04 | Risk job as actor -part 2-

490 49 16
                                    

🎵Recommended Song
🔹Niji⭐Over Drive!🔹
(Ittoki Otoya)
Anpu wo toushitara,
kimi e to todoku ka na?
Karamawari na distortion.
Datte itai tte iu no ka,
setsunai tte iu no ka,
konna no hajimete.
- - - - - -
Seandainya kugunakan pengeras suara,
apakah suaraku dapat mencapaimu?
Distorsi ini terus terulang.
Baru pertama kali kudengar,
keluhan rasa sakit
dan kesedihan darimu.
-----------------------------------------------

Chapter 4
Risk job as actor
- part 2 -
❇❇❇

---•••---

Seminggu tanpa saling menyapa meski satu hunian, Yuzuru tidak bisa berbuat apapun. Meski ia sangat ingin meluruskan permasalahan, Umiko sendiri yang tidak ingin bicara sedikitpun padanya.

Biasanya setiap pagi Yuzuru sangat bersemangat menjalankan aktifitas, kini setiap keluar dari kamar rasa takut-cemas meliputi dan waswas jika bertemu Umiko. Karena itulah setiap pagi perasaannya tidak enak melangkah untuk bekerja.

Oya? Seorang Kitani Yuzuru-chan bisa memasang wajah sedih di luar sandiwara?” sindir Mikado Zen menghampiri sang aktris utama yang sedang istirahat.

Yuzuru hanya melirik dan kembali memandang botol air mineral yang belum diminum sama sekali. Ia tidak mengubris keinginan Zen apalagi padanya kali ini.

“Akhir-akhir ini kamu tidak terlihat bersemangat." Zen bergumam. "Apa dalam kotak donatmu ada kecoa? Kotak donatmu jatuh ke selokan? Donat yang selama ini ingin dimakan ternyata sudah dilahap oleh teman satu agensi? Atau kesialan lain yang menimpa donatmu?”

Yuzuru memajukan bibir, begitu kesal Zen memperhatikan kebiasaannya membawa sekotak donat ke lokasi drama sebagai penyemangat setelah melakukan adegan sepekan ini. “Apapun itu bukan urusanmu!”

Zen bergumam kembali, memperlihatkan keantusiasannya. “Menarik! Sangat menarik!” Kikikan kecilnya membuat Yuzuru risih. Zen membetulkan posisi kacamata. “Sesuatu terjadi di luar syuting drama. Aa~ apa jangan-jangan kesialan telah merambat ke dalam kehidupanmu?”

Yuzuru berdiri dari tempat duduk, menantang Zen dengan tatapan. Ia ingin sekali menyemprot wajah sok itu dengan air mineral yang ada di tangan, namun lagi ia mengingatkan diri untuk tidak kehilangan kendali emosi. “Apapun itu … bukan urusanmu!” Yuzuru menekankan setiap kata dari kalimatnya, kemudian berlalu.

Perasaan yuzuru semakin bergumul, takut melakukan kesalahan fatal, ia segera menjauh dari sumber kekesalannya kali ini. Ia tidak lagi peduli dengan sandiwara yang sedang berlangsung di hadapannya—karena ia sangat suka melihat sandiwara orang lain seperti menonton secara gratis—meskipun yang sedang beradegan Natsuki dengan aktor lainnya. Sebenarnya ia tidak boleh jauh-jauh dari sutradara, karena siapa tahu sutradara itu beralih pendapat dan menyuruhnya segera bersiap untuk melanjutkan adegan. Namun ia sudah tidak tahan, ia ingin segera menjauh dari Zen.

Memang hari ini baginya terlalu sial. Kaoru tidak hadir bersamanya untuk hari ini. Ia pergi ke lokasi syuting dengan supir yang biasa mengantarnya bekerja. Tidak ada Kaoru yang akan melindunginya dari godaan zen. Natsuki? Tidak bisa diharapkan. Sedangkan Syo … hanya sekali-dua kali melakukan adegan, hari ini pun tidak ada.

Yuzuru mencari tempat yang sepi untuk menenangkan diri. Ia juga tidak boleh terlalu jauh karena takut tidak akan terdengar panggilan sutradara.

Yuzuru memilih berdiri di ujung lorong, dekat dengan tangga menuju lantai bawah. Ia menyandarkan diri di samping jendela, lalu memasang earphone, ingin mendengarkan radio. Bibirnya membentuk senyum saat tidak sengaja mendapatkan siaran musik yang memutar lagu sahabatnya, Kira. Lagu baru itu terdengar bersemangat, beat cepat, seakan semua melodi yang terdengar menghempas seluruh jenuh yang menyesak dalam dadanya. Paduan lagu Minami-Kira membuatnya ingat bahwa ia punya sahabat yang begitu memperhatikannya.

SHINING IDOL!! part.2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang