Nadia, Cinta Pertama #7

1.2K 19 0
                                    

Sampai di persimpangan jalan, Nugro gak banyak bicara. Gue ngerasa dia punya banyak pikiran lain selain perempuan itu. Selain, karena kami bakalan lulus SMP dan pisah, mungkin juga Nugro sedang kebingungan memilih SMA yang akan menerima dia nanti.

"Jer, gue tau harus gimana nanti."

"Gimana apanya Gro?"

"Kalau di SMA nanti kami ketemu lagi, gue janji bakalan ajak dia ngobrol. Dan kalo gue berhasil, gue traktir lu makan bakso."

"Keren Gro. Tapi kan lu tau gue gak suka bakso?"

"Yaudah, berarti traktirnya gak jadi."

"Yah," sekarang gue yang jadi ingin menyundul muka Nugro.

Siang itu kami berpisah di persimpangan dekat rumah gue. Gue jarang mendengar kabar Nugro setelah SMA. Pada akhrinya gue dan Nugro beda sekolah. Gue di SMA 4 dan Nugro di SMA 2. Cewek yang mobilnya selalu kami kejar dulu, juga di SMA 2. Entah, bagaimana hubungan antara si Nugro dan cewek itu sekarang. Karena Nugro gak ada ngabarin gue apalagi nraktir gue makan bakso. Tapi kabar terakhir yang gue denger dari temen-temen gue, si Nugro sekarang jadi suka ngebuntutin pramugari gitu di bandara. Gue harap dia gak jadi makin parah dan gak ngebuat dia jadi nekat ngebuntutin pramugari sampe ngejar pesawat-lepas-landas pake sepeda.

Nadia, Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang