Happy Life Ever After

96 9 1
                                    

Sinar mentari yang masuk dari celah jendela kamar membangunkanku dipagi hari. Rasanya tidurku sangat nyenyak. Tiba-tiba saja rentetan kejadian semalam berputar diotakku. Aku tersenyum mengingatnya. Ternyata benar, hanya mimpi pikirku.

Terdengar ketukan pintu dari luar kamarku. "Apa nona sudah bangun?" ucap suara dari luar. Suaranya tak asing ditelingaku. Aku yakin, pernah mendengarnya. Suara lembut seorang wanita, bukan berasal dari nenekku, itu pasti. Tapi siapa?

Wanita yang kulihat dalam mimpiku semalam tiba-tiba ada dihadapanku sekarang. Ia wanita yang sama dibalik suara yang mengetuk dibalik pintu tadi.

"Nona sudah bangun ternyata. Nona ingin mandi terlebih dahulu atau sarapan? Sarapan pagi sudah siap," ucapnya sopan.

Mataku terbelalak kaget melihatnya. Ternyata semua itu bukan mimpi. Ini nyata. Lukisan didinding, novel Happy Life Ever After, mantra sihir, Anna, dan Demon?

"Anna?" panggilku.

"Ya, nona?"

"Ah, tidak jadi. Aku hanya ingin mandi, bisa kau tinggalkan aku sendiri?"

"Baik nona. Saya tinggal dulu, jika ada yang kau butuhkan panggil aku saja," ucapnya menawarkan.

Disinilah aku sekarang. Masih dikamar. Diam termenung sendirian. Aku harus bisa berpikir jernih. Oke, kita ambil sisi positifnya. Bukankah lebih baik hidup seperti ini? Tidak ada lagi keributan orang tuaku. Aku akan hidup bahagia disini. Dan beruntungnya lagi, aku bisa hidup tenang disini. Ada Anna yang selalu memenuhi segala kebutuhanku, ia melayaniku. Dan Demon? Sepertinya orang baik. Walaupun terkadang auranya membuatku bergidik ngeri.

Setelah aku dapat menerima, dan mulai menjalani hari-hariku disini. Aku mulai terbiasa. Dari perhitunganku mulai memasuki dunia ini, aku telah tinggal disini selama kurang lebih sebulan. Cukup lama. Jujur saja, mungkin ada secuil rasa rinduku yang terpendam pada orang tuaku. Tapi, karena disini pun aku hidup bahagia, jadi seiring berjalannya waktu rindu itu terkikis.

Aku menjalani hari-hari seperti manusia normal biasanya. Aku tetap belajar seperti pelajar pada umumnya. Hanya saja ada guru privat yang datang ke rumah, bukan aku yang pergi menuju sekolah. Walau begitu, aku tetap senang. Anna sudah tidak memanggilku nona lagi. Karena aku bersi keras menganggapnya sebagai saudaraku dan bukan pelayan. Demon memang masih misterius, tapi aku yakin ia orang baik. Hidupku saat ini memang hanya seputar Anna, dan Demon disisiku. Tapi aku bahagia. Karena mereka terlihat tulus menyayangiku.

🎬

2017.12.19
Big Luv fr Kim Alawra😘

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang