Bila,
Tuhan memintaku memilih antara kau atau hidupku.
Maka aku akan memilih dirimu.
Karena percuma aku hidup, bila kau membawa separuh nafasku.🎀🎀🎀
Usia Daniel belum genap 24 tahun. Tapi siapa bilang usia merupakan patokan kedewasaan? Hal itu tidak berlaku lagi saat ini. Usia bukanlah patokan apakah seseorang sudah siap menjalin hubungan lebih serius. Seperti Daniel, yang sudah siap lahir dan batin menuju jenjang pernikahan.
Kekasihnya, Ong Seongwoo baru berusia 24 tahun. Walaupun Seongwoo setahun lebih tua dari Daniel. Tapi siapapun akan sepakat Daniel pantas untuk menjadi pemimpin dalam hubungan mereka. Ia dan sikap pelindungnya, mengayomi Seongwoo.
Jadi, jangan tanya lagi. Apakah Daniel sudah siap? Daniel sudah sangat siap. Menjalani sisa hidupnya dengan Ong Seongwoo.
Sedangkan Seongwoo?
Asalkan bersama Daniel ia yakin dan percaya akan mampu menghadapi dan menjalani hidupnya bersama.🎀🎀🎀
Daniel sudah mendapatkan restu Minhyun.
Mesti tidak mengatakan secara gamblang akan restunya. Namun Daniel bisa melihat restu dan ijin Minhyun. Terbukti saat Minhyun ikut dalam acara lamaran Daniel di Busan minggu lalu. Walaupun Minhyun hanya diam dan mengamati mereka.
Daniel tahu, Minhyun sudah ikhlas dan rela. Ia hanya sulit untuk mengatakannya.Seminggu setelah acara Lamaran romantis Daniel di Busan. Belum ada pergerakan berarti dari Daniel.
Kini mereka sedang asyik menghabiskan akhir minggu di apartemen Daniel. Duduk diruang tamu saling menyeder dan bertumpu.
"Sayang, aku harus mulai dari mana?" celetuk Daniel ditengah heningnya kebersamaan mereka.
Seongwoo mendengung tanpa bergerak, "Mulai apa Nyel? Kerjaan?" Seongwoo masih memejamkan mata, merasakan kenyamanan saat jemari mereka bertaut.
"Bukan, hubungan kita. Aku tidak ingin menunda terlalu lama sayang." bisik Daniel seraya mengecup pucuk kepala Seongwoo.
Sedang siempunya tersentak, membuka kelopak matanya yang membulat kaget.
"Ma-maksudnya?" ucapnya tergagap.
Daniel terkekeh mendapatkan ekpresi kekasihnya yang kaget.
"Aku langsung ke Daegu saja? Atau ijin dengan Jonghyun hyung dulu?" tangan Daniel terulur mengusap lembut kepala Seongwoo, seolah ingin membagi kenyamanan.
Seongwoo masih diam. Ia bingung harus mulai darimana. Ia tertunduk dan menekan dadanya, jantungnya yang mulai berdegup tidak beraturan.
"Sayang?" tidak mendapat jawaban dari Seongwoo, Daniel meraih dagu Seongwoo yang tertunduk mencari jawaban dari wajahnya.
Seongwoo merona. Iya, wajahnya sedikit memerah dengan ekspresi malu, membuat Daniel gemas dan ingin segera menikahinya saja.
"Kenapa hum? Masih belum yakin sama aku?" teduhnya suara Daniel saat ini membuat Seongwoo mendongak dan menggeleng cepat.
"Tidak. Tapi aku masih berdebar saat memikirkannya Nyel." ucapnya dengan tempo cepat.
Daniel tertawa kecil. Matanya hampir hilang. Keluguan Seongwoo, ia masih sangat menyukainya.
Daniel tidak gugup? Tidak takut dan tidak berdebar?
Salah.
Sebenarnya disini Daniel adalah pihak yang paling gugup. Ia sangat khawatir.
Namun semuanya hilang dan tertutupi saat melihat senyuman diwajah kekasihnya itu. Ia ingin segera menjadikan kekasihnya halal.
Walaupun jantungnya berdebar. Walaupun ia sangat gugup. Walaupun ia takut penolakan. Walaupun dan walaupun lainnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/128459084-288-k720151.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day 🐾 OngNiel [END]
FanficOngNiel- BxB, Yaoi area Tentang perjalanan Ong Seongwoo dan Kang Daniel, Dimulai dari ONE DAY trip Train to Busan, Hingga... Photo cr: Owner, not mine, google