Part 1

500 46 0
                                    

Bruk!

Berkali-kali punggung SungRin terbentur keras dengan tembok kelasnya. Semua murid melihatnya dengan tatapan merendahkan. Dua gadis lain yang berada dihadapannya terus melakukan aksi berutalnya. Menarik kencang rambut SungRin hingga gadis itu mengerang kesakitan.

Plak!!

Salah satu gadis melayangkan tamparannya dipipi SungRin. Kedua pipinya sudah memerah karna tamparan gadis dihadapannya. Sekitar sepuluh gadis dihadapannya melakukan tindakan yang berbeda padanya.

"Owh.. Lihatlah si aneh kita yang malang," ucap gadis yang baru saja menampar SungRin.

"AKH!" pekik SungRin ketika gadis itu mendapatkan ijakkan pada kaki kirinya dengan sangat kencang. Itu rasanya sangat sakit.

Seseorang yang sejak tadi menarik rambut SungRin kini sudah melepaskannya. Berganti dengan tatapan sinis yang dituju untuk SungRin.

Plak!

Lagi-lagi tamparan dilayangkan untuknya, hingga kepalanya kembali terbentur dengan tembok dan darah segar mengalir dibagian belakang kepalanya. Sakit. Tapi apa yang dapat ia lakukan selain pasrah? Tubuhnya mulai melemah. Pandangannya mulai terlihat kabur hingga akhirnya semua menjadi gelap bersamaan saat ia jatuh begitu saja. Semua temannya tertawa senang dengan hasil itu.

Setelah semuanya pergi meninggalkan SungRin yang tergeletak tak berdaya begitu saja diatas lantai kelas. Gadis itu kembali membuka matanya. Tersenyum licik seraya menapihkan penampilannya yang terlihat berantakan. Bahkan seperti tak terjadi apapun, gadis itu berjalan neninggalkan kelas dengan santainya.

"Kenapa? Kau selalu pasrah, begitu semua orang memperlakukanmu seperti itu?" gumannya kesal.

Sesekali ia membersihkan roknya yang sedikit kotor.

"Jika kau masih seperti itu, maka kau bukanlah temanku nona Shin."

Lelaki bernama Yunjae yang tanpa permisi memasuki tubuh SungRin, alis SungRin terlihat berkerut begitu merasakan sesuatu mengalir dipunggungnya. Yunjae yang merasa aneh dengan tubuh orang yang tengah dirasukinya ini, lantas menyentuh bagian belakang kepala SungRin dan menarik kembali tangannya yang tiba-tiba berlumuran darah.

"Sial! Beraninya mereka melakukan ini." Rancau Yunjae lalu tersenyum picik dengan tatapan yang menajam. "Jangan salahkan aku jika setelah ini mereka semua hidup dengan tidak tenang."







TBC.

maaf kalo ada tipo.

Indigo [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang