REPOST 190621
==
"Kau tidak boleh ikut!!" Lizzy melotot pada satu-satunya saudara yang ia miliki itu, yang kini balas melotot padanya.
"Aku mau ikut!! Aku tidak mau sendirian di sini!"
"Aku tidak menyuruhmu menginap!" Ingin benar ia mencakar-cakar wajah tampan Liam ini. Adiknya ini memaksa menginap dengan alasan untuk menemaninya dan kini dia justru malah ingin ikut ke rumah Kate.
"Aku harus ikut, Liz!" Sekali lagi Liam melotot.
"Tidak!"
"Liz, jangan terlalu kejam padaku. Aku sudah lama tidak bertemu Kate."
Lizzy menghela napas dan menatap mata hijau adiknya. "Charles bisa membunuhmu."
Satu hal yang membuat Lizzy melarang adiknya ikut adalah karena adiknya itu pernah (dan mungkin masih) menyukai Kate. Salah. Liam tergila-gila pada Kate yang cantik dan lucu. Dan lagi-lagi, orangtua mereka tahu lalu mengirim Liam untuk sekolah ke Eton.
"Liz, aku tidak akan melakukan apapun. Aku hanya ingin mengenal anak-anaknya."
"Aku tidak mau memintakan ijin pada Rush."
Memintakan ijin Russell adalah cerita lain lagi. Lizzy sudah merasa cukup gugup harus pergi dengan pria itu. Dia tidak ingin menambah lagi kegugupannya dengan adanya Liam bersama mereka.
"Aku bisa bilang sendiri padanya."
Seolah sudah diatur, begitu Liam menutup mulutnya, pintu depan diketuk dengan pelan. Liam menyeringai dan berjalan cepat ke koridor untuk membuka pintu sementara Lizzy memilih naik ke kamarnya untuk mengambil kopernya. Dia sangat gugup bertemu Russell. Apalagi sejak pria itu berkata bahwa ia akan menjadi pengacaranya.
Oh, Lizzy sebenarnya tidak butuh pengacara. Toh, Robert benar-benar tidak ingin bertahan dengannya. Dia bersikukuh ingin bertahan pun percuma. Sejak dulu, Robert selalu bisa mewujudkan keinginannya dengan semua uang yang ia miliki.
Bayangan ibunya yang menatapnya dengan marah dan mengeluarkan sumpah serapah padanya. Jujur, Lizzy belum siap dibenci oleh ibunya. Entah apa yang akan terjadi nanti ketika akhirnya dia resmi bercerai dari Robert. Mungkin ibunya tidak akan membiarkannya memakai nama Byrnes di belakang namanya.
Lizzy tersenyum muram. Yah, setidaknya itu bukan hal pertama. Robert juga pernah memaksanya menanggalkan nama Donovan ketika pria itu mengusirnya keluar dari rumah.
"Kau sudah siap?"
Suara lembut itu membuat langkah Lizzy terhenti dan ia terkesiap melihat dewa yang sangat seksi berdiri kurang dari tiga meter darinya. Dengan baju warna putih yang dua kancing atasnya terbuka, celana jins warna coklat, dan sepatu kets warna putih, Russell tampak begitu muda dan menawan. Kapan pria ini akan terlihat jelek?
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Lawyer
Romance(Tersedia Cetak Dan E-Book) TERSEDIA EBOOK (PS, KUBACA APP, KARYAKARSA) dan CETAK Russell Fabian Jacobs, lelaki matang menjelang usia 40an yang memilih jalan hidup untuk tidak pernah menikah karena sakit hatinya di masa lalu. Baginya, perempuan itu...