"Itu bukan salahmu Tae"
"Salahku"
"Sudahlah, cepat mandi dan kau boleh tinggal disini lagi"
"Tapi Taena tidak suka padaku"
"Itu masalah mudah, biar aku yang merayu dia. Dia cuma tidak tau kebenarannya tae.
"Yasudahlah, aku mandi dulu"
Cup
Taehyung mengecup kening Nana singkat.
.
"Na, kamu dimana?" Taehyung mencari Nana tapi tidak ketemu.
"Balkon"
Taehyung menuju balkon dan menemukan Nana yang sedang merokok.
"Sejak kapan kau mulai merokok lagi"
"Sejak Taena berumur 5 tahun"
"Huh, sudah kubilang jangan pernah merokok lagi"
"Jangan salahkan aku"
"Hm, ini salahku. Gimana Taena?"
"Kita akan bicara pada dia saat makan siang"
"Ayo masuk"
Mereka berdua rebahan dikasur.
"Sudah lama aku tidak menikmati bibirmu Na hahaaha"
"Sejak kapan kau jadi mesum"
"Sejak pertama kali kita melakukan itu"
"Dasar mesum"
"Gimana kita lakukan itu sekarang?"
"Hei, bahkan kita baru bertemu beberapa menit yang lalu"
"Apa salahnya?"
"Tentu saja sa--mpphhhh"
Taehyung melumat bibir Nana dengan lembut, merasakan kembali apa yang tidak ia rasakan selama 9 tahun yang lalu.
Lama lama lumatan lembut taehyung berubah menjadi lumatan nafsu.
"Mmpphh t-tae!"
Nana memukul dada Taehyung bertanda Nana kehabisan oksigen.
"baby, call me daddy"
"Aish, yasudah jika kau memaksa"
"Aku tidak akan bermain halus baby"
"Hei! Kim-- mpphhff"kegiatan panas itu berlanjut terus hingga jam makan siang terlewat.
Krieett
Pintu kamar Nana dan Taehyung terbuka saat mereka melakukan kegiatan panas itu.
"Taena! Tutup mata mu!"
"Mama! Jangan pernah bertemu dengan orang brengsek itu lagi!"
Brak
Taena menutup pintu dengan sangat keras.
"Taena! Mama ga pernah ngajarin kamu bicara kayak gitu!"
"Maaf tae"
Nana menengok ke Taehyung, dan Nana sangat kaget saat mendapati Taehyung sedang menangis.
"Taehyung? Kenapa nangis hei?"
"Semakin kacau..hiks, h-harusnya aku g-ga mulai kayak gini hiks. Taena, d-dia makin benci padaku hiks"
"Taehyung, tidak apa apa, aku bisa bilang pada Taena"
"E-enggak, sudah pasti dia tidak akan menerima ku hiks"
"Tenanglah tae! Menangis ga akan membuat keadaan membaik! Sekarang bersihkan badan dan makan siang, aku akan delivery"
"Terimakasih Na"
Nana mengambil handphonenya dan memesan makanan. Lalu Nana pergi ke kamar mandi bawah.
Dipertengahan jalan, Nana bertemu dengan Taena.
"Ma, Taena ga suka sama Taehyung, jauhi dia"
"Taena! Yang sopan! Tidak ada papamu kau tidak akan hidup!"
"Tapi dia sudah menyakiti mama"
"Kamu ga tau yang sebenarnya Tae, tunggu mama menceritakannya dulu baru menyimpulkan"
"Mama tinggal"Nana segera masuk kekamar mandi meninggalkan Taena.
Selang beberapa menit, Taehyung sudah selesai mandi.
Ia turun kelantai bawah untuk duduk di meja makan sesuai perintah Nana.
Nana juga barusan keluar dari kamar mandi.
Delivery juga sudah datang dari tadi.
Mereka ber 3 sudah kumpul dimeja makan.
"Ma, aku ga mau tinggal satu atap sama pria ini"
Taehyung hanya diam dan menunduk.
"Taena, tolong. Kamu mau ngebahagiain mama kan?"
"Tentu, jadi jauhi orang ini"
"Mama bahagia jika mama bersama orang ini"
"Tapi aku tidak bahagia ma"
Nana menceritakan semua yang terjadi dari awal.
"Tetap saja ini kesalahan pria ini, kenapa dia meninggalkan mama yang lagi hamil hanya untuk uang"
"Tidak ada uangpun kamu tidak bisa kaluar dari perut mamamu karna tidak ada biaya operasi"
Itu taehyung yang menjawab.
"Y-ya kan sama aja, kenapa ga suruh orang lain!"
"Maka orang lainpun yang mendapat uang itu sayang"
"Aku tidak mau dipanggil sayang oleh orang seperti mu"
Sebenarnya itu adalah jawaban tidak masuk akal dari Taehyung, tapi Taena tau apa? Dia hanya anak kecil berumur 9 tahun.
"Kau bahkan pria tidak tau malu, baru bertemu dengan mama, kau langsung melakukan kegiatan menjijikan itu"
"Nanti saat kau besar kau akan merasakan betapa nikmatnya melakukan kegiatan itu, dan pasti kau akan ketagihan. Percayalah"
"Awww! Sakit Na!""Jangan mengajarkan hal mesum ke Taena"
To Be Continue
Ena :)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Teacher - Taehyung
FanfictionGuru BK vs Guru Bandel ? [Discontinue] - tapi secara keseluruhan sudah end-