Capter 14

23 2 0
                                    

🍁🍁🍁
Akhirnya Taya sudah pulang kerumah meskipun masih terdapat infus pada lengannya karena kondisinya yang masih belum stabil. Saudara dan teman-teman Taya berdatangan untuk menjenguk Taya. Riskana,Elfata,Dwile,dan Anisas pun ada. Mereka adalah saudara-saudara Ataya, usia mereka hanya beda dua tahun lebih tua dao Ataya, ya kira-kira mereka seumuran dengan Danish. Selfi yuk, ajak Riskana kepada saudara-saudaranya. Lalu mereka berganti gaya beberapa pose. Riskana ngeupdate kebersamaan mereka di sosial media miliknya. Hingga ada komentar dari seorang pria teman riskana di SMA. 'Si Danish komen guys' ucap Riskana. Danish? Lirih Taya dalam hati. 'Apa kata si Danish?' Sambung Elfata. 'Itu si ayu? Kenapa dia?' Kata seorang pria si sebrang sana. 'Loh ko kenal si sama kamu de?' Tanya Anisas kepada Taya. 'Coba Taya liat fotonya' kemudian Riskana memberikan handphonenya kepada Taya. 'Danisssssssshhhhhhhhhhhhhh' Taya berteriak dan tak menyangka akan bertemu Danish. 'Ini Danish temen kecil aku' jelas Taya kepada saudara-saudaranya. Line!! Pesan masuk di roomchatting Taya. 'Taya ini Danish' pembuka pesan. 'Aku kasih id line kamu ke Danish' kata riskana. 'Makasih ka'. 'Hai Danish' sapa taya. 'Aku on the way rumah kamu ya' ucap Danish dan langsung membuat Taya tersenyum bahagia.

Danish pun sampai dirumah Taya
Danish : 'Assalamualaikum'
Mama Taya : 'Waalaikumsalam, Danish? Apa kabar nak? Sudah besar yah sekarang' sapa mama Taya dengan amat sangat lembut
Danish : 'hehe iyaa mah, udah lama engga ketemu yah'
Mama Taya : 'Ayo nak masuk'
Lalu mama masuk dan diekori oleh Danish. Taya sedang asik membicarakam selebgram yang sedang booming.
Danish : 'Hai gurls' sapa Danish kepada Taya dan teman-temannya.
Riskana dan kawan-kawan : eh eluuu sini duduk
Taya hanya terseyum tersipu melihat Danish datang membawa parsel berisi buah, susu, dan roti untuk taya. Terimakasih Danish, ucap taya sambil tersenyum kepada Danish. Sama-sama Tay, balas Danish sambil tersenyum. 'Eh kita ke depan ya nonton drakor, kalo butuh apa-apa panggil aja. Ucap Riskana dan yang lainnya.
"Haii manja, ko bisa sakit gini sih?" Ledek Danish sambil mengacak-ngacak lalu mencubit manja hidung mungil Taya. Yaaaaaaa gatau namanya juga sakit siapa yang tau hemm. Jawab Taya, yaaa kamu kan susah kalo disuruh makan sekalinya makan juga pasti pedes gimana engga radang usus buntu cantikku. Ucapan Danish membuat Taya tersipu malu. Mereka memperbincangkan banyak hal dan Taya sepertinya sangat bahagia. Ketika sedang asik mengobrol LINE!! Handphone Danish berbunyi terus menerus membuat Taya merasa risih. Buka dulu aja siapa tau penting, usul Taya kepada Danish. Lalu Danish keluar karena menerima telfon. Setelah Danish keluar Elfata dan yang lainnya masuk ke kamar Taya untuk menemani Taya. Tay, kenapa Danish? Ucap Dwilee kepada Taya. Gatau wi, ada yang chatting dia terus dari tadi hmmmmmm. Si Fanny kali, pacarnya si Danish. Ucap Riskana memperjelas. Taya sontak kaget dan langsung terdiam. LINE!! Dering handphone Taya menyadarkan Taya dari lamunannya. Sayang lagi apa? Ternyata dari Frando. Lagi sama temen-temen nih dirumah. Balas Taya kepada kekasihnya itu. Seakan sadar apa yang telah dia ucapkan, Riskana memandangi Taya yang berubah drastis dari ceria menjadi sedikit murung, ia menyesal telah memberi tahu Taya kalau Danish sudah memiliki pacar.

He's Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang