XXI

3.6K 238 5
                                    

Terlihat seorang namja sedang tergeletak di hamparan rumput, dan dalam beberapa menit namja itu tersadar dan membuka matanya perlahan-perlahan.
"Aish aku dimana? " ia pun melihat sekelilingnya yang begitu sangat asing baginya, Namja itu sangat bingung, dia tidak tau dia dimana, tapi dia merasa sangat nyaman dengan tempat ini, karena tempat ini begitu indah menurutnya. Ketika ia mencoba untuk berdiri, ada rasa sakit yang ia rasakan di kakinya, ketika ia mencoba untuk berdiri, hasilnya hanyalah sia-sia, padahal saat ia memeriksa kakinya, ia tidak menemukan adanya luka tapi kenapa ia merasakan rasa sakit yang begitu menyakitkan.

"AKHHH" teriak namja tersebut ketika ia berusaha mencoba untuk berdiri.
" Hyung, hiks kalian dimana? " satu tetes mata jatuh begitu saja di pipi gembilnya, dia pun masih tetap berusaha untuk berdiri, tapi hasilnya nihil karena lututnya begitu sakit.
"Hyung.. Kookie takut hiks, apakah kookie sudah tiada Hyung? Hyung jawab kookie, hiks kookie takut" ucap Jungkook seakan-akan sedang berbicara dengan para Hyung nya.

Tiba-tiba ada yang membuat Jungkook tidak percaya, yaitu muncul cahaya di hadapannya. Ia pun berusaha menyentuh cahaya itu, ketika Jungkook menyentuh cahaya itu, kepalanya tiba-tiba sakit dan muncullah pecahan- pecahan memori yang begitu kelam.

"Pah kau baru pulang, kau dari mana saja,? lihatlah ini sudah jam 12 malam, memangnya kamu ngapain saja diluar sana?"
"YAK bukannya menyambutku kau malah memarahi ku"
"aku tidak memarahimu aku hanya bertanya"
" SAMA SAJA BODOH!! "
" YAK KENAPA KAU MALAH BERTERIAK BODOH"

"Appa... Eomma... "
" Kookie kenapa kau disini, balik kekamar sayang ini sudah malam dan tidurlah"
"tidak Eomma Kookie mau bobo dengan eomma" ucap Kookie sambil memeluk Eommanya.
"sebentar ya sayang, Eomma ingin bicara dengan Appa dulu, tunggulah dikamar"

"Ne Eomma" jawab Kookie sambil berjalan ke kamarnya

" Sudahlah aku ingin istirahat "
" Tunggu kau ingin kemana lagi, kenapa kau malah mengambil kunci mobil "
" sudahlah itu bukan urusanmu" ucapnya dan pergi begitu saja
" Eomma Kookie takut hiks" ucap Kookie yang berlari dari kamarnya ke arah Eommanya sambil mengeratkan pelukannya dengan eommanya.
"Jangan takut sayang disini masih ada eomma" ucapnya yang langsung mencium pipinya Jungkook karena gemas.

'dret dret dret'.

"Eomma bukankah itu bunyi handphone Appa " ucap kookie sambil mengaruk kepalanya
"ia benar sayang, bentar Eomma akan mengangkatnya. "
"baik Eomma , aih kenapa Appa selalu melupakan handphonenya"

" yak sayang kenapa lama sekali mengangkat teleponku, lihatlah ini sudah larut malam"
"sayang"
"yak sayang kenapa kau diam saja, anakmu tidak mau tidur padahal aku sudah menyuruhnya untuk tidur duluan tapi ia masih bersikeras untuk menunggumu pulang"

"A... Apa mak.. Sudmu? "
" YAK SIAPA KAU, KENAPA KAU MALAH YANG MENGANGKATNYA DAN DIMANA SUAMIKU?? "
" aku adalah istri pemilik hp ini, mungkin kau salah sambung "
"TIDAK MUNGKIN, AKU TIDAK SALAH SAMBUNG, PASTI KAU BERBOHONG KAN"
" mengapa aku harus berbohong kepadamu, aku memang istri sah dari pemilik handphone ini"
" yak enak saja, dasar PELAKOR"
"YAK TUTUP MULUTMU"

"eomma kenapa lama sekali meneleponnya" tanya kookie.
"sebentar kookie eomma masih ingin berbicara"
.
.
.
.
"kookieee"
"hallo kau masih disana"
.
.
"hallo"
'Tut Tut tut'
"Yak kenapa ia malah mematikannya"
.
.
.
"AKHHHH"
"AKKHHHHHH"
.
.
.
"KOOKIE KAU KENAPA?? "
" AKHHH SAKITTTT"
"YAK JANGAN MENYAKITI DIRIMU SENDIRI "
"KOOKIE HIKS HYUNG MOHON SADARLAH"
"AKHHHHH" Jungkook pun telonjat dari kasurnya serta keringat yang terus becucuran dari tubuhnya.
"Kookie hiks akhirnya kau sadar" ucap jin yang langsung memeluk tubuhnya Jungkook.
"Kookie gwencana" sambung Namjoon.
"apa yang terjadi Hyung? " jawab Jungkook bingung
.
.
.
Tiba-tiba
DUBRAK
" aish minggir kau, tubuhmu berat"
"yak tolong menyingkir dari tubuhku"
" menyingkir atau kau kubunuh sekarang"

"yak apa yang kalian lakukan sebenarnya! " ucap Jin kesal
Ketika Jin sudah angkat bicara, Jimin langsung bangun diikuti dengan J-hope dan Suga, posisi mereka terjatuh Suga berada dibawah, saat mereka ingin ke kamarnya Jungkook mereka semua terjatuh di depan pintu kamarnya Jungkook, mungkin karena khawatir dengan keadaan Jungkook jadi mereka terburu-buru dan berakhir menyedihkan.

"yak kenapa kalian berat sekali" protes Suga.
"Mianhae Hyung aku tidak sengaja, lagi pula salahmu sendiri kenapa kau malah berhenti secara tiba tiba" ucap Jimin.
"benar yang dikatakan jimin" sambung J-hope.
"yak kenapa kalian malah menyalahkanku"
"aish berhentilah bertengkar seperti anak kecil" ucap jin kesal, Suga pun hanya menghiraukan perkataan Jin.

"Kookie kau sudah sadar? " ucap suga yang langsung memeluk tubuhnya Jungkook.
"syukurlah kalau kau sudah sadar Hyung sangat khawatir dengan mu"
"Hyung, kookie baik-baik saja, percayalah"
Hanya dijawab anggukan dengan Suga sembari melepaskan pelukan dari tubuhnya jungkook.
"Kookie sebenarnya apa yang terjadi, kenapa kau bisa seperti ini? " tanya Jimin bingung.
"Entahlah Hyung itu semua adalah mimpi burukku"
"Mimpi? Mimpi seperti apa kook? " tanya jhope
"Mimpi dimana aku hanya seorang diri, dan aku hanyalah berfikir kalau aku-" Saat Jungkook ingin melanjutkan kata-katanya ada jari yang mendarat di bibirnya.
"Hyung mohon jangan lanjutkan itu kook, You Never Walk alone Kook" ucap Jin sembari mengusap kepalanya Jungkook.
"Hyung sebaiknya kita tinggalkan Kookie sendirian, sepertinya Kookie memerlukan istirahat" ucap Jimin.
"ne, benar apa katamu Jim " balas Jin
"Kook istirahat lah, kalau ada apa-apa panggilah kami" ucap Suga
Mereka semua meninggalkan Jungkook sendirian dikamarnya, sedangkan Jungkook hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku Hyungnya, Jungkook merasa beruntung mempunyai para Hyung seperti mereka.

"Akhhh"
" aish kenapa kepalaku tiba-tiba sakit" ucap Jungkook sembari memegang kepalanya yang sakit.
"Tunggu, apakah appa mempunyai istri selain eomma" ucap Jungkook
"anak?"
"Akhhhhh" ucap Jungkook kesakitan ketika berusaha mengingat mimpinya kembali.

To be continued

Mianhae Jungkookie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang