Nadia, Cinta Pertama #10

1K 17 0
                                    

Sewaktu awal-awal masuk kelas sebelas, gue serasa gak pernah ngeliat cewek ini. Yang gue liat cantik cuma si Ifa doang. Kalo dibandingin sama Nadia, Ifa sih gak ada apa-apanya, bagaikan bumi dan langit lah, kalo kata orang. Ato kalo kata gue, bagaikan sate kambing dan ulet bulu, jauh banget bedanya. Kalo gue tau Nadia duluan, pasti gue gak bakalan mau naksir sama Ifa, cewek yang lebih suka sama cowok yang jago sepatu roda, daripada sama cowok yang jago terlambat.

Kenapa? Jadi cowok yang jago terlambat itu susah tau. Bahkan lebih susah daripada main sepatu roda. Harus sering-sering latihan bangun kesiangan, harus bisa boker berjam-jam di WC, harus latihan ngunyah sarapan pelan-pelan. Belum lagi harus jago mungutin sampah sekolah dan harus pinter ngebohongin guru piket yang banyak nanya. Ini bakat, dan gue bangga dengan bakat ini. Fix, yang ini aib.

"Namanya siapa Wi?" lanjut gue.

"Namanya Nadia Jer."

"Oh, Nadia," Gue ngomong sambil ngeliat Nadia yang telah beranjak pergi. Dari jauh pun, dia tetap terlihat manis. Bahkan dari belakang.

"Dia belum pernah pacaran loh Jer," Wiwi menyela.

"Serius?"

"Iya, gue dulu satu SMP sama dia Jer. Banyak yang suka sama dia dulu, tapi ditolak semua."

"Di tolak? Kok di tolak?" tanya gue heran.

"Mmmm..,"Wiwi diem.

"Gak tau deh lu cari tau aja sendiri."

"Oke, gue gak takut, lu ada nomor Hp-nya gak?"

"Ada, ntar gue kirim ke hape lo."

"Sip, liat aja nanti," kata guemantap. Seakan-akan jago masalah cinta, dan sok-sok playboy yang bisanaklukin berbagai macam jenis cewek. Gue mulai sotoy ngedekatin Nadia.    

Nadia, Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang