capter 3

58 5 0
                                    

Taya adalah salah satu murid yang kurang taat pada peraturan. Itu sebabnya taya lebih memilih baris di anggota padusa.  Karna letaknya tepat di depan gerbang lapangan.  Jadi jika taya terlambat bisa dengan mudah masuk dan langsung berbaris. 
                           🍁🍁🍁    
Bel berbunyi pertanda istirahat pertama.  Taya dan Gita sahabatnya di SMA  sedang duduk sambil asyik mengobrol di depan kelas. Taya menceritakan semua kejadian kemarin pada Gita .  Gita nampak setuju dengan apa yang dikatakan Ardi kemarin yang menyuruh Taya dengan frando.  "Bener juga si tay apa kata Ardi.  Lu harus mau buka hati sama orang baru.  Mungkin juga frando apalagi satu sekolah tay kapan lagi coba? " Kata Gita sambil tertawa melihat muka sahabatnya yang memerah.  "Apaan si lu git gua gamungkin sama frando lagian chatting aja nggak punya kontaknya juga nggak" Seakan sadar dengan apa yang dikatakan oleh taya Gita langsung meledek taya "ooooooooow jadi lu mau chatting sama dia tay?  Omaygat biasanya lu ga gini tay haha" Gita tertawa terbahak-bahak.  Sedangkan taya hanya diam seakan menyesal telah mengatakan itu.
                              🍁🍁🍁
Jam menunjukan pukul 13.00 wib dimana semua siswa pasti merasakan hal yang sama dengan taya.  Mengantuk lemas dan ingin pulang.  Di tambah waktu pulang masih tiga jam lagi,  dan selama tiga jam itu taya harus mengikuti pelajaran dengan baik karna gurunya killer.  "Aku ingin pulang dan tidur nyenyak" Batin taya.  Taya melirik teman sebangkunya angel sedang mencatat sedangkan taya hanya diam dan melamun .  "Kamu gak nulis tay? "  Pertanyaan angel membuat taya tersadar dari lamunannya.  "Ga ah gamood nanti aja aku pinjem catetan kamu" Jawab taya.  "Yakin bakal nyatet di rumah?  Biasanya di bawa pulang doang ga di catet" Balas angel dengan sedikit tertawa sambil menutup mulut denga  tangan kecilnya.  "Hmmmmzzzzz" Dengus taya seakan tak ada jawaban lain dari angel selalu begitu.  Bel pulang berbunyi.  Berbeda dengan teman-temannya yang lain taya selalu menyempatkan diri untuk memakan lipstik agar tak terlihat pucat.  Kemudia taya dan Gita berjalan menyusuri kolidor sekolah sesampainya di gerbang taya bertemu dengan Ardi.  "Bareng gak tay? " Tanya Ardi "ngga gua sama dia" Jawab taya sambil menunjuk ke arah Gita.  "Pd banget lu gua balik sama doi" Balas Gita membuat taya kesal pada gita.  "Hah?  Doi?  Bukannya kandas ya git? " Jawab taya bingung.  "Ah kampret sotau lu,  tu dia.  Duluan ya bay" Kemudian Gita naik motor dengan mantannya.  "Jadi gimana? " Tanya Ardi.  Belum sempat taya menjawab frando lebih dulu menjawab pertanyaan Ardi "udah di taya sama gua aja, ayok tay naik" Taya tercengang dengan pernyataan Frando diikuti dengan gelak tawa Ardi dan teman-temannya.  "Cieee pdkt" Begitu kira-kira yang mereka katakan.  "Eh ngga ah gua bisa balik sendiri" Jawab taya gugup.  "Jangan tay lu bebas deh mau balik sama siapa aja.  Ada gua frando siapa aja deh asal lu jangan balik sendiri" Sambar Ardi khawatir jika taya pulang sendiri mengingat sahabatnya Gita sudah pulang terlebih dahulu.  "Okaay gua balik" Belum selesai taya menjawab disambar oleh frando "sama gua ayo tay naik" Taya bengong. "Tay?  Ayooo" Taya yang bodoh itu pun naik ke atas motor ninja hijau milik frando.  Selama perjalanan mereka hanya saling diam.  Sampai akhirnya frando membuka pembicaraan di antara mereka.  "Tay udah makan? " Taya terdiam sebelum menjawab.  "Tay hellow" Tanya frando lagi.  "UU eh belum Frans hehe" Jawab taya terbata-bata.  "Fans? " "Ko gugup" "Biasa aja tay relax" Jawab frando bertubi-tubi membuat taya kebingungan dan tak henti menyalakan diri sendiri kenapa harus gugup pas menjawab pertanyaan frando.  "Suka suka gua dong mau panggil lu apa, sukur sukur gua ga panggil lu anak curut haha"

He's Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang