"Gimana bagus gak pemandangan nya?" Sambi berjalan di pinggiran pantai.
"Bagus banget kak." Bulan tersenyum.
"Ini tempat favorite gue. Setiap gue ada masalah pasti gue selalu kesini, karena tempat ini sangat nyaman untuk menenangkan hati dan pikiran."
"Tempat ini juga jadiin tempat favorite aku. Bener kata kak Bintang, tempat ini sangat recomended banget deh." Bulan tersenyum yang sangat cantik sampai Bintang tertegun oleh senyuman nya.
"Emang masa lalu kak Bintang kek gimana?" Ucapan Bulan itu sangat mempengaruhi kepada Bintang, Bintang langsung menunduk. Bulan menyadari, kalo ucapan barusan itu sangat ngaruh kepada Bintang.
Aduhh, gue salah ngomong lagi.
"Maaf kak, aku gak bermaksud buat.." belum sampai selesai, Bintang memotongnya.
"Santai aja kali, gue juga bakal nyeritain masa lalu gue".
"Dulu orang tua gue sibuk banget sangat mementingkan pekerjaan nya. Gue selalu sendirian, sekali nya gue ketemu sama ortu mereka tetap membicarakan soal pekerjaan nya dan gak pernah nanyain kabar gue, tapi dibalik itu ada yang selalu sport gue yaitu pacar gue tapi setelah orang tua gue mulai mengurangi waktu kerja, pacar gue menghilang gak ada kabar. Gue nyariin dia selama 5 bulan, hasilnya gak ketemu terus." perlahan air mata nya mengalir di pipi yang sangat mulus, sebenarnya Bulan pingin menghapus air mata nya tapi Bulan tidak berani melakukan itu.
"Kok jadi melow gini si." Bintang langsung menghapus air matanya dan tersenyum.
Bintang menendang air pantai dengan pelan sehingga kena ke arah Bulan, Bulan yang kesal dan akan membalasnya.
"Lagi sedih gini, tetep aja nyebelin."
"Biarin, weee." memeletkan lidahnya.
"Awas ya kalo kena."
Mereka sudah basah kuyup karena ulah mereka sendiri. Mereka memandang langit yang sangat indah dan terpesona dengan keindahan alamnya.
"Kak Bintang si usil, jadi basah kuyup nih."
"Iya deh maaf."
"Awannya bagus ya." Bintang sambil melihat awan.
"Hmm."
"Jujur ya, semenjak pacar gue ninggalin gue. Gue gak pernah peduli sama cewek dan gak pernah deket lagi sama cewek tapi semenjak gue liat lo, kenapa gue selalu peduli sama lo?" Bintang masih melihat kedepan
Bulan yang kaget dan tidak tau harus menjawab apa, dan mulutnya tiba tiba kaku. Jantung ya yang berdetak tak karuan
"Maaf kalo gue terlalu agresif ke lo."
"Hah?"
"Gue juga gak tau, kenapa gue jadi agresif gini."
Bulan hanya diam dan hanya bisa menatap Bintang. Perlakuan Bintang kepada Bulan membuat Bulan melayang setinggi langit, tapi ia berpikir kenapa Bintang sangat peduli dan terlalu agresif kepadanya. Bahkan Bintang sendiri sangat tidak peduli kepada perempuam, dan kenapa Bintang sangat peduli kepada Bulan. Pikiran Bulan kacau, ia juga mengingat perkataan Fany kemarin.
"Pelampiasan." gumam Bulan yang sangat kecil tapi Bintang tetep saja mendengar dengan jelas.
"Apa?"
"Hah, e-enggak."
"Lo lagi mikirin apa?"
"Enggak mikirin apa apa kok." senyum Bulan. Seketika hening mereka hanya terdiam memikirkan pikiran mereka masing masing.
"Bulan."
"Hmm."
"Menurut lo move on itu susah enggak?"
"Jujur sebenarnya, aku belum pernah pacaran jadi aku gak tau rasanya mau ngelupain itu gimana. Tapi banyak orang bilang move on itu susah. Apalagi kak Bintang pacaran satu tahun pasti banyak kenangan yang susah buat ngelupain."
"Jadi gue mesti gimana?"
"Kalo kak Bintang masih cinta, pasti kak Bintang masih kuat untuk menunggu. Kak Bintang masih cinta sama pacar kak Bintang?"
"Awalnya gue bakal tetep menunggu dan minta perjelasan, tapi perasaan gue mulai aneh. Tapi gue gak mungkin suka, kerena perasaan gue masih sama yang udah bikin gue kesiksa."
Perasaan aneh, berarti kak Bintang lagi suka sama seseorang. Tapi siapa?. Batin Bulan
"Seandainya pacar kak Bintang datang, dan mau ngelanjutin hunbungan yang sempat tertunda. Kak Bintang bakal gimana?"
Pertanyaan Bulan sangat berpengaruh kepada Bintang, seketika Bintang terdiam tidak tahu mau menjawab apa. Pikiran Bintang menjadi kacau balau. Tapi Bulan menginginkan jawaban Bintang, walaupun itu mau kabar bahagia untuk Bulan atau juga membuat Bulan harus melupakannya.
"G-gue gak tau harus gimana"
Jawaban yang diucap Bintang itu tidak mempuaskan Bulan. Bulan hanya bisa memandang langit yang begitu cerah dan ditemani sosok yang ia cintai dalam diam, sesekali Bulan mencuri pandang kepada Bintang. Ia berpikir, suatu saat dia harus melupakan kak Bintang karena kak Bintang belum bisa melupakan sosok yang ia cintai yang ntah kemana.
To be continued...
Jangan siders, jadi riders yang baik. Vomment nya ditinggalkan ya, makasih:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
Подростковая литератураIni tentang Bulan yang menyukai Bintang, kakak tingkatnya. Seketika semesta memperizinkan mereka dekat, tapi semesta juga memberi tahu Bulan, kalau ia harus melepaskannya. Akankah Bulan tetap menyukai Bintang?