{SFO}~Bagian Empat Belas
Matahari pagi menerobos masuk melalu jendela saat gorden dibuka oleh seseorang,gadis yang sedang tertidurpun terusik karena sinarnya, Nasyah Andromenda Putri gadis yang semaleman menghabiskan waktunya dengan air mata dan baru bisa tertidur seusai sholat subuh tadi. Nasyah yang merasa masih ngantukpun kembali menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal
"Ayo bangun sayang ini sudah siang" Nasyah mengerjap,suara itu tidak mungkin ia salah dengar
gadis itu terkejut ketika matanya terbuka sempurna dan melihat siapa wanita yang ada di hadapanya ini,wanita berparas cantik dengan kulit putih dan rambut yang di pirang cokelat. Wanita itu mendekatinya, tanyanya terulur untuk mengusap rambut Nasyah tapi belum sampai Nasyah sudah menepisnya
"Untuk apa tante ada di sini?" tanya Nasyah dengan tatapan tidak suka
"Untuk membangunkan kamu,cepat mandi ini hari ulang tahun mu,"
"Ayolah cepat," Wanita itu menarik tangan Nasyah yang masih terbengong di tempat tidurnya
"Aku bisa sendiri,silahkan tante keluar! aku rasa tante tau pintu keluar di sebelah mana!" dengan rasa tidak suka Nasyah bangun dan segera masuk kedalam kamar mandi.
wanita itu hanya menggeleng kecil,gadis itu selalu saja seperti itu dia tahu betul sifat Nasyah wanita itu segera keluar dari kamar Nasyah. Pada saat ia akan turun ia berpapasan dengan Ali yang akan menaiki tangga,ia juga bisa melihat keterkejutan Ali akan kehadirannya
"Sedang apa kau di kamar adik ku?" tanya Ali ketus
"Tenanglah aku tidak menyakitinya, aku hanya membangunkannya. Aku tidak mau dia menjadi anak gadis pemalas yang baru bangun di siang hari" ucap wanita itu santai
Ali berdecih kecil,sebisa mungkin ia menahan emosi pada wanita ini,"Apa urusan mu? cepatlah pergi" wanita itu tersenyum kecil lalu segera menuruni anak tangga
Suasan menjadi dingin,keheningan tercipta di antara empat orang yang sama-sama duduk di meja makan namun belum juga ada yang memecahkan keheningan satupun. Suara detak jam dinding seakan menjadi melody di antara empat manusia ini,hingga akhirnya Ali menghela nafas dan meneguk segelas air putih di hadapannya,ia sudah terlalu muak dengan keadaan ini jadi ia rasa tidak perlu membuang-buang waktu untuk berada di tempat ini Ali pun memutuskan untuk pergi
"Mau kemana kau?" tanya pria paruh baya yang sedari tadi hanya diam
"Duduk kau Ali,apa kau tidak bisa menghormati papah mu?" tanyanya lagi,matanya menyorotkan kemarahan seingatnya ia tidak pernah mengajarkan tidak sopan pada putranya
Ali tersenyum miring,"Papah? siapa papah ku?"
"Siapa yang mengajarkan kamu tidak sopan seperti ini Ali? apa kamu tidak pernah di ajarkan sopan santun?" Daniel tidak menyangka putranya akan berbicara kasar padanya
Ali terkekeh kecil,dia melirik Nasyah yang masih saja menunduk,"Coba tanyakan pada diri mu yang katanya ingin disebut sebagai seorang Ayah, apa kau pernah mengajarkan sopan santun?"
Dengan rasa tidak percaya Daniel mendekati Ali, sebisa mungkin ia menahan agar tidak terpancing emosinya, dia bisa merasakan kebencian dari sorot mata putranya itu. Daniel menatap kedua anaknya dengan tatapan sendu,tanpa sadar ia tersenyum ternyata kini anak-anaknya sudah besar
"Papah datang untuk kalian,kita bisa bicara baik-baik?" tanya Daniel lembut
"Aku rasa sudah tidak perlu dibicarakan lagi, aku tidak ingin membuang waktu ku" lagi-lagi Ali berucap ketus
"Ali segitu bencinya kah kamu terhadap papah? apa kita tidak bisa memperbaiki semuanya lagi?"
Lagi-lagi Ali terkekeh mendengar ucapan Daniel,memperbaiki semuanya? bukankah dia yang sudah menghancurkan? setelah menghancurkan bisa dengan mudahnya memperbaiki?

KAMU SEDANG MEMBACA
SCORPIO FOR ORION
FanfictionApa yang terlintas di fikiran kalian,ketika mendengar kata SCORPIO dan ORION? mungkin kalian akan berfikir,dua rasi yang akan saling membunuh bukan? Namun siapa sangka, jika keduanya terjebak ucapan masing-masing? Tanpa di sadari,takdir telah memba...