VOTE YAH SAY.
DON'T BE SILENT OKEY?
_____________________________________Hari ini adalah hari libur dan aku ingin memanfaatkannya dengan menambah waktu tidurku. Aku benar-benar butuh tidur lebih hari ini. Kedua mataku masih terasa enggan untuk dibuka, seperti ada lem yang membuat tetap terpejam seperti ini.
Tok... Tok... Tok...
Astaga, bisakah aku bermesraan dengan kasurku lebih lama. Aku benar-benar masih ingin tidur.
Tak lama setelah ketukan pintu, kini aku merasakan kasurku bergerak. Seperti ada yang ikut bergabung.
Kedua mataku membulat sempurna, begitu seseorang dihadapan ku memelukku dengan erat. Menyandarkan kepalaku pada dada bidangnya. Bahkan tangannya yang berada di kepala ku terus bergerak mengusap rambutku.
Jungkook. Lelaki yang dengan lancangnya mengganggu waktu tidurku. Jika saja dia tidak bersikap manis saat ini, kemungkinan besar aku akan mendorongnya dari kasur kesayanganku ini.
"Kau bertamu diwaktu yang tidak tepat Jung." Gumamku. Kembali memejamkan mataku dan menyembunyikan wajahku. Aku suka ini.
"Kau harus bangun sayang." Dia menyuruhku untuk bangun, tapi pelukannya terasa semakin erat.
Aku pun mendongakkan kepalaku. Menatapnya dengan salah satu mata yang masih tertutup rapat. Mencibir dan kembali memejamkan kedua mataku. Aku sungguh masih ingin tidur.
Tunggu! Ini sungguh tidak bagus. Sesuatu yang lembut kini menyentuh bibirku. Menyerangnya secara bertubi-tubi, membuatku dengan terpaksa membuka mataku dan memukul keras lengannya. Membuatnya melepaskan pelukannya dan terkekeh geli.
"Dasar pengganggu." Gumamku yang aku yakin manusia tampan satu itu bisa mendengarnya.
Terbangun dari posisi nyaman ku dan berjalan dengan tertatih-tatih menuju kamar mandi. Mencuci muka dan sikat Gigi, itu sudah cukup.
Aku berjalan kearahnya dengan handuk kecil diatas kepalaku. Beberapa tetes air jatuh dari daguku, karena aku belum mengeringkan wajahku.
Ku dudukan diriku disampingnya yang sedang membuka beberapa novel milikku. Mengamati buku dan bagian yang dia baca. Sontak bibirku membentuk lingkaran kecil begitu tahu buku yang dia baca.
Dia terlihat serius sekali membaca buku itu. Buku yang menceritakan seorang anak indigo yang kesepian. Sama seperti aku, sebelum seorang yang kini berada di sampingku datang. Seolah aku telah menemukan titik terang yang selama ini aku cari. Kebahagian yang lama telah hilang. Dan datang dengan begitu tiba-tiba.
Senang? Tentu saja. Bahkan aku sangat senang bisa mengenalnya. Dia seperti pengganti Sungjae yang nyata. Mereka berdua sama-sama memiliki hati yang begitu lembut. Membuatku tenang dan aman dalam satu waktu.
Saat itu aku pernah berfikir, jika saja Sungjae nyata mungkin aku akan menyukainya. Dan sekarang ini aku sedang menyukai sosok kedua dari Sungjae. Seseorang yang tengah serius dengan sebuah novel ditangannya. Si pangeran sekolah yang banyak dikagumi siswi, entah itu dari dalam sekolah atau luar sekolah.
Mengamati wajah seriusnya dari samping merupakan kebiasaan ku. Aku senang melakukan ini. Hatiku terasa tenang. Senyuman selalu terukir di wajahku. Dan wajahku yang akan berubah menjadi merah begitu Jungkook menyadari semua yang aku lakukan.
"Berhenti menatapku dan kenapa kau tidak mandi?" Baru saja dibahas, sudah ketahuan saja.
Dengan amat sangat terpaksa aku memalingkan wajahku dan mempoutkan bibirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo [PJM]
FanfictionApa kau pernah merasakan dibully dengan satu sekolahan? Itulah yang sedang dirasakan gadis indigo bernama SungRin. Tak heran jika ia lebih memilih berteman dengan arwah yang tidak bisa kembali ketubunya sendiri. Hingga ia bertemu dengan arwah yang m...