kali kamu meninggalkanku.

Dulu kukira kehilanganmu tak mungkin, atau barangkali kalaupun kamu meninggalkanku , aku bisa merasa sedikit sedih dan bertenang hati sambil berpangku tangan.

Menunggumu dengan tenang , karena aku tau kamu hanya akan pulang kepadaku.

Sebaliknya juga jika aku yang pergi.
Namun kali ini kubuktikan dengan hati dan mataku , oleh waktu yang kutempuh sendirian , kusimpulkan aku kalah dengan perasaanku sendiri.

Mereka bilang aku barangkali hanya perlu keluar rumah dan berjalan mencari udara segar.

Percayalah , sudah kucoba.
Namun apa gunanya aku keluar rumah , menyusuri jalan , berusaha bernafas lega dan melupakanmu jika setiap sudut kota ini punya masing masing kenangan tentang kita?

Mungkin hatiku butuh istirahat di rumah.
Jadi katakan padaku aku harus kemana?
Kabur mencari udara segar atau tetap bertenang diri didalam rumah?

Tapi bukankah waktu itu sudah kukatakan ; rumahku bukan rumahku jika itu bukan hatimu.

Dan sekarang ia sedang berlari ke entah berantah, kebingungan kemana harus pulang.

Hanya saja kita belum bicara. Pertanyaan yang masih belum bisa kujawab waktu itu , hari ini aku punya jawabannya

— y.

*Backsound : Layur - Terhisap Pekat.
*puisi & sajak lain: instagram @petikan.rasa

YANG TAK TERSIRATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang