[ MENGKHAWATIRKAN MU ]
﹏﹏﹏
﹏﹏﹏•
•
•
•••
Flashback
"Yeoboseyo"
"Noona, pria itu sepertinya sudah mulai siuman, terbukti jari-jarinya sudah mulai bergerak. Namun matanya masih tertutup rapat. Sepertinya sebentar lagi ia akan bangun"
"Benarkah? Baiklah aku kesana sekarang!"
"Baiklah"
Flashback end
•
•
•
•
•🏥🏥🏥
Ia mulai masuk kedalam rumah sakit. Ia berjalan sembari mengedarkan pandangannya. Yah seperti inilah ciri khas rumah sakit.
Kursi roda bergulir di sepanjang lorong rumah sakit yang riuh-rendah. Pemandangan khas rumah sakit tersaji di pelupuk mata Yumi. Pintu-pintu ruang opname berjejer sepanjang koridor tak berujung, perawat dan dokter yang hilir mudik seperti dikejar setoran rentenir sambil membawa pasien, para penyedia layanan kebersihan berdiri di sudut koridor sambil mendorong ember dan gagang pel mereka masing-masing. Serta tak ketinggalan, gerombolan orang yang menjenguk entah sanak saudara ataupun teman mereka.
Tak lama ia sudah sampai di depan ruang inap tempat dimana ia akan bertemu dengan seseorang, terlihat seorang pria bertubuh tegap dengan pakaian serba putih yang menjadi ciri khasnya, serta stetoskop yang tergantung indah di lehernya. Yah, baru saja seorang dokter keluar dari ruangan itu. Tanpa ragu ia bertanya kepada dokter yang merawatnya.
"Bagaimana keadaan pasien didalam dokter?" Tanya gadis itu serius.
"Keadaannya sudah mulai membaik" jawab sang dokter dengan mengulas senyumnya.
"Apa aku sudah bisa menjenguknya" tanyanya lagi antusias. Sang dokter hanya menjawabnya dengan anggukan.
Yumi mengulas senyum, lalu membungkukkan sedikit badannya "terimakasih dokter" ucapnya.
Yumi membuka pintu ruangan itu perlahan. Kedua matanya tersapu kala melihat ruangan berwarna serba putih serta ruangan yang kental dengan bau obat-obatan.
Di sana ada seorang pasien sedang tertidur dengan tangannya penuh dengan selang infus. Ia mendekati tempat tersebut lalu duduk di kursi yang sudah tersedia di samping ranjang pasien.
Dilihatnya kening pria itu penuh peluh, matanya tertutup namun bergerak seakan mencoba untuk membuka matanya, kepalanya bergerak pelan ke kanan juga ke kiri. Bibirnya pun perlahan bergerak pelan seperti ingin mengatakan sesuatu.
Yumi segera mengambil tisu dari dalam tasnya, mendudukkan sedikit tubuhnya agar bisa mengelap keringat di keningnya.
Samar-samar pria itu bergumam sesuatu. Kalau tidak salah pria itu tanpa sadar memanggil nama "Jungkook".
Yumi memperhatikannya sembari berfikir.
Jungkook? Dia siapa? Kenapa dia memanggil nama itu?Gadis itu mendekatkan sedikit badannya agar bisa mendengar apa yang di katakan pria itu selanjutnya. Namun pria itu sudah terdiam, tak ada suara yang keluar, hanya hambusan nafas hangat yang menyapu daun telinga Yumi.
"Ini dimana?"
Yumi sedikit tersentak tatkala pria itu tiba-tiba berbicara tepat di samping telinga Yumi.
"Uhh, kau sudah sadar?"
"Aku dimana?" ucapnya lagi.
"Kau di rumah sakit Suga-ssi. Dokter !! Dia sudah sadar"
Yumi segera berlari keluar untuk memberitahukan bahwa Suga sudah tersadar. Yah, dia Min Suga. Pria yang akhir-akhir ini selalu bertemu dengannya di saat yang tidak terduga.
•
•
•
•
•To be continued..... 🏥🏥🏥
Ngetiknya sambil deg-degan ini , ngebayangin Suga tidur berbalut baju pasien . . 😭😭
![](https://img.wattpad.com/cover/125503678-288-k36510.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Fanfiction"Ibarat orang sedang terjatuh, aku harus bangkit dulu dan memastikan kakiku cukup kuat untuk berjalan atau berlari, baru mengulurkan tangan untuk membantu."