Karena kondisi aktris utama, Honjo Nami, yang terluka mengakibatkan tidak dapat melanjutkan syuting. Ya, sutradara menyetujui keinginan Honjo. Kedua pihak itu pun memutuskan kontrak secara damai, tidak ada yang membayar denda maupun kerugian, semua ditanggung pihak bersangkutan masing-masing.
Dengan berakhirnya kontrak kerja tersebut, pihak drama Gakko-tatari harus mencari pengganti pemeran utama wanita secepatnya. Meski begitu, tidaklah mudah mengganti pelakon utama secara mendadak. Jadwal syuting kini dengan rencana yang telah tersusun sudah sangat molor, tidak ada waktu memilih aktris selain yang sudah ada.
Dengan rapat pihak produksi drama tersebut, akhirnya mereka memutuskan untuk memilih salah satu di antara para aktris yang sudah ada dengan audisi singkat. Sang sutradara berpikir, para aktris tidak berniat mengambil peran yang beresiko itu. Namun di luar dugaan, seluruh aktris mendaftar untuk mengikuti audisi tersebut. Kekosongan peran utama wanita, siapa yang tidak akan meraih kesempatan tersebut?
Setidaknya mencoba, itu juga yang dipikirkan oleh Yuzuru. Ia awalnya tidak tertarik karena ia sudah senang dengan perannya kini. Dan lagi, ia takut dengan hal yang berbau mistis! Ia tidak ingin kena kesialan maupun kutukan dari makhluk kasat mata. Tetapi, manajernya menyarankan untuk ikut.
"Tidak ada salahnya untuk mencoba." Begitulah yang dikatakan Kaoru padanya.
Ia juga teringat pesan seniornya, Tomochika, sebelumnya. "Jika kamu menolak kesempatan yang diberikan, kamu tidak akan pernah melangkah maju!"
Karena itu Yuzuru kembali ke gedung sekolah lama itu, menunggu gilirannya tiba dengan cemas. Menghilangkan rasa gugup, Yuzuru menutup naskah, tidak ingin kalimat yang sudah ia hapal-yang tersusun dengan sempurna di benak-tercampur dengan kata-kata yang tidak bersangkutan. Kemudian melirik kiri-kanan. Jam sembilan lewat tiga puluh, di lokasi syuting hanya dihadiri oleh aktris-aktris yang mengikuti audisi beserta manajer mereka -tentu pihak produksi drama hadir, dan sutradara menjadi salah satu juri.
"Natsuki-senpai tidak ada," gumamnya agak sedih.
"Para aktor akan hadir sekitar jam dua belas. Jika audisi berjalan lancar dan langsung mendapatkan pemeran yang cocok, syuting akan segera dilanjutkan," jelas Kaoru tentang audisi kali ini.
Yuzuru memegang dada. "Jadi deg-degan! Ini audisiku yang kedua setelah CODE:K, rasanya ... kok nostalgia, ya? Padahal baru beberapa hari ini," ungkapnya kemudian terkekeh.
"Semoga beruntung," Kaoru memberinya semangat.
"Ka-kalau beruntung, nanti aku yang dapat peran...," Yuzuru merinding membayangkan nasibnya seperti Honjo Nami.
"Maksud kalimatku, semoga beruntung agar kepalamu tidak ditimpuk apapun," jelas Kaoru.
Yuzuru terkekeh. "Sochi ka?" (gitu itu, ya?)
"Sou." Kaoru tersenyum khidmat. "Karena terkadang kamu ceroboh, dan kecerobohan yang terkadang itu memberikan dampak berbahaya. Jangan terulang lagi kejadian film Reflection lalu. Kamu beruntung tidak terluka parah."
Yuzuru teringat jatuh-berguling-bersama dengan seniornya tahun lalu. Tiba-tiba keringat dingin bercucuran di punggungnya. "Ka-Kaoru-san, jangan mengingatkan kejadian naas itu, dong. Perasaanku untuk audisi jadi campur aduk...."
Kaoru menutup mulut dengan telapak tangan kanan, sadar seharusnya tidak membicarakan hal lain.
Yuzuru menundukkan kepala. "Aah, benar-benar parah. Sampai sekarang aku masih merasa bersalah sama Mikaze...," ungkapnya lirih.
Kaoru merasa semakin bersalah. "Gomen, Yuzuru-chan-
"Peserta urut enam sampai sepuluh silahkan masuk!" Salah seorang kru yang menjadi panitia audisi mengabari urutan selanjutnya untuk segera masuk ke ruang kelas yang sudah dikondisikan menjadi ruang audisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHINING IDOL!! part.2 [END]
Teen FictionMengambil waktu setelah ulang tahun Agensi Shining (tanpa diceritakan bagaimana konser terakhir ShininGirl⭐) dan setelah konser penentuan opening artist antara ST⭐RISH, QUARTET NIGHT, dan HEAVENS (yang ada dalam anime). ....... Hiatusnya ShininGirl⭐...