[ KEINGINTAHUAN YANG TERPENDAM ]
﹏﹏﹏
﹏﹏﹏•
•
•
* Yoon Yumi Pov *
•
•
•
•
•
Dalam hidup ini ada kalanya kita akan dituntut untuk mengambil suatu keputusan. Tidak jarang keputusan yang kita ambil akan menentukan jalan kedepan kita apakah akan menjadi lebih baik ataupun sebaliknya.
Membuat keputusan memang bukan suatu hal yang mudah bukan? Terus terang, saat itu adalah saat yang sulit untuk aku membuat keputusan yang adil. Tapi, aku tidak pernah menyesal dengan keputusanku.
Jika aku berkata 'IYA' tentu saja aku merasa berbohong kepada diriku sendiri dan juga dirinya. Aku tidak ingin memulai sebuah hubungan dengan kebohongan. Walaupun hanya tiga kata yang aku ucapkan tetap saja itu sebuah kebohongan. Karena sesungguhnya, aku hanya merasakan suatu sikap kasih sayang seorang kakak. Aku sendiri tak merasakan suatu cinta ada di dalam hatiku. Aku tidak pernah merasakan ada debaran aneh bergetar di hati, meski kadang-kadang Seokjin bersikap manis juga lembut padaku. Sungguh aku tak merasakan apa-apa.
Dan jika aku berkata 'TIDAK' sudah di pastikan aku akan melukai hatinya. Kata 'tidak' bukan kata yang benar untuk di ucapkan saat ini. Jika kata itu aku ucapkan, mungkin aku akan kehilangan pertemanan yang sudah ku mulai sejak tiga tahun yang lalu. Aku tidak bisa begitu saja membiarkannya pergi. Biarlah dia membenciku untuk sementara waktu.
•
•
•
•
•🌄🕕🕕
Pagi ini, ku buka mataku dengan perasaan hampa. Kutatap langit-langit kamar yang terasa kosong, dan dinginnya penyejuk udara menambah beku suasana saat itu.
Badanku terasa kaku. Aku baru ingat jika aku semalam tidur di atas kursi dengan menopang kepalaku di atas meja. Untung saja, buku yang ku gambar tidak lusuh ataupun sobek karena tertekan oleh tanganku.
Ku tatap jam yang menggantung di atas dinding berwarna biru muda itu. Ah, rasanya malas sekali untuk beranjak ke kamar mandi. Rasanya, ingin sekali pindah tidur di kasur kesayanganku. Tapi tidak bisa, jika aku bermalas-malasan lima menit saja pasti nanti aku sudah terlambat. Aku langsung berlari ke kamar mandi secepat mungkin.
Sial, aku hampir terlambat.
∞∞∞
Sesampainya di universitas. Aku berhenti di sebuah kelas yang terbuka pintunya, lebih tepatnya di depan kelasku. Beberapa penghuni kelas itu sedang menikmati jam pagi mereka sembari bersantai-santai di dalam kelas. Aku menyapu pandanganku ke setiap sudut ruangan, tapi aku tidak menemukan apa yang kucari. Yaitu sahabatku Jhope.
Ku hampiri salah satu pria yang duduk menatap ke luar jendela sambil menopang dagu dengan tangan kirinya.
"Ya !! Taehyung-ah, kau lihat Jhope ada dimana? tanyaku pada teman sebangku Jhope. Ku tatap wajahnya, sepertinya dia terlihat kesal.
Apa karena aku mengejutkannya? Atau aku mungkin sudah mengganggu ketenangannya? Gumamku
"Jhope? Entahlah" jawabnya, sembari menaikkan kedua bahunya. Tidak mengerti.
"Sungguh kau tidak tahu? Baiklah kalau begitu. Maaf sudah mengganggumu, dan juga pagi-pagi jangan melamun, pamali tau!!"
"Pak mali itu siapa? Tetanggamu kah?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Fanfictie"Ibarat orang sedang terjatuh, aku harus bangkit dulu dan memastikan kakiku cukup kuat untuk berjalan atau berlari, baru mengulurkan tangan untuk membantu."