Satu minggu berlalu masih belum ada tanda-tanda dia bakalan sms gue. Hari demi hari gue meriksa HP gue ternyata gak ada satupun sms dari dia yang masuk. Yang ada cuma sms dari operator dan juga sms mama minta pulsa. Padahal Nyokap gue juragan pulsa, modus kejahatan ini pun betul-betul jadi salah sasaran. Di hari ke tujuh, siang saat gue baru pulang sekolah dengan kondisi pakaian yang sudah dilepas semua yang tersisa hanya kaos kaki di tubuh gue, Nadia membalas SMS gue. Dan balasannya, "Iya, ini siapa ya?" Nah lo, dia balas SMS gue, yang bahkan udah seminggu yang lalu gue kirim. Kok dia masih mau balas? Kok dia rela-relanya balas SMS gue? Jangan-jangan dia juga suka sama gue (kesimpulan yang diambil terlalu cepat. Dasar bego). Eh, bentar, dia kan gak tau kalau itu nomor gue (baru sadar? Dasar bego). Ah, gak tau deh, apa alasannya baru balas seminggu setelah gue kirim. Tanpa pikir panjang gue pun membalas "Fajar 11-ipa-1" dan mulai saat itu gue dan Nadia udah mulai dekat. Meskipun kalo gue ngirim SMS 5 kali, yang dia balas cuma 3 SMS doang. Kayak-kayak gue di batasin gitu. Ngirit pulsa kali yee, tau deh.
Yang penting sekarang gue bisa mulai PDKT sama Nadia. JENG JENG! TEDET TEDET HOREE!
"Saat PDKT pada cewek yang beda, kita juga harus melakukannya dengan cara yang berbeda."
Begitu sih kata-kata orang. Dan karena gue goblok, dan bego-nya lumayan parah soal PDKT. Akhirnya gue milih topik yang emang bener-bener beda dan lagi ngetren dibicarain di sekolah. Yaitu, "Tragedi Siswa Kelas Sepuluh-Satu yang Sering Kesurupan." Entah gimana cara otak gue bekerja, karena dengan memilih topik ini, PDKT gue akan berbau mistis.
"Dek, km tau gk soal ank spluh stu yg ksurupan kmarin?" gue kirim.
"Iya tau kk, knpa?"
"Itu kejadiannya gimna sih?"
"Adk jga gk bgtu tw, tp yg adk tau dy tu kya gmbr2 makluk halus gitu kk. Trus dia jd ngelamun2 kya orng ksrupan kk."
Sampai di sini, gue mulai takut. Mulai terasa horor, bulu idung merinding, kepala pusing, bibir pecah-pecah, dan mulai kecium bau boker. Belakngan gue tau ternyata bau itu berasal dari adek gue yang lagi diare. Gue akhirnya mengakhiri perbincangan horor itu dan mengalihkannya ke pembicaraan lain.
"Oh gitu ya, ngmong2 adek udah makan?"
"......" dia gak balas. BANGKE.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadia, Cinta Pertama
RomanceBanyak yang bilang kalau 'cinta pertama' adalah sebuah cinta paling berkesan dalam hidup kita sampai-sampai sejauh apapun kita sudah jauh melangkah, bekas jejak cinta itu gak akan pernah hilang dan akan selalu terlihat saat kita kembali menoleh kebe...
