Nadia, Cinta Pertama #13

1K 18 1
                                    

Gak tau kenapa, tapi si Nadia ini memang cuma mau SMS-an tentang hal-hal yang penting aja. Semenjak saat itu, gue mulai tau betapa susahnya ngedeketin Nadia. Belakangan gue juga tau bahwa ada 3 temen sekelas Nadia yang juga suka sama Nadia. Gue juga tau tiga-tiganya menyerah. Dua diantara cowok lemah itu beralih deket sama temen sekelas gue. Yang satu dengan Mindi, dan yang satunya dengan Wiwi. Gue jadi mulai curiga, kalo si Wiwi sedang berusaha manfaatin gue buat ngedeketin Nadia biar dia bisa dekat sama cowok itu. Dan gue gak suka dengan cara Wiwi. Gue bakal bikin perhitungan sama dia.

"Wi," gue samperin dia ke bangkunya, sewaktu anak-anak yang lain pergi ke kantin.

"Iya, kenapa Jer?" katanya bingung.

"Jadi lu sengaja yah, ngenalin gue ke Nadia, biar lu bisa deket sama si Aan?" kata gue dengan sedikit emosi.

Wiwi diem. Dengan wajah yang habis kepergok manfaatin temenya sendiri, dia tertunduk. Wajahnya sedikit panik sambil berfikir alasan yang tepat untuk menyangkal semua kebenaran ini. Dia menarik napas. Dan dengan satu kalimat, dia menjawab tuduhan gue dengan tuduhan juga.

"Tapi lo suka juga kan sama Nadia?" Wiwi pun emosi. Meskipun dengan raut wajah yang agak kurang yakin kalo menuduh balik akan membuat gue kalah ngotot.

Gue diem.

Sekarang gue yang diem. Sayangnya tuduhan Wiwi bener. Iya gue juga suka sama Nadia. Suka banget. Tiap kali dia balas SMS gue, selalu terasa gue itu lagi ngomong langsung sama orangnya. Gue serasa lagi jatuh cinta untuk yang pertama kali.

"Iya sih Wi," gue jawab pertanyaan Wiwi pelan. Sekarang giliran gue yang terpojok.

"Ya udah mendingan sekarang gak usah kita bahas lagi ini, mendingan lu sekarang pikirin, mau ngasih apa ke Nadia waktu hari ulang tahunnya,"

"E-e-mang kapan dia ulang tahun?" tanya gue gagap. Dengan wajah yang masih terpojok.

"Bulan depan, bulan Februari. Masa gitu aja lo gak tau sih."

"Hah iya gitu? Februari?" kata gue kaget.

"Iya."

"Waduh, gue mesti ngasih apa ya wi?"

"Kasih benda yang dia suka."

"Tapi gue gak tau apa yang dia suka."

"Payah lu, yaudah deh, ntar gue yang cari tau. Tugas lo sekarang ngumpulin duit aja buat beli kado."

"Oke," kata gue mantap.

Gue pun beranjak pergi dengan tampang dongo. "Perasaan tadi gue mau marah-marah deh sama Wiwi, kok gak jadi yah?" kata gue bingung sambil jalan keluar kelas.

Nadia, Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang