Nadia, Cinta Pertama

Nadia, Cinta Pertama #1

Banyak yang bilang kalau 'cinta pertama' adalah sebuah cinta paling berkesan dalam hidup kita sampai-sampai sejauh apapun kita sudah jauh melangkah, bekas jejak cinta itu gak akan pernah hilang dan akan selalu terlihat saat kita kembali menoleh kebelakang. Gue sendiri gak begitu percaya. Gue gak pernah ngerasain cinta yang kayak gitu. Beberapa teman yang gue tanyakan hal ini juga selalu meraba-raba dalam menjawabnya.

"Menurutmu cinta pertama itu apa sih?"

"Oh itu gampang Jer, itu cinta yang tumbuh saat kita baru pertama kali liat orang yang kita suka lewat. Rasanya berdebar gitu."

"Trus kalian jadian?"

"Nggak."

"Itu bukannya lebih ke 'cinta pandangan pertama' ya? Atau bisa gue bilang cinta sebelah pihak?"

"Mmmmm.... gue gak tau Jer."

"Tadi katanya gampang."

"Gak tau sih Jer, tapi rasanya gue cinta aja sama dia."

"Kayaknya gue salah nanya orang deh."

"Dia ganteng tau Jer, gue suka. Masa lu gak berpikiran sama kayak gue?"

"Uh, nggak makasih. Gue gak homo."

Selalu pertanyaan itu berakhir dengan jawaban yang gak jelas dan tidak meyakinkan. Seolah orang-orang yang ngaku-ngaku tau arti cinta ini sama kayak anak-anak SD yang udah sok-sokan pacaran tapi giliran main kerumah pacar malah nangis ketakutan gak berani ketemu bapaknya si pacar. Katanya muka bapak pacarnya mirip Hulk yang lagi super-saiyan tiga. Selama ini gak pernah ada yang benar-benar jelas ataupun cukup berani untuk menjelaskan cinta pertama yang gue maksud, dan membuat gue paham.