#Tujuh

226 26 3
                                    

          {SFO}~Bagian Tujuh

Prilly dan Jesika berjalan menuju kantin,setelah ulangan harian fisika dadakan tadi, membuat otaknya hampir meledak. Prilly terus terkekeh melihat Jesika yang sedari tadi terus menggerutu.

Prilly melambaikan tangan,ketika melihat Meta yang terlebih dahulu sampai di kantin dan memesan makanan untuk  dirinya dan Jesika

"kenapa sih lo Jes?" Meta mengerutkan kening nya melihat Jesika yang masih saja menggerutu

"Met lo tau gak sih, tadi tuh yah masa ulangan fisika dadakan? kan gue jadi kesusahan buat jawab. Otak gue rasanya mau pecah Met" Jesika mengendus kesal saat mengingat soal-soal ulangan dadakan tadi

"alah alesan banget,lo nya aja yang gak belajar makan nya kesusahan. Prilly biasa aja tuh" Meta mencibir membuat Jesika semakin mengerucut kan bibirnya

Prilly dan Meta tertawa kencang melihat Jesika yang semakin kesal.

Prilly merogoh gadget nya yang bergetar, ia mengerutkan keningnya saat membaca pesan dari nomor yang tidak ia kenal.
'halo nona manis, jangan kaget gue bisa tau nomor lo dari mana. Gue hebatkan?' prilly membaca pesan dari nomor yang tidak di kenalinya itu

fikiran Prilly tertuju pada satu orang yang selalu memanggil nya nona manis 'Justin' ya hanya Justin lah yang sering memanggil nya nona manis
 
"Prill kok bengong?" Prilly tersadar,lalu menggelengkan kepala nya

Jesika dan Meta hanya megangguk mengerti lalu kembali melanjutkan makan nya

****

Daun-daun pepohonan bergerak teratur mengikuti arah angin yang berhembus perlahan. Prilly mengikat rambut nya yang mulai berantakan tertiup angin

Prilly memasang earphone nya ketelinga lalu mulai memejamkan matanya,menikmati suasana tenang di halaman belakang sekolah kali ini. Prilly tersentak saat merasakan ada yang menaruh sesuatu di tangan nya,ia segera membuka matanya lalu mendapati sebuah coklat ditangan nya namun tidak ada siapapun disana, hanya ada dirinya saja.

"ini siapa yang kasih? ko gue jadi takut. Ya allah Prilly takut nih,tapi ini coklat Prilly juga mau. Aduh dilema nih,kaya diajak balikan sama mantan...Ehh..." Prilly membekap mulut saat menyadari apa yang barusan di ucapkannya,dia memperhatikan coklat dengan pita merah di tangannya itu

"buat nona manis,biar tambah manis,"

"yaallah setan nya bisa ngomong,tuh ada suara nya" ucap Prilly, lalu mengusap tengkuk nya

"nih cewek lancar banget kalau ngomong,kaya bus malam"  Prilly mendongak dan terlonjak kaget mendapati justin yang melompat duduk di sampingnya

"udah dimakan coklat nya" ucap Justin

Mata Prilly berbinar,ia memang sangat meyukain coklat jadi takmungkin Prilly menolaknya

"Aaa...makasih" Justin mengangguk

"kok lo tau sih gue ada di sini?" tanya Prilly

"tau lah,Justin gitu loh" Justin berucap dengan bangga

Prilly mengangkat bahunya  tak peduli cowok itu tau dari mana.Prilly membuka bungkus coklat nya dengan antusias

"ouh iya ini nomor lo?" tanya Prilly memperlihatkan ponsel nya kepada Justin

"iya,di save yah. Jangan lupa kasih nama 'sayang' di kontak lo," ucap Justin

"idihhh...." Justin terkekeh kecil melihat ekspresi Prilly

Prilly kembali memakan coklat nya,entah kenapa jika sudah melihat coklat Prilly selalu bersemangat. Seperti sekarang dengan semangat Prilly memakan coklat nya hingga tanpa sadar sedari tadi Justin memperhatikan nya

SCORPIO FOR ORIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang