Bintang POV
"Kenapa lo senyum senyum sendiri, ngga ke biasanya" ucap Gibran
"Biasa Gib udah ketemu doi, jadinya senyum senyum ga jelas si" ucap Dean
"Apaan si lo" ucap Bintang
"Udah deh lo ngaku tadi sama cewek kan di kantin terus pegang pegang bibirnya lagi" ucap Dean
"Kok lo bisa tau si" ucap Bintang
"Gue sama Raka liat lo disana lagi berduan sama gebetan lo, Btw siapa namanya?" goda Dean
"Gue ingetin kalo dia bukan gebetan gue" ucap Bintang
"Kalo bukan gebetan kenapa habis dari kantin lo senyum senyum, pasti lo mikirin dia kan. Udah deh jangan ngelak" ucap Dean
"Terserah lo aja deh" ucap Bintang dan duduk mengeluarlan handphone dan membuka game mobile legend yang sedang majarela
"Dih pundungan lo" ucap Dean. Bintang cuman fokus dengan gamenya
Krrrriiinggg........krrringgg......
Bel pulang berbunyi, Bintang langsung ke kelasnya Bulan karena dia punya janji kalo Bintang akan ke kelasnya
"Gue cabut dulu ya" ucap Bintang langsung meninggalkan temannya karena kalo dia tetap disana pasti banyak pertanyaan yang malas Bintang menjawab
"Dih dia malah cabut" ucap Gibran
"Aneh banget si dia" ucap Gilang
"Biasa orang lagi jatuh cinta" ucap Raka
"Siapa si orangnya? yang bisa naklukin lagi hati nya Bintang yang sangat dingin itu" ucap Dean dan yang lainnya langsung meninggalkan sekolah lalu pergi ke tempat biasa
Bintang menunggu di depan pintu kelas 11 mipa2 yang banyak orang keluar, Bintang pun langsung melihat Bulan yang sedang berjalan mengarahnya
"Kak Bintang" ucap Bulan tersenyum
"Jadi kan hari ini"
"Iya kak" Bulan langsung melangkahkan kakinya mengikuti Bintang
Arghh mata itu.
Sesampai di pakiran Bintang memakaikan helmnya ke Bulan. Sepanjang jalan Bulan dan Bintang terdiam menjalankan pikiran masing masing. Tiba di mall, Bulan dan Bintang menuju ke tempat yang ada mainan anak anak
"Oiya kenapa lo senyum senyum sendiri?" tanya Bintang, Bintang heran kepada Bulan karena dari mulai menemui di kelas sampai disini dia tetap tersenyum
"Hah, eee gue seneng karena ulangan Pkn gue ngga di remed, jadinya gue senyum senyum sendiri deh" ucap Bulan
Sampe segitunya ya.
Bintang hanya tersenyum
"Oiya kak, pengen belinya barbie atau boneka?" tanya Bulan
"Menurut lo yang mana yang bagus? soalnya gue ngga ngerti" ucap Bintang, sebenarnya sepupu Bintang tidak ada yang ulang tahun dia hanya mengada ada agar bisa pergi dengan Bulan agar Bulan tidak bersedih dan mengurung diri
"Kalo buat anak kecil lebih tertarik sama barbie, ini dia" ucap Bulan sambil menunjuk salah satu Barbie
"Lucu bangetnya barbie nya" lanjut Bulan
"Yaudah yang ini, gue mau bayar dulu ya"
Bulan langsung ke tempat boneka dan ia melihat boneka beruang bewarna biru berukuran sedang, Bulan hanya bisa melihatnya dan menyentuhnya. Bintang melihat Bulan menginginkan boneka itu, Bulan langsung menaruh boneka itu dan melihat lihat barang yang lain
"Sebentarnya mba" ucap Bintang kepada mba mba kasir
Bintang langsung membawa boneka beruang yang barusan Bulan memegang boneka itu, dan langsung membayarnya. Selesai membanyar Bintang menghampiri Bulan
"Kita makan dulu ya, gue trakrir deh"
"E-iya"
"Kok lo kaya heran gitu si?"
"Gue heran aja kenapa lo beli boneka beruang"
"Ooo ini buat lo anggap aja ini tanda terima kasi buat lo"
"Gak usah deh kak, malah gue yang gak enak"
"Udah dibeliin, kalo lo nolak ini buat siapa coba gue ga suka ditolak lo harus terima"
"Yaudah deh makasih bangetnya kak"
"Lo mau pesen apa?"
"Terserah kak Bintang aja" ucap Bulan. Lalu Bintang mamangil pelayan
"Mau pesan apa mas?" tanya mba mba itu
"Pasta 2 sama jus mangga 2"
Bintang melihat Bulan yang sedang fokus melihat boneka nya
Makanan yang sudah dipesan sudah terhidang di meja. Bintang dan Bulan yang sedang menikmati makananya. Selesai makan mereka langsung pulang
"Kak gue pulang sendiri aja deh kak"
"Kenapa?"
"Kita kan beda arah, meningan gue pulang sendiri aja"
"Lo tau rumah gue?"
"Eee engga si"
"Terus kenapa lo bilang kalo kita beda arah"
"Eee gue pernah liat kak Bintang pulang ke arah timur, dari sini lumaya deket ko kerumah gue"
"Mau deket mau jauh gue harus nganterin lo pulang" ucap Bintang lalu memegang tangannya ke arah parkiran
Sepanjang di jalan mereka hanya terdiam, Bintang sering mencuri pandang lewat kaca spion motornya
"Dari sini kita lurus aja terus ada perumahan kita belok aja lurus aja" Bintang cuman menganggukan kepala. Dan mereka terdiam lagi
"Udah sampai kak" ucap Bulan, lalu Bintang berhenti di depan rumah Bulan
"Katanya deket tapi ini lumayan jauh"
"Hehehe maaf kak, oiya makasih ya kak udah nganterin gue ke rumah sama udah beliin gue boneka"
Lucu juga dia.
"Iya sama sama, gue pulang dulu ya" ucap Bintang lalu pergi dari rumahnya Bulan, sepanjang jalan Bintang tersenyum ntah kenapa
Ko gue seneng bangetnya.
Setiba di rumah ia langsung menuju kamar dan merebahkan badanya dan melihat poto bersama orang yang dicintai
Lo kemana si, gue kangen lo. Lo pergi tanpa ngasih kabar ke gue, udah satu tahun lo udah ngilang, gue udah nyari lo tapi ngga pernah ketemu.
"Atau hubungan ini sudah berakhir"
Dan gue melihat mata coklat yang indah tapi itu bukan lo.
"Gue butuh penjelasan kenapa lo pergi atau lo ngehindar dari gue atau ngga cinta lagi ke gue, atau hari ini saatnya gue harus lupain lo" Bintang menghapus air matanya dan langsung menuju ke ruang keluarga
"Ko kamu kaya sedih gitu si, coba cerita ke mamah"
"Emang keliatanya, aku sedih karena aku kalah main game mah. Jadi sedih deh" ucap Bintang dusta
"Sampe segitunya anak mamah, yaudah mamah mau ke belakang dulu ya"
Bintang hanya menganggukan kepala nya lalu main game sambil tiduran yang bisa menenangkan hatinya Bintang
***
Simak terus ya
Jangan lupa vote dan comment. Gomawo❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
Teen FictionIni tentang Bulan yang menyukai Bintang, kakak tingkatnya. Seketika semesta memperizinkan mereka dekat, tapi semesta juga memberi tahu Bulan, kalau ia harus melepaskannya. Akankah Bulan tetap menyukai Bintang?