2. Wanita Dari Masa Lalu

45.4K 4K 151
                                    

REPOST

-----

Hari Jumat adalah saat yang paling dinantikan oleh para karyawan di kantor milik Russell

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Jumat adalah saat yang paling dinantikan oleh para karyawan di kantor milik Russell. Oh, tidak hanya mereka, tetapi semua para karyawan di dunia ini. Yah, siapa yang tidak suka jika besok kau akan libur bekerja selama dua hari. Meski bagi Russell itu biasa-biasa saja, ia ikut antusias untuk malam ini, karena akan pulang ke rumah Emma di Kent.

Ia sudah membeli kado untuk Brooklyn. Oke, bukan dirinya yang membeli, tetapi Maggie, sekretarisnya. Dia tidak tahu apa-apa tentang apa yang disukai anak lelaki berumur sepuluh tahun meskipun anak lelaki itu adalah keponakan favoritnya. Maggie jauh lebih berpengalaman dengan itu daripada dirinya.

"Sir, Mr. Donovan ada di ruang tamu menunggu Anda." Kepala Maggie muncul dari balik pintu ruang kantor Russell.

Maggie adalah wanita cantik berusia tiga puluhan dengan rambut brunette dan mata hijau. Dia semakin seksi setelah melahirkan bayinya beberapa bulan lalu. Namun tentu saja, Russell tidak berniat menidurinya. Dia tak pernah meniduri karyawannya meskipun para wanita itu pasti tak akan menolaknya jika dia memintanya.

Russell bangkit dan meraih jas yang dia sampirkan di punggung kursi. Robert Donovan adalah kliennya sejak beberapa tahun lalu. Pria itu akan bercerai dengan istri yang baru dinikahi tujuh bulan. Lihat, belum ada setahun dan dia sudah tidak tahan. Istrinya pastilah nenek sihir.

"Hai, Bob!" Russell menepuk bahunya pelan dan pria itu bangkit untuk berjabat tangan dengannya.

Bob jauh lebih muda daripada usianya, namun pria itu tampak sepuluh kali lebih tua daripada Russell. Russell yakin itu pasti karena dia memutuskan untuk menikah. Coba dia memilih untuk menjadi lajang seperti dirinya, Russell yakin Bob akan jauh lebih bahagia.

"Rush, aku ingin semuanya dipercepat. Aku sudah tidak tahan lagi."

Russell tertawa dan duduk di hadapannya, membuka berkas milik Bob yang telah disiapkan Maggie. "Sudah aku bilang, Bob. Pernikahan itu gerbang neraka."

Russell mengenal Bob sejak lama karena dia sering memakai jasa Russell untuk kantornya. Meski tidak bisa dibilang akrab, mereka sering bicara dan mengobrol, terutama jika bertemu di club. Dan ngomong-ngomong, Russell tidak pernah punya teman akrab selain Teddy Sandjaya.

Bob mengangkat bahunya. "Aku baru menyadari ternyata dia bukan belahan jiwaku."

Lagi-lagi Russell tertawa. Belahan jiwa itu tak pernah ada. Bodoh jika orang itu percaya belahan jiwa itu ada. Itu hanya mitos. Terutama jika kau bukan pria kaya.

"Lalu kau ingin menceraikan istrimu dan mencari belahan jiwamu?"

"Sebenarnya aku sudah menemukannya."

Omong kosong!

Lelaki macam apa yang berhubungan dengan wanita lain saat masih berstatus memiliki istri? Bob pasti hanya dikuasai nafsu. Tiba-tiba Russell merasa kasihan pada istrinya. Pasti wanita itu selalu merindukan Bob di ranjangnya setiap malam sementara Bob tak pernah pulang dan malah bersenang-senang dengan wanita lain.

Beautiful LawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang