🍁🍁🍁
Mereka tenggelam dalam gelak tawa yang diciptakan oleh taya. Hingga taya tersadar jalan yang dilalui mereka bukan jalan ke rumah taya. "Frans kita mau kemana? Gang rumah gua udah kelewat loh" Frando tidak menghiraukan pertanyaan taya yang terus di ulang-ulang. "Franssss" Suara cempreng taya berhasil membuat telinga frando panas dan taya hanya tertawa karena ulahnya. "Kenapa si tay teriak-teriak terus" Kata Frando sambil mengacak-ngacak pucuk kepala taya . "Kita mau kemana? " Balas taya dengan muka jengkel. "Kemana aja udah gede ini" Jawab frando seakan meledek taya yang sudah badmood sedari tadi. Kemudian frando melanjutkan perjalanan mereka.
🍁🍁🍁
Mereka tiba di sebuah caffe minni dimana caffe itu adalah caffe japlak favorit taya. Disana sudah ada Ardi dan beberapa teman frando. "Lu mau terus disini apa masuk? " Tanya frando mengagetkan taya. "Galak" Jawab tanya singkat lalu masuk mendahului frando yang masih diam dan mencerna ucapan singkat taya. "Lu mau terus disini apa masuk? " Taya kembali bertanya kepada frando membuat frando tak henti menyalahkan dirinya sendiri. Taya meninggalkan Frando yang lagi lagi masih terdiam di parkiran dan taya sudah bergabung dengan Ardi dan teman-teman frando yang lain. Taya memang suka sendiri tapi dia juga friendly dan mudah berbaur dengan siapa saja tanpa memilih-milih teman. Taya baru saja duduk diikuti frando tak lama kemudian gadget frando berbunyi. "Dimana do? Gua di baslub edan lu ninggalin gua parah" Kata pria di sebrang sama entah siapa. "Iyee gua balik lagi" Jawab frando kemudian menutup telfonnya. "Tay tunggu sini ya gua jemput fajar dulu" "Iya hati-hati jangan lama ya" Jawab taya. "Cie peduli" "Cie ga mau ditinggal lama-lama" Begitulah kira-kira ledekan mereka kepada taya. "Apaan si" Jawab taya sinis
🍁🍁🍁
"Jangan datang untuk menyembuhkan luka lalu pergi menanam luka baru"
-Ataya kesha marva
Hari hari taya tak lagi dilanda kesepian, taya selalu ceria dengan frando meskipun mereka menjalin hubungan tanpa status. Banyak rintangan yang mereka hadapi. Mulai dari mantan frando yang selalu mengusik mereka dan menjudge taya pelakor atau perebut laki orang dan pihak ketiga meskipun sebenarnya belum ada hubungan antara frando dan taya.
# Flashback On
Dua minggu lalu frando taya Gebi Ardi dan semua teman-teman frando berkumpul di rumah Gilang. Gilang adalah salah satu teman frando. Disana juga ada Caput dan Brian juga dara kekasih gilang. Semuanya baik baik saja saat itu bahkan di penuhi gelak tawa akibat ulah Brian yang sangat konyol. Jam menunjukkan pukul 17.00 wib taya dan Gebi memutuskan untuk pulang terlebih dahulu karna ibu Gebi yang super posesif sudah berulang kali menelfon Gebi dan taya. "Geb yo ah balik ibu lu udah bawel nih sama gua" Taya membuka pembicaraan mereka. "Jangan dulu tay fran masi kangen sama tay" Gombal frando namun taya mengabaikannya, sebenarnya taya ingin menjawab namun dia ragu dan memilih untuk diam. "Ayo tay" Gebi baru menjawab. Sesampainya di rumah taya merebahkan tubuhnya dan mencoba memejamkan matanya yang lelah. Line!! Taya sontak kaget karna posisi gadgetnya tepat berada di atas kuping taya dan volumenya full.
Frando : tay Warpat yuk sama anak-anak
Taya : Gebi ikut?
Selalu itu yang taya tanyakan pada frando jika frando mengajaknya keluar.
Frando : Kata Ardi si ngga tay, gak di izinin sama ibunya
Taya : yauda Frans aku juga gak ikut lagian udah malem, kalo ke tempat lain aku mau soalnya jauh kalo ke puncak hehe
Frando : yah sayang banget padahal aku mau ngomong sesuatu.
Deg jantung taya langsung berdegup kencang dan teriak-teriak di kamarnya.
Taya : apa? Gabisa di tempat lain?
Frando : ga ah males tay hehe
Taya : ko males?
Read
Sejak detik itu frando berubah. Frando tidak pernah mengucapkan selamat pagi pada taya. Frando tidak pernah lagi mengabari taya dan frando tidak pernah mengajak taya pulang bersamanya. Dan frando selalu menghindari taya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Mine
RomanceBukan tentang cantik nan sexy. tapi siapa yang tak pernah pergi. aku orangnya