Ending

34 2 0
                                    

🍁🍁🍁
Waktu seakan berlalu begitu saja, empat tahun sudah Taya,Gebi,Saheno,musre,Elga dan Anna meneruskan jenjang pendidikan di universitas. Hari ini Taya akan sidang skipsi, selama membuat skripsi Taya dan kelima temannya saling membantu. Kelima temannya sudah sidang duluan, tapi Taya mendapat jadwal terakhir sidang. Taya sangat nervous. Inilah puncak setelah ia kuliah selama 8 semester lulus atau tidak di tentukan pada hari ini. Danish dan kelima sahabatnya selalu ada di samping Taya untuk mensupport. Selama sidang berjalan Taya melakukannya dengan percaya diri walaupun sangat gugup. Selama kurang lebih lima jam Taya di ruang sidang akhirnya keluar. Ac yang biasanya tidak terasa kini sangat menusuk hingga ke tulang, ya begitulah kira-kira saat berada di ruang sidang. Tay, gimana? Lancar kan? Kata kelima temannya secara bersamaan. Alhamdulillah walaupun gua mabok di cecer pertanyaan sama dosen rektor dan lain-lain. Jawab Taya dengan wajah lesu. Udah nanti aja wawancaranya kasian Taya, ayo makan gua yang traktir. Ajak Danish kepada Taya dan sahabat-sahabat Taya. Lalu mereka pergi ke caffe dekat kampus. Setelah memesan mereka langsung makan dengan lahap tanpa ada perbincangan di sela-sela mereka makan.

Hari dimana akan di laksanakannya Wisuda pun tiba. Taya menjadi mahasiswa cumlaude di jurusan psikologi. Membuat semua orang bangga, mama dan papa Taya tak henti bersyukur. Taya termenung mengingat napak tilas hidupnya bersama cepopi. Sewaktu SMP ia dan kelima sahabatnya sangat nakal, sering di hukum, dijemur di lapangan bahkan di panggil orang tua. Tapi hari ini Taya membuat Mama papa dan semua orang yang Taya sayangi merasa bangga. 'Selamat ya Tay' begitu banyak ucapan itu yang Taya dengar. 'Aduh udah cantik baik berpendidikan cumlaude lagi' ujar salah satu dosen. 'Terimakasih bu' jawab Taya dengan senyuman. Ataya keysha Marva s,psi. Alhamdulillah terimakasih YaAllah. Danish datang dengan kedua orang tuanya dengan membawa sebucket bunga dan boneka wisuda berbentuk Unicorn.
Danish akan melamar Taya hari ini. Danish sudah lama menunggu moment special ini, ia tidak ingin wanitanya di rebut orang lain. Orang tua Taya dan Danish sudah bertemu dan membicarakan ini tanpa sepengetahuan Taya. Denish sudah menyiapkan segala sesuatu sesempurna mungkin. Danish akan membuat moment ini berarti dalam hidupnya. Setelah selesai acara wisuda Danish langsung mengajak Taya ke tempat tersebut. Ada Gebi dan ardi yang sudah kembali bersama. Begitpun dengan sahabat cepopinya bersama pasangan mereka masing-masing. 'Taya will you marry me?' Danish betekuk di hadapan Taya, orangtuanya dan orangtua Taya juga sahabat-sahabat Taya. Taya mengira ini bukan acara untuk Taya melainkan untuk salah satu dari sahabatnya. 'Emmmmmm', jawab jawab belum selesai Taya menjawab mereka semua mengompori Taya. 'Yes i will' jawab Taya dengan sangat tegas. 'Im yours?' Perjelas Danish. 'Yay' Danish memeluk Taya dengan erat.
Fanny hadir kembali dalam kehidupan Danish. Fanny tidak tahu Danish sudah melamar Taya. 'Danish maapin aku' Fanny datang kerumah Danish dan membuat keributan. Taya, mama dan kakak Danish sedang memasak di dapur pun bertanya-tanya ada apa di luar. 'Danish come back with me please, i dont want to life without you' lirih Fanny sambil bertekuk lutut di hadapan Danish. Lalu Taya mama dan kakak Danish menghampiri mereka. Fanny tidak menggubris akan adanya Taya. Fanny memeluk mama Danish dengan erat dan menangis. 'Tante Fanny minta maaf tante Fanny sayang Danish' lirih Fanny. 'Apa-apan ini setelah bertahun-tahun kamu kembali dengan penyesalan' ungkap mama Danish dan Fanny kembali memeluk Danish. 'Danish maukan balikan sama aku? Nikahin aku?' Permintaan Fanny membuat Danish murka. 'He's mine bitch' ucap taya dengan tegas. 'He's mine!' Ulang Taya. 'Ini engga bener kan? Apa-apaan ini? Ko kalian bakalan nikah? Bilang kalo ini jokes Danish' Fanny meronta-ronta. 'Iya saya sama Taya memang mau menikah bulan depan, saya harap kamu tidak datang untuk mengacaukan acara kami' jelas Danish lalu Fanny pergi meninggalkan mereka dengan rasa malu.
Danish dan taya sedang berkumpul bersama sahabat-sahabat cepopi dan pasangannya masing-masing. Mereka sedang membicarakan pernikahan Taya dan Danish, setelah itu Gebi dan Ardi. Saheno dan Aldi sudah menikah terlebih dahulu dan Saheno sedang mengandung anak pertamanya. Taya dan Gebi sudah bersahabat sejak kecil dan dengan teman-teman cepopinya sejak kelas satu sekolah menengah atas. Taya sangat bahagia hari-harinya selalu bersama mereka. Di tambah lagi ada Danish sahabat kecilnya yang kini menjadi sahabat hidup. Taya sadar hadiah terbesar dalam hidup adalah sahabat. Dan Taya sudah mendapatkannya, karena tempat terbaik untuk pulang adalah sahabat.

He's Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang