Sekolah Bulan telah melaksanakan PAS (Penilaian Akhir Semester), Bulan tidak termasuk anak famous. Bulan tergolong anak yang ceria dan mempunyai sahabat yang selalu ada buat dia yaitu Fany. Selama PAS Bulan tertarik kepada kakak kelasnya yaitu Bintang Regayanto, yap Bulan dan Bintang seruangan . Mungkin bukan Bulan saja yang tertarik kepada Bintang tapi semua perempuan yang ada di Sekolah Nusa Bangsa tertarik kepada Bintang tapi engga semuanya si, cuman beberapa perempuam yang sudah tergila gila dengan Bintang. Bintang Regayanto termasuk anak famous tapi Bulan baru menyadari kalau Bintang famous dan ia juga baru melihatnya.
Bulan pun ngepoin instagram Bintang dan Bulan senang karena akunya Bintang tidak di private. Melihat potonya Bintang, Bulan hanya bisa senyum senyum sendiri, dan Bulan membaca komenannya, yang ngomen dipotonya Bintang kebanyakan anak anak famous.
"Fan gue follow nggak ya?" Ucap bulan kepada sahabatnya Fany, dia juga sudah mengetahui kalo Bulan menyukai Bintang.
"Follow aja lah terus lo ngedm aja 'kak follback' ." Saran Fany.
"Menurut lo bakal di follback ngga?"
"Menurut gue nggak." Ucap Fany sangat santai.
"Ya, lo gitu sih." Sambil memanyutkan mulutnya.
"Terus kenapa lo nanya, gue minjem hp lo aja sini." Fany mengambil hp nya bulan secara memaksa, dengan santainya, Fany men-follow dan nge-dm Bintang.
"Yaa Fani! Ahh lo rese banget, kenapa follow dia sama ngedm dia juga lagi!" Langsung mengerutkan keningnya.
"Gapapalah dianya juga ngga tau lo kan santai aja, nunggu di follback aja" Fany hanya tersenyum watados. Menyebalkan memang.
"Kak Bintang kan famous tapi selama gue kelas 10 nggak ngedenger yang namanya Bintang, dan gue udah kelas 11 baru tau yang namanya Bintang yang super super ganteng itu." Bulan langsung memanyutkan bibir nya.
"Ah lo kudet, sebenernya kak Bintang itu termasuk anak nakal dia juga masuk geng anak nakal yang terkenal disekolah, tapi gue ngga tau nama gengnya apa."
"Masa si?, tapi menurut gue ya dari tampang tampangnya anaknya kalem."
"Jangan liat tampangnya dulu, nanti pulang sekolah mau ikut gue ngga?" Tawar Fany.
"Kemana?" Bulan langsung antusias
"Adalah pokoknya mah"
-----
Setelah pulang sekolah Bulan dan Fany menunggu seseorang di gerbang, Bulan pun tidak tahu orang yang ditunggu itu siapa.
"Fany kita nunggu siapa si, lama bener." Ucap Bulan ngeluh
"Nanti juga lo tau." Fany dari tadi merasiakan orang yang kita tunggu
"Gue udah lumutan nih, kaya lagi nunggu doi aja. Siapa si orangnya."
"Tuh orangnya." Ucap Fany sambil menunjuk seseorang.
"Kok lo ngga bilang si, orang yang kita tunggu itu gebetan gue. Btw, kita nungguin kak Bintang mau ngapain?" Tanya bulan penasaran.
"Nanti juga lo tau." Ucap Fany dan mulai berjalan di belakang gengnya Bintang yang tidak terlalu dekat.
"Kok lo jadi misterius gini si fan." Ucap Bulan
"Jangan bacot deh, nanti kita ketauan kalo kita ngikutin mereka." Selama ngikutin gengnya Bintang, Bulan hanya terdiam dan melihat sosok yang ia sukai.
Gengnya Bintang berhenti ditempat yang Bulan tidak tahu dimana tapi Bulan tiba tiba mengetahui kalo tempat ini tepat dibelakang sekolahnya.
Dan mereka hanya merokok doang disana. Bulan makin tidak mengerti kepada Fany, maksudnya mereka datang ini untuk apa.
"Pasti lo ngga seneng kan liat doi ngerokok, gue juga tau tipe tipe cowo lo gimana. Gue gak mau lo suka sama orang yang salah dan takutnya gue, lo jadi ngga bener, gue juga takut lo di apa apain sama mereka." Ucap fany sambil menjauhi tempat itu.
"Sebelumnya gue berterima kasih ke lo udah ngekhwatirin gue sejauh itu, tapi gue yakin kalo kak Bintang itu nggak seburuk lo yang kira. Dan kak Bintang nya juga nggak tau gue kan.
Ngerokok, ya tentu mereka salah, dan gak baik juga. Tapi mereka lakuin pasti ada alasan." Bulan sambil melihat kembali Bintang yang sedang asik merokok dengan teman teman nya.
"Iya alasan nya cuman ikut ikutan temen biar dianggap keren. Kan pergaulan sekarang kan kaya begitu." Fany kesal dengan yang di ucapkan Bulan.
"Mungkin."
"Dan lo masih tetep suka?"
Bulan hanya jawab dengan anggukan lalu tersenyum kepada Fany.
"Selagi dia punya budi pekerti yang baik, gue bakal suka. Hehe."
----
Setiba dirumah, Bulan melihat mobil yang terpakir di depan rumah Bulan. Dugaan Bulan benar, orang yang memiliki mobil itu adalah pacar Mira yaitu Yanto. Mira itu ibu kandung Bulan.
Bulan hanya melewat saja tanpa menyapa kepada mamahnya dan calon ayah Bulan. Bulan sengaja melakukan itu, karena Bulan tidak suka, Mira memiliki hubungan pacaran.
"Bulan kamu nyelonong aja masuk, kan disini ada calon ayah kamu." Ucap Mira
"Calon ayah?, aku gabutuh calon ayah, kan aku udah punya papah." Ucap Bulan menatap om Yanto dengan sinis.
"Bulan kalo ngomong harus ada sopan satunnya." Ucap Mira.
"Gimana mau belajar sopan santun kalo ibunya sibuk aja sama pacaran." Ucap Bulan dan langsung meninggalkan ruang tamu. Bulan menuju kamar Kakaknya.
"Bosen tau liat om Yanto hampir setiap hari main terus kerumah, bentar lagi juga bakal main keluar." Ucap Bulan dan tiba tiba ada yang membuka pintu
"Aldi Bulan, mamah mau keluar dulu ya sama om Yanto, oiya kamu harus jagain adik kamu. Bulan kalo kamu ketemu om Yanto harus ada sopan santunnya!" ucap Mira, Bulan hanya memutarkan bola matanya dengan malas.
"Ya mah." Ucap Aldi.
"Yaudah mamah berangkat dulu ya." Mira langsung menutup pintunya, Bulan kesal kepada Mira yang sudah berubah.
"Suka heran ke mamah kalo ngomong sama kakak lemah lembut, sedangkan ke aku gak ada yang namanya lemah lembut." Ucap Bulan kesal
"Mangkanya jangan nyari gara gara aja."
"Aku ngelakuin itu kan karna aku ngga suka kalo mamah pacaran sama om Yanto, semenjak mamah kenal sama om Yanto mamah ngga selalu ada di rumah. Kalo aku pulang pasti mamah bakal keluar sama om Yanto gak pernah nanyain gimana di sekolah ngga nanyain nilai nilai aku, sekarang mamah berubah ngga kaya dulu." Ucap Bulan sambil menangis. Aldi langsung memeluk adiknya.
"Sebenernya kakak juga berat kalo mamah punya pacar baru dan yang kakak ngga suka pulang malamnya itu. Tapi ya harus gimana lagi, kita juga jangan egois mamah juga pengen bahagia bersama laki laki yang dia cintai."
"Berarti mamah memilih bahagia bersama laki laki yang baru ia kenal, dan ngga memilih bahagia bersama kita."
"Kamu belum ngerti." Bulan langsung melepaskan pelukannya dan langsung berdiri.
"Ah kakak sama kaya mamah." ucap Bulan dan langsung keluar dari kamarnya Aldi.
To be continued...
Maaf ya ceritanya rada ngebosenin dan EYD nya banyak yang salah, Maaf banget ya soalnya aku baru nulis cerita
Jangan lupa vote dan comment, terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
Teen FictionIni tentang Bulan yang menyukai Bintang, kakak tingkatnya. Seketika semesta memperizinkan mereka dekat, tapi semesta juga memberi tahu Bulan, kalau ia harus melepaskannya. Akankah Bulan tetap menyukai Bintang?