Nadia, Cinta Pertama #3

2K 29 0
                                    

Makanya, gue dan Nugro gak suka sama yang namanya pacaran. Selain karena kami ini kere, juga karena kami tidak termasuk dalam golongan cowok yang populer di sekolah. Yah maklum lah, dari segi look aja, kami udah gak banget. Nugro, pendek, gemuk (Bantet). Gue, pendek, kurus (Jenglot).

Sampai di saat di mana gue dan Nugro pulang sekolah waktu itu. Saat kami berada tepat di depan sekolah dan sedang bersiap mengayuh pedal sepeda kami masing-masing.

"Cok cok! Liat Avanza item itu," muka Nugro penuh hasrat, mulutnya monyong-monyong ke arah mobil item yang lagi parkir di depan sekolah.

Nugro ini memang temen deket gue waktu SMP. Saking deketnya, dia bikinin gue nama panggilan, yaitu Maco'. Cuma kedengarannya di telinga gue, panggilan itu jadi aneh, "COK... COK..." dengan gaya bicara yang rada medok, makin gak enak didengar.

"Iya Gro gue liat, emang kenapa?"

"Kita ikutin mobil itu," dengan wajah ala-ala James-Bond yang gagal diet.

"HEEEEEHH???" Ini gue yang salah denger, ato emang si Nugro ini ingin jadi pembalap sepeda internasional dan mau memulai mengasah skillnya dengan mengejar mobil terlebih dahulu.

Samar-samar gue perhatiin mobil itu ditumpangin sama salah satu anak cewek SMP gue. Cuma gue gak begitu kenal mukanya. Bukan anak kelas gue sih. Gue penasaran. Tapi, belum sempat gue bertanya,

"COK COK! KEJAR COK!" muka Nugro penuh birahi.

"III IYA, GROOO!" gue mulai panik.

Nadia, Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang