Capter 18

19 1 0
                                    

🍁🍁🍁
Taya enggan menceritakan semuanya kepada Danish. Taya berubah seratus duapuluh derajat. Taya yang cerita menjadi anti sosial, menjadi pendiam dan ia suka mengurung diri. Beruntung ada kelima sahabat cepopi yang selalu mensupport dirinya. Hingga Taya sadar tempat terbaik untuk pulang adalah sahabat. Taya egois selama ini Taya hanya memikirkan dan mementingkan Frando Frando dan Frando. Dan ia sadar bahwa Frando telah membuat dirinya seperti ini. Seperti berjalan tanpa kaki. Dua minggu sudah sejak kejadian perpisahan di sekolah Frando sekaligus perpisahan Frando dan Taya . Taya baru bertemu dengan Danish. Danish sudah tahu semuanya. Danish tahu Fanny sudah berselingkuh dengan Frando. Mereka sama-sama kecewa. Namun Danish pandai menutupi semuanya. Taya dan kelima sahabatnya sedang liburan di Dufan. Baru kali ini Taya mau berjalan-jalan setelah dikhianati Frando. 'Maafin gua ya guys' ucap Taya tersendu. Engga ada yang salah Taya, lo ga harus minta maaf sama kita. Kata saheno lalu di setujui ke empat temannya. Mereka berpelukan dan kembali bermain. Hari mulai larut sore dan mereka sudah mulai lelah. Tawa di wajah cantik Taya sudah kembali. Dan mereka memutuskan untuk pulang.

Taya dan kelima sahabat cepopinya masuk ke Universitar yang sama. Universitas terfavorit di jakarta. Mereka memulai harinya berkuliah setelah masa ospek. Mereka selalu bersama-sama. Ngekost, hangout, dan ke kampus bersama. Mereka selalu mengingat kejadian saat mereka Sekolah menengah Atas yang selalu bersama-sama hingga di hukum pun bersama. Cepopi selalu menjadi sorotan kakak tingkat karena gaya mereka yang Fasionable dan Hadon membuat mereka iri. 'Liat deh anak psikolog yang baru gila waw banget' ucap salah satu kakak tingkat. 'Halah paling kw' ujar temannya. 'Gila aja kw liat ori semua itu' . Udahlah ngapain mikirin mereka sih ayo cabut. Taya dan Saheno mengambil jurusaan Psikologi, Gebi marketing dan management bisnis, Elga dan Anna perhotelan. Tapi mereka selalu mengambil jadwal kuliah di jam yang sama. Mereka semua teguh pada pendirian untung sendiri tanpa pasangan. Gebi dan Ardi pun kandas karena sering tidak sepaham. Dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.

Mereka menjalani harinya sebagai mahasiswa sangat menyenangkan. Tanpa pacar, apapun dilakukan dengan sahabat, kemanapun mereka akan berpergian dengan sahabat. Tidak sedikit kakak tingkat, teman satu jurusan atau beda jurusan mendekati mereka. Namun tidak mempan, karena sebelum mereka mendekati satu orang di antara mereka akan di sleksi oleh lima orang sahabat yang lain. Kini mereka begitu selektif memilih pasangan hidup. Mereka tidak ingin membuang-buang waktu hanya untuk berpacaran. Menurut mereka pacaran hanya akan merusak masa depan. Gila kira udah semester enam dan kita kuat menjomblo semuanya. Kata Anna dengan cadelnya. Iya baner haha gua engga ngerasa kesepian sih jadi engga kerasa udah selama ini kita jomblo. Ujar saheno. Lalu nereka tertawa bersama-sama. Lagi pada ngapain si asik banget kayanya. Sapa Aldi kakak tingkat jurusan psikologi yang mengincar saheno. Eh kak engga nih kita lagi rumpi receh aja. Sahut Elga. Gabung boleh ga? Pinta Aldi. Yah maap kak kita mau balik ke kostan hehe. Jawab Taya. Lalu mereka bergegas pulang ke kostan dengan menggunakan mobil pribadi.

He's Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang