Authour POV
Mata mereka bertemu lagi. Bulan yang ingin memiliki seseorang di depan nya tapi harapan itu mustahil baginya, karena orang yang ia cintai sudah dimiliki oleh seseorang, apalagi itu kakaknya.
Sudah lama mereka bertukar pandang. Syifa yang melihat Bulan sangat antusias karena Syifa sangat merindukan adiknya.
"Bulannnn"
Bulan langsung menoleh ke arah suara yang memanggil namanya.
Oke, Bulan. Lo seolah-olah gak tau soal ini. Bulan tersenyum lalu menghampiri suara itu.
"Syifaaaa, lo nggak berubah-rubah tetep jelek ya" Bulan langsung memeluk kakaknya
"Mulut lo masih usil aja yaa"
"Katanya dateng besok ternyata sekarang. Jangan jangan lo ngebet balik ke sini karena lo gak kuat nahan rindu buat gue kan, hayo ngaku lohh" Bulan yang langsung melepaskan pelukan nya dan menyipitkan matanya.
Bintang memperhatikan adik kakak itu, tiba tiba ada seulas senyuman di bibir Bintang.
"Dih ge-er banget si lo"
"Terus?" Bulan yang masih menampangkan muka polos nya itu, yang menggemaskan.
"Kepo banget si lo"
"Dih gitu. Btw kalian kesini barengan" sambi menunjuk ibu jari kearah Syifa dan Bintang
"Oh ini pacar gue" Syifa langsung menghampiri Bintang
"Di sekolah lo kemana aja lan?" Kata Bintang
"Iya lo kemana aja di sekolah, gue nyariin tau"
"Gue di kelas aja. Tungu Tunggu, berarti orang yang udah ninggalin kak Bintang ternyata kakak kandung gue sendiri" ucapnya polos "dih lo jahat banget si Sif, anak orang di sakitin" lanjutnya
"Ya gue juga ada alasannya kali. Meningan lo makan dih, pasti lo laper kan"
"Yaelah gak usah ngode kali, gue tau maksud lo ngusir secara halus itu agar bisa berduan sama kak Bintang kan?, udah deh gue ke atas dulu" Bulan hanya melihat Bintang sekilas lalu menuju ke kamarnya yang berada di atas.
Bulan menaiki anak tangga menuju ke kamar nya yang berada di lantai 1. Dari tadi Bulan menahan tangisan, memang ini sakit tapi harus gimana lagi. Bintang yang sudah kembali lagi dengan Syifa, terpaksa Bulan harus menjauh dari Bintang agar perasaan itu sedikit demi sedikit hilang. Bulan yang sedang duduk sambil memeluk kaki nya dan melihat boneka beruang dari Bintang.
Pliss lan, lo gak boleh nangis terus. Lo harus lupain.
Aktivitas Bulan di kamar hanya memeluk boneka bulbin yang telah Bulan memberikan nama itu. Dan mengulangi memori bersama Bintang, dia sangat rindu Bintang yang selalu berada di dekatnya.
***********
Bintang yang sudah lama bermain di ruman nyokap Bulan langsung berpamit. Setelah pamit Bintang langsung mengemudikan motor gede nya yang sudah melaju. Syifa yang masih setia melihat pugung Bintang yang sudah tidak terlihat lagi.
Makasih tang kamu udah nerima aku lagi. Seukir senyuman Syifa
Bintang tidak menuju ke rumahnya melainkan tepat yang sering teman temannya berkumpul. Bintang yang sudah sampai dan di sana juga ada teman temannya yang masih berkumpul.Tempat itu adalah rumah Dean yang sudah tidak lagi di tempati, mereka semua merenovasi rumah Dean dan menjadikan basecame mereka, dan nyokap- nya Dean juga sudah mengizinkannya .
"Datang juga ni anak"
Bintang yang pura pura tidak mengdengarkan suara Gibran hanya melewat saja lalu duduk.
"Lo beneran nerima dia lagi?, gue kira lo suka sama Bulan" ucap Raka sambil mengunyah makanan
"Oiya, Bulan mau kemanain tang?" Ceplos Dean
"Kan gue udah bilang kalo gue gak suka sama Bulan"
"Tapi, gerak gerik lo dan sikap lo ke Bulan itu jawaban dari hati lo. Lo suka sama Bulan" Bintang mengerutkan keningnya, yang tidak mengerti ucapan dari Raka barusan "gue tau kok pasti lo pernah nanya ke diri sendiri, apa gue suka sama Bulan? Dan jawaban itu dari semua perhatian lo ke Bulan"
Apa itu jawaban hati gue.
"Tang meningan lo ngejar Bulan, takut nanti nya nyesel" baru kali ini Gilang memberi pendapat soal kedekatan Bulan dan Bintang, biasanya no comment.
"Btw, muka Bulan sama Syifa sekilas mirip ya, nyadar gak si kalian" kata Dean
"Gue juga berpikir kaya gitu" kata Gibran
"Dia sodaraan" ucapnya santai
Raka, Dean, Gibran sangat kaget yang di ucapkan oleh Bintang. Kecuali Gilang yang sudah mengetahui juga. Mereka bertiga masih memandang Bintang masih tidak percaya.
"Woles dong liatnya, kaya liat setan aja"
"Woles gimana lo" Ucap Gibran dan Dean bersamaan sedangkan Gilang lagi santai dan memasang earphone di telinga nya mendengarkan lagu lagu sambil tiduran. Kelakuan Gilang ya seperti itu kalo udah berada di bascame, kadang juga dia menyimak seseuatu yang penting. Teman temannya sangat mengertikan Gilang dan tidak risih sama sekali dengan sikapnya Gilang
"Bulan tau kalo kakaknya pacaran sama lo?" Tanya Raka
"Udah, barusan gue ketemu"
"Kok gue greget ya sama lo, hati lo di buat pake apa si" ucap Gibran
"Massa lo gak nyadar si, kalo Bulan juga suka sama lo. Dan kalian itu saling suka" tegas Raka
"Udah ngaberin anak orang, pura pura nggak tau lagi" ingin sekali Dean memukul Bintang, untung masih temen
"Siapa juga ngebaparin"
"Ya elo lah, siapa lagi kalo bukan lo pea"
"Gue gak pernah tuh"
"Gak ngaku lagi, untung masih temen kalo bukan gue udah ajakin sekampung untuk ngegebukin lo" oceh Dean
"Jelasin Kak" ucap Gibran
"Nggak secara langsung, lo udah ngebaparin Bulan dari sikap lo yang peduli itu dan akhir akhir ini lo deket sama Bulan kan. Sampe lo ngebikinin nasi goreng ke Bulan" jelas Raka
"Oiyah ini tuppweur lo kan?, gue nemu di koridor" Gilang langsung bakit dari tiduran dan memberikannya
Perasaan Bintang tempat makannya ada di Bulan, tapi kenapa ada di Gilang. Bintang yang masih melihat Gilang dengan tatapan aneh.
"Gue balik duluan ya" Gilang langsung meninggalkan sohib-sohib-nya
"Apa lo gak ada perasaan sedikit pun ke Bulan?" Pertanyaan itu menghayutkan Bintang dari lamunan
"Berarti lo ada perasaan sama Bulan, kalo lo diem" ucapan Raka selalu membuat Bintang tidak bisa menjawab apapun
"Embat semua terus tang" oceh Dean
"Rakus lo, gue juga mau satu kali tang. Sama lo semua" kali ini Gibran yang mengoceh
"Gue yakin kalo Bulan suka sama lo. Gue punya cara buat lo tahu itu" ucap Raka
"Gimana?" Serentak Dean dan Gibran bersamaan
"Gue ngarepinnya bukan lo pada, tapi si Bintang. Gimana tang?" Sambil menaiki kedua alisnya
***
Halu gais gimana nih dengan cerita aku, ngebosenin ya. Maaf ya kalo ngebosenin. Para readers yang nunggu cerita aku, maaf ya baru apdet lagi tapi aku langsung apdet 2 chapter semoga banyak yang suka dengan cerita aku. Setelah membaca cerita aku jangan lupa meninggalkan jejak berupa vote ya. Makasihhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
أدب المراهقينIni tentang Bulan yang menyukai Bintang, kakak tingkatnya. Seketika semesta memperizinkan mereka dekat, tapi semesta juga memberi tahu Bulan, kalau ia harus melepaskannya. Akankah Bulan tetap menyukai Bintang?