VII

6.6K 367 10
                                    

Pagi yang cerah dimana kebanyakan orang sedang sibuk melakukan kegiatan mereka masing-masing, tapi tidak dengan namja ini, dia harus bertahan hidup demi hyungdeulnya karena menurutnya hyungdeul adalah alasan mengapa dia harus bertahan sampai sekarang.

"Kookie..."ucap orang itu yang masih setia memegang tangan namja yang tidak pernah enggan membuka matanya walaupun hanya sebentar.

Ceklek
Terdengar suara pintu terbuka sehingga membuat orang tersebut memutar bola matanya malas.

"Ada apa kau kesini?" ucap orang tersebut dengan tatapan yang sangat kosong saat ini.

"Yak!! Hyung apakah kau mengusirku? Ucap jhope yang masih berdiri mematung di depan pintu.

"Hm..Sepertinya"ucap orang tersebut dengan muka datar nya.

"Hyung.... aku tau kau sangat sedih dengan keadaan jungkookie saat ini, kami juga semua sangat sedih sepertimu hyung, aku mohon kepadamu hyung sekiranya kau pikirkan taehyung sekarang walaupun hanya sebentar saja hyung, keadaan tae semakin memburuk, ia tampak kacau sekali hyung, kami semua udah berusaha menenangkannya tapi kami tidak bisa, Hiks kumohon hyung bantulah kami"lirih jhope

"Tae...."air matanya tidak bisa ia bendung lagi biarkan air mata ini menjadi saksi bahwa ia merasa telah gagal menjadi hyung yang baik.

"Biarkan kami yang menjaga jungkookie sekarang"ucap seorang namja yang membuat mereka berdua menoleh kearah sumber suara itu.

"Jin hyung? "ucap jhope bingung

"Mianhae kalau kami datang tidak bilang ke kalian, karena kami tidak sempat menghubungi kalian dan aku juga sangat merindukan dongsaengku saat ini"sambung jimin yang ingin mendekati tubuh jungkook saat ini tapi tidak keburu karena tangannya ditahan oleh seseorang.

"Yak bantet emang kau doang yang merindukannya, aku juga sangat merindukannya saat ini melebihimu"ucap rapmoon yang tidak mau kalah

"H-h-hyung"lirih seseorang yang membuat mereka semua melihat kearah sumber suara itu. Saat melihat kearah sumber suara itu air Mata mereka mulai berjatuhan dan tidak bisa mereka bendung lagi, tangisan yang sedih menjadi tangisan bahagia saat ini.

"Yak Kookie kau sudah sadar" ucap jimin yang masih belum percaya.

"Kan kau bisa melihat sendiri hyung kalau aku sudah sadar saat ini"ucap jungkook yang membuat mereka langsung memeluk jungkook secara bersamaan.

"Yak hyung lepaskan kalian ini berat sekali" gerutu jungkook yang tidak rela badannya menjadi korban oleh semua hyungnya saat ini.

"Kalian homo sekali hyung"sambung jungkook yang membuat mereka semua terbelalak dan melepaskan pelukan mereka.

"Yak, kami tidak homo kookie, Hyungmu masih normal"ucap rapmoon dengan nada kesal.

"Hiks, aku senang sekali karena kau sudah sadar kookie"lirih jimin yang membuat mereka saat ini ingin tertawa entah apa alasannya.

"Apakah kau butuh sesuatu kookie" ucap suga dengan wajah datarnya.

"Hyung kenapa ekspresimu tidak seperti perilakumu? "Tanya jungkook yang membuat semua hyungnya kecuali suga ingin tertawa sekarang.

"Eum hyung, dimana tae hyung sekarang, aku tidak melihatnya? "Tanya jungkook yang membuat mereka semuanya bungkam seketika.

"Hyung jawab dimana tae hyung"sambung jungkook
.
.
.
.

Tes

Air Mata jin sekarang sudah tidak bisa ia pertahankan lagi sekarang, hancur pertahan jin saat ini dan membuat jungkook bingung atas perilaku hyungnya saat ini.

"Ta-tae"ucap jimin terbata-bata

"Hyung ada apa dengan kalian sebenarnya, kookie benar-benar tidak mengerti, tolong jelaskan yang sebenarnya apa yang terjadi dengan tae hyung"ucap jungkook dengan air Mata yang sudah membasahi pipinya.

"Kookie tenanglah"ucap suga yang mulai khawatir.

"Hyung gimana kookie mau tenang kalau ada satu hyung kookie tidak ada di samping kookie saat kookie baru sadar"ucap jungkook tegas

"Apakah tae hyung mulai membenci kookie"Batin jungkook

"Ahkk s-sakit hyung"ucap jungkook lirih sambil terus memegangi pinggangnya

"Kookie.." ucap mereka serempak

"Hiks, yak tolong cepatlah panggil jisung hyung sekarang" ucap suga dengan ekspresi khawatirnya.

"Aku yang akan memanggilkannya hyung"ucap jhope dengan raut muka yang juga tampak khawatir, ia juga tidak mau sesuatu hal terjadi dengan Jungkook lagi.

"Kookie bertahanlah sebentar lagi jisung hyung akan datang"ucap rapmoon lirih

Ceklek
Pintu pun terbuka menandakan ada yang masuk ke ruangan tersebut.

"Jisung hyung, tolong selamatkan kookie"

"Tolong kalian semua keluar dari sini" titah Jisung yang merupakan dokter yang merawat jungkook saat ini.

mereka pun semua langsung menuruti perkataan jisung hyung, karena kalau mereka tidak menuruti perkataan Jisung hyung untuk keluar dari ruangan itu masalahnya akan tambah panjang.

"Hiks aku khawatir dengan kookie hyung, semoga kookie baik-baik saja" lirih jimin

Tak lama kemudian Jisung hyung keluar dari ruangan rawat jungkook.

"Jisung hyung bagaimana keadaan kookie sekarang, apakah dia baik-baik saja? "Ucap jin dengan nada yang masih khawatir

"Kookie baik-baik saja tenanglah"ucap Jisung dengan senyumannya.

"Apakah kami boleh masuk hyung? "Tanya rapmoon hati-hati takut mereka tidak diperbolehkan masuk.

"Baiklah kalian boleh masuk"ucap Jisung sambil mengacak rambutnya rapmoon.
.
.
.
.
.
Satu persatu mereka langsung memasuki ruangan jungkook.
"Kookie"ucap jin hati-hati
"Syukurlah kookie kau baik-baik saja, hampir saja kau membuat jantung Hyung keluar dari tempatnya." sambung jhope

"Hyung ...tolong jelaskan pada kookie apa yang terjadi pada tae hyung sekarang? "

"Hiks, semenjak kau tidak sadarkan diri tae selalu mengurung dirinya di kamar, dia jarang mau makan dan minum, tae juga tidak mau menjengukmu semenjak kau sakit, walaupun kami sudah menawarkannya agar dia menjengukmu tapi tae selalu menolak"ucap jimin dengan air Mata yang mengalir deras di pipinya

"Yak Jimin"ucap rapmoon

"Mianhae hyung aku tidak bisa menyembunyikan kebenaran ini dari jungkookie"lirih jimin
.
.
.

"Tae hyung"

To be continued

Mianhae Jungkookie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang