{SFO}~Bagian Tiga Belas
"Aduh lama banget sih," Ucap seorang gadis yang berdiri di depan Rumah Sakit dengan rasa gelisah
Hari ini adalah hari kepulangan prilly, setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit,dan tepat hari ini juga Ali betjanji yang akan menjemputnya. Bahkan ia pun sengaja meminta agar ayah nya pulang terlebih dahulu,demi menunggu Ali, diliriknya arloji yang melingkar manis di pergelangan tangannya sudah hampir 30 menit ia menunggu
"Maaf gue telat,"
Prilly tersenyum lega saat orang yang sedari tadi ditunggunya kini sudah berdiri di hadapannya.
"Ayo gue bantu," Ali membantu Prilly yang masih sedikit kesulitan berjalan
Tidak banyak kata yang keluar dari mulut keduanya, Ali yang fokus menyetir sedangkan Prilly fokus pada ponselnya untuk menghilangkan rasa ngantuk
Prilly mengalihkan pandangannya pada Ali, "Gimana keadaan sekolah?" Ali mengernyitkan dahinya, "ya seperti biasa,"
"Gak ada yang nanyain gue gitu? masa gak ada yang kangen sama gue?" sontak saja pertanyaan Peilly membuat Ali terkekeh
"Gak ada deh kayanya, justru kelas tentram banget gak ada lo," Ucap Ali,dia menahan senyum saat melihat ekspresi Prilly yang sepertinya tidak percaya dengan ucapannya
Prilly mengerucutkan bibirnya, "Gak mungkin! ko jahat banget sih?" Ali tertawa lepas menurutnya melihat Prilly yang seperti itu membuat gadis itu semakin terlihat menggemaskan.
"Emang bener kelas itu tentram,karena biang keroknya berkurang satu," Prilly mendelik saat Ali mengatainya biang kerok,dengan gemas ia mencubit lengan Ali hingga sang empu mengaduh kesakitan
"Aduhh... Prill lepas gak,ini gue lagi nyetir jangan becanda Prill" konsentrasi nyetir Ali buyar ketika Prilly belum juga melepaskan cubitanya
"Lo mau kita mati bareng-bareng" tanya Ali kesal
"Ihhh.... amit-amit lo kalau ngomong jangan sembarangan napa Li. kan gue mau bahagiain orang tua dulu,gue juga mau nikah dulu biar tau malam pertama ehh..." Prilly menutup mulutnya yang tidak bisa diajak kompromi
Ali menyentil dahi Prilly,"pikirannya ko jadi kesitu" Prilly senyum ia mengedip-ngedipkan kedua matanya yang membuat Ali tersenyum. Ali baru sadar Prilly cantik jika sedang seperti ini
Obrolan terus berlanjut,hingga tanpa keduanya sadari mereka sudah sampai pada rumah Prilly
"Makasih ya Li," Ali hanya mengangguk, "oh iya mau mampir dulu?" lanjut Prilly
"Gak usah deh Prill makasih lain kali aja,"
"oh oke" Prilly segera turun dari mobil Ali,setelah memastikan mobil Ali sudah benar-benar melaju barulah dia masuk kedalam rumah dengan senyuman yang sulit diartikan
****
Malam ini langit cukup cerah,bintang bertaburan mempercantik langit. Malam ini pula ada gadis yang takkalah cantik berdiri diatas balkon kamarnya, senyumnya mengembang membayangkan rencana yang sudah ia buat jauh-jauh hari
Nasyah keluar dari kamarnya,seperti biasa rumahnya selalu saja terkesan sepi. Nasyah melihat kearah kakaknya yang baru saja menuruni anak tangga,Ali mengenakan pakaian rapi seperti hendak pergi
"Abang mau kemana?"
"Abang lupa bilang sama kamu ya?? kalau malam ini abang ada urusan sama Bara,sepertinya malam ini juga akan nginap," ucap Ali, tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel yang digenggamnya
"Apa penting banget?Apa gak bisa setelah selesai langsung pulang?" tanya Nasyah,wajahnya menunjukan kekecewaan
Ali sama sekali tidak mengalihkan pandangannya,"Abang harus pergi sekarang,jaga diri baik-baik," Ali mengecup dahi Nasyah lantas berlalu pergi

KAMU SEDANG MEMBACA
SCORPIO FOR ORION
FanfictionApa yang terlintas di fikiran kalian,ketika mendengar kata SCORPIO dan ORION? mungkin kalian akan berfikir,dua rasi yang akan saling membunuh bukan? Namun siapa sangka, jika keduanya terjebak ucapan masing-masing? Tanpa di sadari,takdir telah memba...