Chapter 7

48 3 0
                                        

[ FRUSTASI ]

﹏﹏﹏
﹏﹏﹏

Jam istirahat



Min Suga Pov*



Hangatnya matahari, dan sejuknya angin saat menerpa wajahku, inilah caraku menghilangkan rasa kepenatanku terhadap sekolah dan isinya.

Inilah titik tertinggi di universitasku, dimana aku bisa melihat langit lebih dekat. Atap sekolah, kujadikan relaksasi bagiku. Hanya tempat ini, tempat yang membuatku tampak tinggi dan kuat. Di tempat ini aku merasa tenang.

Kesendirian sejenak membuatku berfikir, bagaimana aku harus menjalani hariku selanjutnya. Sedangkan aku lelah Tuhan, aku lelah. Ijinkan aku mengistirahatkan sejenak pikiranku dari kebisingan suara manusia yang hanya menganggapku sebelah mata.

Aku menikmati waktu kesendirianku ini, dimana waktu aku bisa melakukan apapun tanpa pernah khawatir akan melukai hati seseorang.

Aku tidak butuh teman! Persetan dengan mereka semua. Mereka semua tidak pernah memperlakukanku seperti manusia. Di mata mereka aku adalah seorang penjahat.

Sebenarnya, aku sudah tidak mau menginjakkan kaki di sekolah ini. Namun aku bertahan karena aku tidak ingin membuat mendiang ibuku terluka, dari dulu keinginannya hanya satu "ingin melihatku menjadi seorang pianis terkenal". Karena itulah aku masih bertahan di tempat ini.

Aku muak, kenapa mereka semua memperlakukanku seperti musuh. Mereka semua menatapku dengan tatapan sinis mereka. Apa yang salah pada diriku? Aku terluka bukan karena aku menginginkannya. Mereka lah yang membuatku seperti ini.

Setiap hari aku selalu menjadi buronan para rentenir itu. tak jarang mereka memukulku dengan sadis karena tidak membayarnya. Dia yang punya hutang (*read Ibu tirinya ) tapi kenapa harus aku yang bertanggung jawab. Mungkin karena inilah Ayahku pergi dari dunia. Mungkin dia sudah tidak tahan dengan sikap istrinya yang selalu menghabisakan uangnya. Setelah dia menghabiskan uang ayahku, dia juga pergi meninggalkan hutang.

Aku masih menatap langit disana. Gumpalan awan itu membuatku betah berlama-lama menatapnya. Tak lama, kurogoh sesuatu yang ada di saku celanaku. Ada sebatang rokok, lalu segera ku nyalakan. Namun ketika aku ingin menyesapnya.

Tiba-tiba ada yang merampas rokok itu dari genggamanku.

"ini jelas bertentangan dengan etika" Ucapnya sembari melempar rokok itu di sembarang tempat.

"Ya !! kenapa kau membuangnya !!" kataku dengan menaikkan sedikit nada bicaraku.

"Jangan lakukan apapun, jangan katakan apapun. Diamlah saja"

Aku tercekat, ku tatap tajam seseorang yang ada di hadapan ku saat ini. Gadis ini, akhir-akhir ini kenapa selalu muncul di depan mataku.

Aku terkejut, saat dia menyemprotkan parfum padaku.

"Ya !! Apa yang kau lakukan !!" Teriakku tepat di depannya.

"Aku hanya melakukan apa yang aku bisa. Ketika sesuatu semakin memburuk, atau terasa berat dan membebani, jangan pernah kau merusak dirimu sendiri" Ucapnya sembari berjalan menjauh dari pandanganku.

"Ya ....!!" Teriakku lagi. Kulihat dia menoleh kearahku dengan tatapan sedikit kesal.

"Jangan panggil aku ya! Namaku Yoon Yumi !!!"


Dia. Gadis pertama yang membuat jantungku berdegup kencang..



*Suga Pov End*






To be continued..... 🎨🎨🎨

Yang biasnya suga angkat tangan?

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang