Hari tanpamu - Hongkong

9K 1K 150
                                    

Rindu itu nyata,
Saat wajahmu hanya terbesit tanpa bisa kurengkuh
Rindu itu nyata,
Saat tubuhku disini, namun jiwaku kau bawa pergi bersamamu.

💐💐💐

Seongwoo benar benar buta soal asmara. Dia belum pernah menjalin hubungan spesial sebelum ini, Daniel adalah pacar pertamanya. Daniel jugalah yang mengambil ciuman pertamanya. Soal skinship ia juga tidak begitu paham, ia hanya pernah melihatnya dibeberapa Drama yang ia tonton bersama Ibu Jonghyun.

Kalau boleh jujur, ia juga belum pernah menonton blue film diusianya yang sudah menginjak 24 tahun ini. Pernah sekali Hyunbin mengajaknya menonton bersama di apartemen Minhyun, namun masih menit-menit awal Minhyun sudah datang menutup matanya sambil mencak-mencak pada Hyunbin yang ia tuduh berusaha menodai pengelihatan dan pikiran Seongwoo. Padahal menurut Hyunbin sewajarnya pria dewasa menonton blue film sebagai bahan referensi. Duh...

Saat ini seminggu setelah ia dan Daniel berpacaran, ia pun merasa awam. Dia benar-benar tidak tahu apa hal yang harus dilakukan sepasang kekasih, dan bagaimana dia harus bertindak. Sebab seminggu ini mereka masih melakukan rutinitas biasa, ditambah senyuman malu-malu keduanya kala bertemu tatap.

Tidak jauh berbeda dengan Seongwoo, Daniel juga hampir serupa. Bedanya ia pernah memiliki cinta monyet jaman sekolah menengah atas dulu, Chungah. Adalah pemimpin dari tim dance idaman sekolah yang meminta ia menjadi pacar, sekaligus yang menjadi first kiss nya dulu. Setelah putus dari Chungah, Daniel sama sekali tidak berniat menjalin hubungan dengan siapapun. Dia belum bertemu dengan orang yang membuat ia love at the first sight, sampai ia bertemu Seongwoo di stasiun pertama kalinya.

Iya, Seongwoo adalah love at the first sight Daniel.

Dan juga cinta pada pandangan selanjutnya,

tanpa jeda.

💐💐💐

Hari Sabtu sore yang begitu cerah ini, Daniel sudah berada di Seoul. Rutinitas belakangan ini, setiap weekend ia akan ke Seoul untuk berjalan-jalan dengan Seongwoo. Sekedar menjajah kuliner ataupun melanglang tempat-tempat yang belum pernah mereka datangi.

"Apakah kau lelah?" tanya Seongwoo yang baru saja masuk kedalam mobil dimana Daniel menunggunya.

Daniel menggeleng seraya tersenyum manis.

Seongwoo membelai pipi tembam Daniel membuat siempunya memejamkan mata nyaman.

"Haruskah aku pindah ke sini saja?" tanya Daniel yang sudah membuka matanya sambil menatap Seongwoo intens.

Seongwoo memandang Daniel dengan ekspresi bingung.

"Maksudku Seoul. Kemarin Jisung hyung mempercayakanku untuk menanggungjawabi proyek besar di Seoul, karena ia harus pergi ke Hongkong. Mungkin aku bisa membeli satu apartement kecil di dekat daerah sini. " ujar Daniel dengan cemas menunggu jawaban Seongwoo.

Seongwoo menarik nafas, lalu ia tersenyum hangat pada Daniel.

"Aku senang kalau kau tidak menempuh jarak jauh Busan-Seoul tiap hari lagi."

"Lalu kau akan bepergian ke Busan sendirian? Hal ini yang menjadi pertimbanganku untuk menetap di Seoul. " alis Daniel bertaut, ia tidak sanggup membiarkan kenyataan Seongwoo akan berpergian tanpa dirinya.

Seongwoo terkekeh, membuat matanya hampir hilang karena tawa dan senyumnya. Ekspresi yang paling disukai Daniel.

"Aku akan minta pindah ke Seoul pada Jonghyun. Dia pasti akan menurutiku."

One Day  🐾 OngNiel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang