Lagi-lagi aku hanya bisa diam terpaku. Bersedekap dengan kedua lutut, duduk di sofa. Setelah mendengar semua lontaran kalimat penjelasan yang keluar dari mulut Demon. Ya, kali ini Demon yang berbicara. Anna hanya bisa diam, memandangku merasa bersalah tak dapat berbuat apa-apa.
Kami masih berada di rumah warga yang kutemukan tewas tadi, tepatnya diruang keluarga. Sebut saja demikian, karena terdapat televisi di atas meja, dan kursi sofa di tengah ruangan. Dinding ruangan dihiasi dengan beberapa figura wajah keluarga ini. Tergambar seorang bapak, ibu, dan anak perempuannya. Anak perempuan itu kini berada di sudut ruangan. Dengan kedua tangan, kakinya yang diikat, dan mulut yang dilakban. Ia tidak dibunuh. Tapi sayang, kedua orang tuanya tak dapat diselamatkan.
Demon menceritakan kejadian sebenarnya. Pekerjaannya memang membunuh orang. Ia membunuh kedua orang tua yang berselingkuh, melakukan kekerasan dalam rumah tangga, termasuk kedua orang tua yang sering bertengkar di depan anak-anaknya. Ia membenci orang tua yang seperti itu. Orang tua yang egois, dan tak memedulikan anaknya. Ia ingin membangun dunia tanpa orang-orang berbuat dosa. Dan salah satu caranya, membunuh siapa saja yang bersalah.
Aku tak habis pikir dengan semua ini. Aku memang tak dapat merasakan apa yang dirasakan gadis muda yang kehilangan kedua orang tuanya, di depan matanya itu. Aku memang membenci kedua orang tuaku yang setiap harinya hanya pertengkaran yang kudengar. Aku memang menjauhi mereka dengan memilih ingin tinggal di rumah nenek. Bahkan sekarang, sudah sebulan lebih aku tak berjumpa dengan mereka, dan terjebak nyaman berada di dunia yang entah nyata atau tidak. Disini, bersama Anna, dan Demon. Semua itu memang pilihanku saat ini. Tapi, melihat nyawa kedua orang yang disayangi oleh setiap anaknya lenyap karena kesalahan mereka. Aku tak bisa mentolerir itu. Aku tidak sekejam itu. Bagaimana jika hal itu terjadi pada kedua orang tuaku? Bagaimana jika gadis muda itu aku? Aku tak bisa membayangkannya. Aku tak mau. Karena sejatinya, jauh dilubuk hatiku yang paling dalam, aku mencintai mereka, menyayanginya, dan tak bisa dipungkiri, aku merindukan mereka. Kini aku begitu merindukan mereka. Sangat, dan sangat.
Tanpa terasa air mataku mulai mengalir, membasahi pipiku yang chubby. Aku tak dapat menahannya lagi, ku utarakan semua kemelut pikiran yang terlintas dibenakku. Segala hal yang tak dapat ditolerir oleh otak dan hatiku pada Demon, dan Anna yang berada di ruangan ini.
"Tidak Sheryl. Apa kau tak menyadarinya? Ini semua bermula dari pikiran buruk yang terbesit dalam benakmu. Kau menginginkan ini. Kau membenci kedua orang tuamu. Kau ingin mereka lebih baik tak pernah ada, dan tak pernah menjadi orang tuamu selamanya. Aku hanya mewujudkannya. Mewujudkan keinginanmu. Untuk kebahagiaanmu," Demon berucap lirih.
"Tidak, ku akui memang. Aku membenci kedua orang tuaku. Aku ingin mereka, kita sekeluarga hidup rukun, harmonis, seperti keluarga umumnya. Hanya itu." sangkalku, berdiri menatap mata Demon.
"Yakin hanya itu? Kau tak ingat? Kau ingin mereka tiada. Itu keinginanmu. Dan dunia ini, sesuai mantra yang kau ucap tempo hari, hanya mewujudkan segala keinginanmu. Agar kau bahagia. Itu kebenarannya."
Aku lemas mendengarnya. Hampir saja aku terhuyung jatuh pingsan. Tapi kusadari, aku harus menyelesaikan semua ini.
"Ahhh.. Persetan dengan mantra dan dunia aneh ini! Aku ingin kembali. Aku rindu kedua orang tuaku. Ibu, ayah, nenek dimana kalian?" ucapku berteriak.
Air mata mulai bercucuran kembali membanjiri pipi. Aku sesenggukan, menelungkupkan kedua telapak tanganku diwajah, menutupinya. Aku menangis. Kini aku menyadari, betapa aku sangat merindukan keluargaku, betapa aku sangat menyayangi mereka, dan betapa aku sangat ingin kembali.
"Kau tak akan pernah bisa kembali Sheryl. Ini duniamu, sekarang inilah kehidupanmu," ucap Demon.
Aku beralih menatap Anna. Meminta pertolongannya. Berharap ia tahu sesuatu, dan memberi tahuku cara untuk kembali ke dunia yang sesungguhnya. Namun yang ku dapati, ia berucap,
"Aku tidak tahu Sheryl. Sekarang ini adalah duniamu. Kehidupan yang kau jalani, ya disini. Selamanya."
🎬
2017.12.20
Big Luv fr Kim Alawra😘
![](https://img.wattpad.com/cover/131976164-288-k382220.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped
Fantastik[Selesai] Dunia apa ini? Start 16 Desember 2017 Finish 20 Desember 2017 Ditulis oleh Kim Alawra IG: itsmethebrightness_