Sambutan?

279 18 5
                                    

"Apa kamu bilang? Cuma bos kamu? Halah, mana ada bos nganterin pegawainya pulang ke rumah kalo gak ada apa-apanya," Maki ayah.

"Kalo gitu kenapa gak kamu aja yang jemput aku ditempat kerja, hah!" sahut ibuku tak kalah lantangnya.

Selalu saja, setiap hari rumahku tak pernah damai. Hal yang membuatku tak pernah betah berada dirumah.

"Udahlah mas, aku tuh gak mau ya debat sama kamu. Kamu gak malu sama anak kamu,hah? Sheryl juga baru pulang dari rehab," ucap ibuku lagi.

"Pantes aja ya Sheryl jadi anak gak bener. Kamu sebagai ibunya aja nyontohin gak bener,"

Kukeraskan volume musik dari salon, agar tak mendengar pertengkaran kedua orang tuaku. Tapi samar, masih dapat kudengar makian ibu, dan ayahku di ruang keluarga.

Aku benar-benar sudah tak tahan. Bahkan melihat anak satu-satunya mereka yang baru pulang dari rehabilitasi saja tidak. Ku langkahkan kakiku keluar kamar, mendapati kedua orang yang akhir-akhir ini membuatku frustasi tengah berdiri berhadap-hadapan, masih dengan makian dan serta sumpah serapah dari mulut mereka.

"Please, berhenti!" Aku berteriak menengahi.

Sepasang suami istri yang tengah beradu mulut itu sontak saja menoleh ke arahku.

"Sheryl, kamu udah pulang nak?" ibuku segera menghampiri keberadaanku, mengusap lembut punggungku. Tentu saja langsung ku tepis dengan sebelah tanganku, tak suka.

Ayahku masih berdiri ditempatnya, tanpa menyapa sekalipun. Pandangannya memang tertuju padaku, ia menatapku. Tapi aku sungguh tak bisa mengartikan arti tatapan, dan ekspresi wajahnya saat ini. Apakah ia marah, atau tak suka melihat keberadaanku. Aku tak tahu.

"Aku mau tinggal di rumah nenek," akunya berbicara.

Nada bicaraku lebih tepatnya seperti mengumumkan pemberitahuan daripada meminta izin kepada kedua orang tuaku.

🎬

2017.12.16
Big Luv fr Kim Alawra😘

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang