part 15

4.1K 136 4
                                    

Bandara internasional Soekarno Hatta

Kini mereka telah sampai di Jakarta dengan senyuman merekah,akhirnya mereka telah menyelesaikan liburnya kembali ke aktivitas untuk bekerja lagi.regi dan riby harus berpisah dengan Rengga dan reka karena mereka sudah di jemput supir.

"Gimana liburannya?seru?"

"Seru banget yang" ujar riby manja mengapit tangan regi

"Ntaran kalau aku gak sibuk kita bulan madu" ujar regi santai.

"Beneran?aaa kamu mah"  riby mengeratkan pelukannya.

Tak lama ia dari bandara,kini ia sudah sampai dirumah,namun riby bingung rumah siapa yang regi lihat kan kepadanya,rumah dengan dominasi warna hitam dan putih bak istana dan terdapat taman untuk bersantai jika ingin menenangkan pikiran.

"Rumah siapa yang?" Tanya riby bingung.

"Rumah kita" santai regi.

"Apaa?rumah kita?ini..kamu serius?" Kini ia benar-benar kaget tak menyangka bahwa rumah ini adalah pemberian dari regi untuknya dan untuk suami nya.

"Iya,gimana suka?"

"Suka banget..kamu kok tau aku suka warna gelap?"

"Aku ga tau sih,tapi aku suka warna gelap tapi gatau nya kamu juga suka baguss lah"

"Ihh hitem putih lagi,ini bener-bener baguss yang" girang riby.

"Yaudah kita masuk yuk" dengan cepat riby mengangguk.

"Selamat datang non riby dan tuan regi" ujar pelayan yang sudah disiapkan oleh regi sebelum ia pulang dari Bangka.

"Terima kasih" ujar riby lalu memasuki rumah bertingkat tiga tersebut. Dan ia melihat foto pernikahan nya dengan bingkai besar terpasang di sudut ruang tamu juga foto keluarga nya yang tepat berada di sampingnya juga semua yang berada di ruangan ini hitam putih ada lift yang ingin membawa kita ke atas tak ketinggalan kolam renang serta taman belakang yang indah,ia tak menyangka regi akan membeli warna seperti ini,ia pernah membayangkan bahwa ingin mempunyai rumah yang bewarna gelap,kini regi telah memberi nya, tak ada kata lagi yang harus diucapkan kepada suami tercinta nya.

"Makasih ya sayang,kamu baik banget" ujar riby memeluk regi dengan senang hati regi membalas nya

"Gaperlu terima kasih,ini udah kewajiban aku" sembari mengelus rambut riby.

"Aku sayang banget sama kamu" kini riby semakin mengeratkan pelukan nya.

"Aku lebih sayang sama kamu" ujar regi lalu mengecup kening riby.

"Mesum!"

"Apaansih,kan cuma kening doang?"

"Tapi kamu gak izin dulu!" rajuk riby.

"Yaudah deh iyaa..aku minta maaf" kini regi mengalah terdapat senyum dibibir riby,debatnya dimenangkan oleh dirinya.

"Nah gitu dong,ngalah" riby berlalu menuju kamarnya,ia tak sabar melihat nya bentuk dan desain nya bagaimana.sementara regi masih di bawah mendecak  sebal,ia masih tak habis pikir dengan istrinya.

"Ngerjain doang bisanya" batin Riby lalu menuju ke atas.

Regi melihat istrinya diambang pintu,seulas senyum dibibir nya ia tak menyangka bahwa riby akan senang pilihan regi sangat tepat dan benar membeli rumah ini,ia menghampiri riby yang sedang berada di balkon kamar mereka.

Regi memeluk riby dari belakang,riby agak kaget akan hal itu ia tersenyum lagi dan merasakan kehangatan pelukan yang diberikan kepada suaminya,sungguh ingin dia berteriak bahwa sekarang jantung berdetak lebih cepat.meskipun telah menjadi sepasang suami istri,riby tetap saja merasakan hal aneh di jantung nya.

Mr. and Mrs. Captain Pilot Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang